Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap
pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu setelah itu digantikan oleh
sel-sel yang baru. Taste bud
merupakan sel epitel yang telah dimodifikasi,
beberapa diantaranya disebut sebagai sel sustentakular
dan lainnya disebut sebagai sel
reseptor. Sel-sel reseptor ini terus-menerus digantikan melalui
pembelahan mitosis dari sel-sel epitel di sekitarnya dengan waktu paruh sekitar
sepuluh hari. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada
tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah (papila).
Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis, asam, pahit, asin, umami
dan pedas. Ujung-ujung luar dari taste buds tersusun di sekitar taste pore yang sangat kecil.
![]() |
Batas Lidah dapat Merasakan Suatu Rasa |
Ambang
batas pengecapan
Kemampuan mengecap seseorang
tergantung pada:
1.
Faktor
individual misalnya pada seseorang yang sedang sakit, maka kepekaan mengecapnya
akan berkurang.
2.
Nilai
ambang misalnya seseorang yang sudah terbiasa makan makanan yang asam, akan
lebih tinggi daripada orang yang tidak biasa makan asam. Nilai ambang ini
tergantung dari kebiasaan seseorang.
3.
Konsentrasi
misalnya pada seseorang yang makan satu mangkok garam, lama kelamaan tidak akan
merasakan asin lagi seperti pertama kali memakannya.
Ambang rasa berarti
konsentrasi minimum bagi senyawa kimia tertentu untuk dapat melakukan
transduksi pada sel pengecap sehingga akan menimbulkan sensasi rasa (Guyton,
1976). Faktor lain yang berpengaruh adalah adanya fenomena buta rasa. Beberapa
orang mengalami akan adanya buta rasa pada lidahnya, yang berarti bila pada
orang lain dapat merasakan suatu substansi, maka bagi orang yang buta rasa maka
akan tidak berasa apa-apa (Martini dan Nath, 2009)
Ambang batas dari sel
kecap untuk dapat menimbulkan potensial aksi dan mengenali rasa tersebut
berbeda-beda pada setiap rasa. Ambang batas untuk rasa pahit termasuk yang
paling rendah, karena sel kecap tersebut dapat mengenali rasa pahit pada
konsentrasi yang paling rendah. Contohnya, sel kecap dapat mengenali rasa pahit
dari senyawa quinin pada ambang batas 0,000008 M, sukrosa 0,1M, asin untuk
natrium klorida 0,01M, sedangkan asam untuk asam klorida 0,0009M. Rasa pahit
merupakan rasa yang memiliki ambang batas terendah untuk proteksi diri terhadap
senyawa yang beracun, karena senyawa tersebut mengandung alkaloid. Tak hanya
senyawa beracun dan berbahaya bagi tubuh, kafein, strychnine, nikotin, dan
beberapa obat memiliki kandungan alkaloid. Ambang batas yang terendah setelah
rasa pahit yaitu rasa asam. Kemudian, rasa manis dan asin memiliki ambang batas
yang hampir sama namun lebih tinggi daripada rasa asam.