materi kuliah biologi, biologi kesehatan, biologi sel, karakteristik mahluk hidup, klasifikasi mahluk hidup, plantae, animalia dan kerugian dan keuntungan biologi bagi kehidupan, manfaat, obat tradisional, herbal dan khasiat tanaman

Pengertian, Sejarah, Klasifikasi, Struktur dan Reproduksi Kingdom Monera

Pengertian, Sejarah, Klasifikasi, Struktur dan Reproduksi Kingdom Monera - Monera merupakan suatu kerajaan yang disebut dengan kingdom monera Monera dibagi menjadi dua yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru. Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria. Menurut system klasifikasi Carl Woose 1977 dikelompokan menjadi dua subkingdom, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria .Cyanobacteria termasuk anggota subkingdom Eubacteria.

Kingdom Monera

A. Pengertian Monera
Monera adalah makhluk hidup yang terdiri atas satu sel ( Uniseluler) sesuai dengan asal kata monera dari bahasa yunani yaitu “moneres” yang berarti tunggal. Monera meliputi sebagian besar prokariotik (memiliki inti sel tetapi tidak memiliki membran (selaput) inti sel . Oleh sebab itu, nama lainnya adalah Prokaryota atau Prokaryotae. Monera merupakan suatu kerajaan yang disebut dengan kingdom monera Monera dibagi menjadi dua yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru. Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria. Organisme utama yang termasuk dalam kingdom Monera adalah Eubacteria dan Archaebacteria

B. Sejarah Klasifikasi Monera
Awalnya dalam klasifikasi Systema Naturae hanya ada hewan, tumbuhan, dan mineral. Mineral lalu dibuang dari klasifikasi makhluk hidup. Setelah ditemukannya mikroskop, para ilmuwan mulai menggolongkan mikroorganisme ke dalam hewan dan tumbuhan. Tahun 1866 Ernst Haeckel mengajukan sistem tiga kingdom, yaitu menambahkan Protista sebagai kingdom baru yang berisi sebagian besar makhluk hidup microskopik. Salah satu dari 8 divisio Protista adalah Moneres, yang meliputi sekelompok bakteri seperti Vibrio. Kemudian para ilmuwan membuktikan bahwa kingdom Protista hampir tidak ada kemiripannya untuk dijadikan sebuah kingdom. Meskipun kita bisa membedakan prokaryota dan eukaryota dari ada/tidaknya inti sel, mitosis atau fisi biner sebagai cara berkembang biak, ukurannya, dan ciri lain, tapi monofilia dari Monera masih kontroversial selama beberapa dekade. Tahun 1937 Edouard Chatton mengusulkan klasifikasi dua kingdom, Eukaryota dan Prokaryota, meskipun papernya tidak banyak ditinjau ulang sampai tahun 1962, karena dia tidak menekankan pembeda antar dua kingdom itu, seperti para ahli biologi di masa itu.

Roger Stanier dan C. B. van Niel percaya bahwa bakteri (pada saat itu alga hijau-biru belum masuk bakteri) dan alga hijau-biru berasal dari induk yang sama, yang kemudian membuat dia mengeluarkan pernyataan di tahun 1970, "Alga hijau-biru tidak ada bedanya dengan bakteri". Di tahun 1949, E. G. Pringsheim dalam tulisannya mengatakan bahwa bakteri dan alga hijau-biru berasal dari induk yang berbeda. Tahun 1974, Bergey's Manual mengeluarkan istilah cyanobacteria untuk mengacu pada alga hijau-biru, membuatnya diterima ke dalam kelompok Monera. 

Tahun 1969, Robert Whittaker mengusulkan sistem lima kingdom. Sistem ini meletakkan sebagian besar makhluk hidup bersel satu ke dalam Monera (prokaryota) ataupun Protista (eukaryota). Tiga kingdom lainnya adalah dari eukaryota: Fungi, Hewan, dan Tumbuhan. Namun Whittaker tidak percaya bahwa semua kingdomnya monofilia. Tahun 1977, sebuah paper dari PNAS ditulis oleh Carl Woese dan George Fox mengusulkan bahwa Archaea(sebelumnya dinamai archaebacteria) tidak lebih dekat dengan Bakteri daripada dengan eukaryota. Paper ini menjadi halaman utama di koran The New York Times dengan kontroversi yang besar. Karena diterima khalayak, kingdom Monera akhirnya diganti menjadi dua kingdom baru Bacteria dan Archaea.

C. Pengelompokkan Monera
Mikroorganisme-mikroorganisme yang termasuk Monera berdasarkan analisis molecular terbagi menjadi dua filum, yaitu Eubacteria (Bacteria) dan Archaebacteria (Archae). Pada klasifikasi sekarang ini, kedua filum tersebut telah diangkat menjadi dua kingdom tersendiri.

Adapun ciri-ciri monera secara umum yaitu :

· Tersusun atas satu sel (uniseluler)
Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga hijau biru dari kerajaan plantae adalah karena tubuh bakteri dan alga hijau biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel. 

· Bentuk sel bervariasi
Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang (basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai (streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus / staphylobasil).

· Tipe sel prokariotik
Alasan yang paling mendasari terbentuknya kingdom monera adalah struktur sel. Semua anggota monera merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki inti sejati. Hal ini karena ketiadaan membran inti pada selnya. Sehingga selnya disebut dengan istilah nukleoid.

· Memiliki dinding peptidoglikan
Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas selulosa. Meski demikian, beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok archaebacter).

· Tidak memiliki organel bermembran
Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel – organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola. adapun organel yang terdapat pada monera antara lain: nucleoid, mesosom, ribosom, klorofil, membrane sel, dan dinding sel.


Pengelompokan monera dibagi dua:

1. Eubacteria ( Bakteri )
Bakteri sendiri ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek dan sekaligus penemu dari mikroskop lensa tunggal, bakteri ditemukannya pada tahun 1674, dia adalah seorang ilmuwan belanda, istilah bakteri sendiri dikenalkan oleh ilmuwan yang bernama Ehrenberg tahun 1828.

a) Karakteristik dan Ciri-ciri Eubachteria 
  • Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 µm, lebar 1 – 2 µm, dan diameter 1 mikron
  • Bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni)
  • Bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan
  • Mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk
  • Struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, mesosom, ribosom, dan plasmid
  • Reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual, secara aseksual melalui pembelahan biner dan seksual meliputi konjugasi, transformasi, dan transduksi.

b) Struktur Tubuh dan Fungsi Organel pada Bakteri


Struktur Tubuh pada Bakteri

Meliputi : 
  • Kapsul terbuat dari karbohidrat, nitrogen, atau fosfor. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi untuk pelindung sel terhadap dehidrasi, cadangan makanan, perlindungan terhadap fagositosis dan pertahanan diri. Pada umumnya kapsul dimiliki oleh bakteri virulen. Pada bakteri parasite, kapsul dilengkapi pelindung terhadap system pertahanan sel inang.
  • Flagela dimiliki oleh beberapa prokariota sebagai alat bergerak.
  • Phili atau fimbriae merupakan rambut halus yang muncul dari dinding sel berfungsi untuk melekatkan diri ke suatu permukaan benda dan sebagai saluran untuk menyalurkan materi genetika dalam peristiwa konjugasi 
  • Dinding sel tersusun dari peptidoglikan berfungsi untuk memberi bentuk, sebagai bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan perperan dalam pembelahan sel
  • Membran sel (membrane plasma) bakteri tersusun dari protein dan lemak berfungsi untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel. Membrane sel pada sianobakteri berperan dalam fotosintesis. Didalamnya terdapat tilakoid (kromatofor) yang mengandung pigmen fotosintesis
  • Mesosom untuk pabrik energi .
  • Lembar fotosintetik untuk berfotosintesis .
  • Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik .
  • DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat .
  • Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain.
  • Ribosom untuk tempat sintesis protein .
  • Endospora untuk mempertahankan diri dari kondisi buruk pada salah satu ujung sel.

c) Reproduksi Bakteri
Reproduksi bakteri dilakukan melalui dua cara yaitu aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner atau membelah diri. Adapun reproduksi seksual dengan paraseksual atau rekombinasi genetic.

a.1) Reproduksi Aseksual 




Reproduksi Aseksual pada bakteri
Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner Proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat. Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 x 1021 anakna baru setiap harinya. Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang menguntungkan.

a.2) Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual bakteri tidak melibatkan gamet dan peleburan sel, tetapi berupa pertukaran materi genetic (DNA). Proses perpindahan materi genetik semacam ini disebut juga paraseksual atau rekombinasi genetik. Rekomendasi genetic menghasilkan dua sel bakteri yang mempunyai materi genetik kombinasi dari keduanya. Proses rekomendasi genetik dapat terjadi melalui tiga metode berikut. 

a. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetic (DNA) atau bahkan hanya satu gen saja dari satu bakteri ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks. Proses ini pertama kali dikemukakan oleh Frederick Griffith pada tahun 1982. Bakteri yang melakukan transformasi antara lain Streptococcus pneumonia, Haemophilus, Bacillus, Neiseria, dan Pseudomonas


b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui perantara bakteriofage (virus bakteri). Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952

c. Konjungsi adalah pemindahan DNA secara kontak langsung antara sel bakteri yang berdekatan melalui jembatan sitoplasma. Bakteri yang memberikan DNA-nya disebut bakteri donor . bakteri donor memiliki tonjolan yang disebut phili seks yang berguna untuk pada bakteri resipien yang menerima DNA.kemudian jembatan sitoplasma sementara akan terbentuk diantara 2 sel bakteri .

Contoh bakteri yang berkonjugasi adalah Salmonella typhi dan Pseudomonas sp. Transfer kromosom dapat juga terjadi dengan pilus seks, seperti yang terjadi dengan Escherichia coli.

2. Pengelompokkan Eubachteria

Eubacteria dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan:

1. Berdasarkan cara mendapatkan makanan
Bakteri terbagi menjadi bakteri heterotrof dan bakteri autotrof 

a. Bakteri Heterotrof adalah kelompok bakteri yang tidak dapat menyusun bahan makanannya sendiri sehingga hidupnya tergantung pada organisme lain. 

Bakteri heterotrof terbagi menjadi 2 kelompok yaitu
· Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari organisme yang masih hidup (inang). Jenis bakteri tersebu biasanya menimbulkan penyakit. Contoh : Mycobacterium tuberculosis ( penyebab TBC)

· Bakteri saprob adalah bakteri bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme yang telah mati. Contoh : E.coli 

b. Bakteri Autotrof adalah kelompok bakteri yang dapat menyusun makanan berupa bahan organik dari bahan anorganik jadi hidupnya tidak bergantung terhadap organisme lain karena dapat mensintesis/menyusun makanannya sendiri

Berdasarkan sumber energi yang digunakan bakteri autotrof dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu

· Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang memakai sumber energi cahaya untuk menyusun bahan organik. Bakteri tersebut biasanya memiliki pigmen didalam tilakoidnya. Contoh : Bacteriochlorophyll ( pigmen hijau ) dan Bacteriopurpurin ( pigmen karotenoid ungu )

· Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang memperoleh energi dari hasil reaksi kimia. Contoh : Nitrosococcus, Niitrobacter, Nitrosomonas, bakteri belerang (Thiobacillus) dan bakteri besi. 

2. Berdasarkan bentuk 
a. Basillus adalah bentuk bakteri seperti batang atau tongkat 
Basillus terbagi menjadi :

· Monobasillus (tunggal tersusun dari satu basil). Contoh : Lactobacillus, Escherichia coli, dan Salmonella typhi

· Diplobasillus (bergandengan dua-dua). Contoh : Azotobacter

· Streptobasilus (bergandengan panjang seperti rantai). Contoh : Bacillus anthracis, dan Streptobacillus moniliformis


b. Kokus adalah bentuk bakteri seperti bola (bulat)
Kokus terbagi menjadi :
· Monokokus ( tersusun dari satu kokus ). Contoh : Neisseria gonorrhoe (Monococcus sp)

· Diplokokus ( bergandeng dua-dua). Contoh : Diplococcus pneumonia (Diplococcus sp)

· Streptokokus ( bergandeng panjang seperti bentuk rantai ). Contoh : Streptococcus pyogenes, Streptococcus thermophillus, dan Streptococcus lactis (Streptococcus sp)

· Stapilokokus ( bergerombol seperti buah anggur). Contoh : Staphylococcus aureus (Staphylococcus sp.)

· Sarkina ( tersusun dari 8 kokus membentuk kubus). 

Contoh : Sarcina sp

· Tetrakokus (berbentuk bulat terdiri dari 4 kokus yang tersusun dalam bentuk persegi) 

c. Spiral (Spirilum) adalah bentuk bakteri seperti bengkok atau spiral.
Spiral terbagi menjadi :

· Vibrio ( berbentuk koma/ bentuk lengkung setengah lingkaran ). Contoh : Vibrio comma atau Vibrio cholerae

· Spiral ( berbentuk spiral ). Contoh : Spirillum minor ( Aquaspirillum sp)

· Spiroketa ( berbentuk spiral halus/ bentuk lengkung seperti kumparan ) . Contoh : Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis) (Treponema sp)


3. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen
Bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan bakteri anaerob.
a. Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen. Contoh : Acetobacter, Nitrobacter, Nitrococcos, dan Nitrosomonas

b. Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak menggunakan oksigen. Contoh : Lactobacillus, Clostridium, Streptococcus, Bacillus, Escherichia, dan Enterobacter

4. Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagel ( alat gerak )

Bakteri dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok:
a. Bakteri atrik (tidak memiliki flagel)

b. Bakteri monotrik (flagel hanya satu dan melekat pada salah satu ujung tubuh)

c. Bakteri lofotrik (flagel banyak dan melekat pada salah satu ujung tubuh)

d. Bakteri amfitrik (flagel banyak dan melekat pada kedua ujung tubuh)

e. Bakteri peritrik (flagel banyak dan tersebar pada seluruh permukaaan tubuh)

5. Berdasarkan pengecatan gram
Pengecatan gram (gram stain) memisahkan bakteri ke dalam dua kelompok, yaitu bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif.

a. Bakteri gram positif 
Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang banyak sehingga bereaksi positif terhadap pengecatan gram. Contoh : Enterobakteria( bakteri pengurai yang hidup di tumbuhan yang membusuk serta bakteri yang hidup di tubuh manusia seperti Escherichia coli dan Salmonella

b. Bakteri gram negative
Bakteri gram-negatif peptidoglikannya lebih sedikit dan struktur dinding selnya lebih kompleks, membran luarnya mengandung lipopolisakarida. Sehingga tidak terwarnai oleh pengecatan gram. Contoh : Klamidia ( Chlamydia trachomatis penyebab penyakit kebutaan )

Menurut Campbell (1998:510) Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok yaitu Proteobacteria, Bakteri Gram positif, Cyanobacteria, Spirochetes, dan Chlamydias

1. Proteobacteria
Proteobakteria merupakan kelompok bakteri pengikat Nitrogen (N-Fixing Bacteria). Kelompok ini merupakan kelompok bakteri yang paling beragam, dibedakan menjadi tiga subkelompok utama, yaitu bakteri ungu, proteobakteri kemoautotrof, dan proteobakteri kemoheterotrof.

Bakteri ungu adalah kelompok bakteri yang bersifat fotoautotrof atau fotoheterotrof. Bakteri ini mempunyai klorofil yang terbentuk di kantung membran plasma. Bakteri ungu mengekstrasi elektron dari molekul selain H2O, misalnya H2S, sehingga bakteri ini tidak membebaskan oksigen. Sebagian besar spesiesnya adalah bakteri anaerob obligat, ditemukan dalam endapan kolam, danau, dan lapisan lumpur. Banyak spesies yang mempunyai flagela. Contoh bakteri ungu adalah bakteri Chromatium sp.

Proteobakteri kemoautotrof merupakan kelompok bakteri yang hidup bebas dan ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain. Bakteri ini memegang peranan penting dalam siklus kimiawi

ekosistem, misalnya berperan dalam fi ksasi nitrogen (perubahan gas nitogen N2 di atmosfer menjadi mineral bernitrogen yang dapat digunakan oleh tumbuhan). Contohnya adalah Rhizobium sp. yang hidup bersimbiosis dengan membentuk bintil akar pada tanaman kacang-kacangan. Dengan simbiosis ini, tanaman tersebut mendapatkan nutrisi dari Rhizobium sp.

Adapun Proteobakteri kemoheterotrof adalah kelompok bakteri enterik yang hidup di usus hewan. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat anaerob fakultatif. Contoh yang tidak berbahaya adalah Escherichia coli. Sedangkan jenis lainnya ada yang bersifat patogen, misalnya Salmonella sp. yang menyebabkan keracunan makanan. Perhatikan gambar dibawah ini:

2. Bakteri gram positif
Sebagian besar bakteri gram-positif bersifat kemoheterotrof, walaupun beberapa di antaranya bersifat fotosintetik. Ketika berada pada kondisi yang sulit, bakteri ini akan membentuk endospora.

Contoh bakteri gram-positif adalah Clostridium sp. dan Bacillus sp. Sedangkan yang yang tidak membentuk endospora, contohnya adalah Mycoplasma sp. Ukurannya sangat kecil, bahkan dari semua sel yang diketahui saat ini, diameternya 0,10 – 0,25 μm. Bakteri ini ditemukan dalam tanah, dan beberapa di antaranya bersifat patogen pada hewan. Contohnya adalah Mycoplasma pneumonia yang menyebabkan walking pneumonia pada manusia. Selain itu, yang termasuk bakteri gram-positif adalah Actinomycetes, yaitu bakteri tanah yung membentuk koloni menyerupai jamur.

Contohnya adalah Streptomyces sp. yang merupakan sumber antibiotik yang penting. Perhatikan gambar dibawah ini:

3. Chlamydias
Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Energi untuk beraktivitas diperoleh dari inangnya. \Dinding selnya gram-negatif, tetapi sifat tersebut tidak umum di antara bakteri karena tidak memiliki

peptidoglikan. Contoh klamidia adalah Chlamydia trachomatis. Bakteri ini merupakan penyebab kebutaan paling umum di dunia dan juga penyebab penyakit yang ditularkan secara seksual (nongonococcal urethritis) di Amerika Serikat.

4. Cyanobacteria
Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (bluegreen algae) serta dimasukkan dalam kelompok alga eukariotik. Akan tetapi,belakangan diketahui bahwa alga ini termasuk prokariotik. Oleh karena itulah, ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria dan dikelompokkan ke dalam Eubacteria.Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar di dalam plasma sel danberpigmen fikobilin, yaitu fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmenmerah). Akan tetapi, fikosianin lebih dominan sehingga Cyanobacteriadahulu disebut ganggang hijau-biru.

Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di air tawardan air laut. Bahkan suhunya pun berbeda-beda, dari yang bersuhu dingin,tropis, bahkan ada yang tahan hidup di air panas. Cyanobacteria berkembangbiak dengan membelah, fragmentasi, atau dengan spora. Contoh dari Cyanobacteria adalah Nostoc, Chlorococcus, Oscillatoria, dan Anabaena

5. Spirochetes
Spirokaeta merupakan bakteri kemoheterotrof yang berbentuk heliks. Panjangnya mencapai 0,25 mm, tetapi karena terlalu tipis ia tidak dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Perputaran fi lamen internal mirip fl agela, meng hasilkan gerakan seperti pem buka sumbat botol. Anggota Spirokaeta ada yang hidup bebas dan ada yang bersifat patogen. Contohnya adalah Treponema pallidum (penyebab penyakit sifi lis), dan Borrelia burgdorferi (penyebabkan penyakit Lyme).

2. Archaebacteria
Archaebacteria pada tahun 1977 oleh carl woessedan george fox. Istilah archaebacteria berasal dari bahasa yunani yaitu archaio yang artinya kuno. Para ahli berpendapat bahwa archaebacteria merupakan sel-sel paling kuno yang memiliki kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik(memiliki membran inti sel). Archaebacteria hidup dilingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan awal dibumi. 

Archaebacteria berbeda dari Eubacteria dalam hal susunan basa nitrogen dalam rRNA dan dalam hal komposisi membran plasma serta dinding selnya. Dinding sel Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan. Meskipun secara struktural mirip prokariotik uniseluler, organisme Archaebacteria lebih mirip dengan organisme eukariotik daripada bakteri. Hal itu disebabkan transkripsi dan translasi genetiknya mirip dengan eukariotik.

Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni. Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk tunas, atau fragmentasi (cara perkembangbiakan suatu organisme dari fragmen-fragmen atau potongan tubuh induknya). Archaebacteria sering disebut organisme ekstermofil karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem, misalnya di mata air panas dan di dasar samudra. Semua anggota Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen.

a) Karakteristik dan Ciri-ciri Arhaebacteria
  • Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada di dunia.
  • Ukuran tubuh 0,1-200 µm. 
  • Organisme prokariotik
  • Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer karbohidrat dan protein). 
  • Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon bercabang yang tertanam pada gliserol dengan ikatan eter 
  • Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok. 
  • Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang). Hidup dilingkungan yang ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut dengan kadar garam tinggi, lingkungan asam)
b) Pengelompokkan Archaebacteria
Archaebacteria dikelompokkan menjadi :

1. Archaebacteria Metanogen 
Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat menghasilkan methane (CH4).Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan sapi, manusia, rayap dan hewan lain. Tumbuh dan berkembang dengan baik pada suhu 98⁰C dan tidak mampu bertahan hidup di bawah suhu 84⁰C.


Contoh archaebacteria metanogen beserta peranannya: 
• Methanobacterium ruminantium (membantu mencerna selulosa dari rumput dan menghasilkan 400 liter gas metana dalam sehari)
• Lachnospira multipara (menghidrolisis pektin).
• Ruminococcus albus (menghidrolisis glukosa)
• Methanococcus janascii hidup di lumpur dan rawa (mengeluarkan gas metana atau gas rawa)

2. Archaebacteria Ekstrem Termofil/ Thermoasidofil (suka panas dan asam)
Merupakan mikroorganisme anaerob kemoautotrof yang menggunakan belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen Anggota kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan yang sangat asam dan bersuhu sangat tinggi. Mereka dapat hidup di lingkungan yang bersuhu 60 – 80 ⁰C dengan pH 2 – 4 misalnya di bawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra.. Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus, Geogemma, Pyrodictium, Thermoprotheus dan Sulfolobus acidorcaldarius. Sulfolobos ditemukan dalam sumber air panas.

3. Archaebacteria Ekstrem Halofil ( suka garam)
Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun beberapa di antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa bakteriorhodopsin. Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi (10 kali salinitas air laut), misalnya di Laut Mati dan di Danau Great Salt (USA), serta di makanan yang diasinkan. Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk ATP. Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium halobium. Di dalam membran plasma Halobacterium halobium, terdapat pigmen rodopsin yang disebut bakteriorodopsin. Bakteriorodopsin bertanggung jawab terhadap proses pembentukan ATP pada spesies tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides holobius.

C. Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria

Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria
Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria

1. Pemanfaatan Monera dalam Bidang Farmasi dan Nonfarmasi
a. Bidang Farmasi

1. Bakteri penghasil zat antibiotic

 Bakteri penghasil zat antibiotic
 Bakteri penghasil zat antibiotic

2. Escherichia coli membantu membusukkan makanan dan menghasilkan vitamin K dan vitamin B


b. Bidang Nonfarmasi

1. Bidang Pertanian
Bakteri nitrifikasi ialah bakteri yang akan membantu proses pembentukan senyawa nitrat dalam tanah. Bakteri yang mengikat N2 atau nitrogen bebas meningkatkan kesuburan tanah. Contohnya Clostridium pasteureanum, Rhodospirillum rubrum.


2. Bidang Industri
• Archeobacter xylinum dalam pembuatan nata de coco 
• Streptococcus lactisdan S. cremoris menghasilkan keju dari bahan susu
• Lactobacillus casei dalam pembuatan keju.
• Enzim dari Archaebacteria ditambahkan kedalam sabun cuci atau detergen untuk meningkatkan sabun cuci dan sabun cuci pada ph dan suhu tinggi 
• Beberapa archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran misalnya tumpahan minyak

Bakteri yang Merugikan
  • Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.
  • Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus.
  • Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis.
  • Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.
  • Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru.
  • Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes.
  • Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi.
  • Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam bongkrek pada tempe bongkrek.
  • Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada makanan kaleng yang telah rusak.
  • Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek.

DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand, Fictor.,Mukti Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Irnangningtyas.2013.Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam.Jakarta:Erlangga. 

Kimball, John.1998.Biologi Edisi Kelima, PT Gelora Aksara Pratama

Pratiwi, D.A dkk.2004.Biologi SMA Jilid 1 untuk Kelas X.Jakarta:Erlangga

http://nandarthulo.blogspot.co.id/2011/08/kingdom-monera-dan-kegunaannya.html( diakses tanggal 8 Agustus 2011 pukul 17.55)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pengertian, Sejarah, Klasifikasi, Struktur dan Reproduksi Kingdom Monera

5 komentar:

  1. Hi there! I realize this is sort of off-topic however I had to ask.
    Does building a well-established blog like yours require a lot of work?
    I am completely new to running a blog but I do write in my diary daily.
    I'd like to start a blog so I can share my own experience and feelings
    online. Please let me know if you have any suggestions or tips for brand new
    aspiring blog owners. Appreciate it!

    ReplyDelete
  2. Now I am going away to do my breakfast, after having my breakfast coming yet again to read additional news.

    ReplyDelete
  3. Your mode of describing the whole thing in this article is really
    nice, every one be able to easily be aware of it, Thanks a lot.

    ReplyDelete
  4. Hi, just wanted to mention, I loved this post. It was funny.

    Keep on posting!

    ReplyDelete
  5. Hey there exceptional blog! Does running a blog similar to this take a massive amount work?
    I have no knowledge of coding but I had been hoping to start my own blog soon.
    Anyhow, if you have any ideas or techniques for new blog
    owners please share. I know this is off subject nevertheless I
    simply had to ask. Many thanks!

    ReplyDelete