Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk hidup disebut
pernapasan atau respirasi. O2 dapat keluar masuk jaringan melalui difusi. Pada
dasarnya metabolisme yang normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan oksigen
dan karbondioksida. Pada hewan vertebrata terlalu besar untuk dapat terjadinya
interaksi secara langsung antara masing-masing sel tubuh dengan lingkungan luar
tubuhnya. Untuk itu organ-organ tertentu yang bergabung dalam sistem pernapasan
dikhususkan untuk melakukan pertukaran gas-gas pernapasan bagi keperluan
seluruh tubuhnya.
Sistem Pernapasan pada Hewan Pisces Lengkap |
Ada dua tahap
pernapasan, tahap pertama oksigen masuk ke dalam dan pengeluaran karbondioksida
ke luar tubuh melalui organ-organ pernapasan disebut respirasi eksternal, dan
pengangkutan gas-gas pernapasan dari organ-organ pernapasan ke jaringam tubuh
atau sebaliknya dilakukan oleh sistem sirkulasi. Tahap kedua adalah pertukaran
O2 dari cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari sel-sel dalam jaringan, disebut
respirasi internal. Difusi gas-gas pernapasan antara lingkungan dengan pembuluh
darah yang terdapat di bawah pembuluh respiratoris dapat terjadi jika permukaan
tempat terjadinya pertukaran gas harus cukup luas dan tipis, selalu basah dan
permeabel terbadap gas-gas pernapasan, dan terdapat perbedaan konsentrasi
gas-gas pernapasan antara medium dan di luar darah.
Sistem Pernafasan pada Pisces
Ikan hidup berada di lingkungan perairan yang memiliki
konsentrasi oksigen yang terlarut rendah yaitu sekitar 5 ml/L pada suhu 20 0 C
(Tenzer 1993:94). alat pernafasan yang cocok bagi ikan adalah insang yang
sangat efisien untuk mengekstraksi oksigen yang terlarut dalam air. Insang
berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Setiap
insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan
tipis yang disebut dengan lamela. Insang ikan merupakan struktur yang
mengandung banyak pembuluh darah terutama pada filamen yang memiliki banyak
kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Setiap insang
terdiri daripada satu lengkung insang yang bertulang, sebaris sisir insang dan
dua baris filamen insang yang lembut. Sisir insang mencegah sebarang objek
keras daripada memasuki insang dan merosakkan filamen insang. Setiap filamen
insang dibekalkan dengan banyak kapilari darah. Filamen insang memberikan satu
ruang permukaan yang besar untuk pertukaran gas. Insang berbentuk
lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar
dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat
dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang
filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada
filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga
memungkinkan 02berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada
ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum,
sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat
pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat
pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang
merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga
merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan
02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02.
Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk
menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai
gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Sisi dalam lengkung terdapat rigi-rigi insang yang fungsinya
sebagai penyaring air pernafasan. Lengkung insang dilekati setangkup filamen
insang yang berbentuk seperti buku pada sisi lateralnya. Pada filamennya,
lamela mengandung epitel pipih dan kapiler darah yang merupakan percabangan
dari arteri brankhialis baik afferen maupun yang efferen yang arah aliran
darahnya berlawanan dengan arah aliran air yang melintasi insang. Mekanisme
pernafasan pada ikan melalui dua tahap yaitu tahap inspirasi dan ekspirasi.
Fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang melalui
mulut. Gerakan operkulum membantu memperbesar rongga mulut, pada ikan yang
tidak memiliki operkulum cara memperbesar mulut adalah dengan menurunkan dan
menaikkan dasar mulut. Kemudian 02 diikat oleh kapiler darah
untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase
ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan
dari insang diekskresikan keluar tubuh. Pada beberapa ikan yang hidup di
tempat-tempat dengan sedikit air, ikan tersebut memiliki organ bantu pernafasan
seperti gelembung renang yang bisa menggantikan insang sebagai organ pernafasan
utama. Gelembung renang (pneumatosis) pada ikan adalah sebuah gelembung yang
berselaput tipis dan terletak diantara rongga perut dan kolumna vertebralis.
Struktur ini terjadi dari penonjolan dinding dorsal faring.
Gelembung renang memiliki saluran penghubung dengan esofagus yang disebut
dengan fisostomi, sedangkan gelembung renang yang tidak dilengkapi dengan
saluran penghubung disebut dengan fisoklisti. Gelembung renang berisi campuran
gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida yang masuk dan keluar melalui saluran
penghubung dengan esofagus (duktus pneumatikus). Fungsi utama dari gelembung
renang adalah sebagai alat untuk dapat naik turun di dalam air. Ikan Dipnoi
memiliki paru-paru yang sebenarnya. Berbeda dengan gelembung renang, paru-paru
tersebut merupakan penonjolan dinding ventral faring. Meskipun paru-paru ini
masih primitif, namun menjadi pelengkap pernafasan ikan selain insang. Bahkan
ikan Dipnoi dapat bertahan hidup di luar air dalam waktu yang panjang. Paru-paru
yang dimiliki menjadi alat atau organ pernapasan yang utama. Struktur paru-paru
Dipnoi masih sangat sederhana, dindingnya licin, berotot lurik dan mengandung
anyaman pembuluh darah dan memiliki saluran penghubung dengan faring untuk
keluar masuknya udara pernafasan.
A. Persediaan Oksigen
di Air dan Udara
Kuantitas oksigen yang rendah di dalam air mempunyai beberapa
percabangan-percabangan. Pertama, ikan (atau binatang-binatang air lainnya)
harus memompa jumlah air yang besar pada permukaan tubuh untuk memperoleh
sejumlah oksigen yang layak jika tidak maka akan mengganggu laju metabolisme.
Tidak hanya dibutuhkan volume yang besar, tetapi air juga 800 kali lebih padat
dibanding udara dan oleh karena itu secara nyata lebih banyak membutuhkan biaya
untuk dipompa. Kedua, sebagaimana ikan memindahkan sebagian O2 secara
relatif lebih besar dari air, tegangan sebagian (PO2)
mengalami penurunan dengan menyesuaikan total O2 yang
telah dipindahkan di dalam udara, sebagai contoh, perpindahan 5 ml O2 dari
satu liter udara sama dengan memindahkan 5/200 Oksigen, yang menyebabkan
perubahan PO2 dari 150 menjadi 146 mm Hg. Di
dalam air, untuk memindahkan 5 ml O2 sama dengan memindahkan
5/7 dari total gas, dan hanya meninggalkan PO2 43 mm Hg.
Ikan dengan cepat
menghilangkan difusi gradien yang diperlukan untuk memindahkan O2 segera
ketika mengambil O2 dari air. Oleh karena itu hemoglobin
ikan secara umum bekerja dibawah tegangan (mempunyai O2 gaya
gabung yang tinggi) dibandingkan hemoglobin dari pernapasan hewan bertulang
belakang. Akhirnya, ikan mencegah penggunaan pernapasan yang sangat besar
karena terkait dengan osmoregulasi yang harus diatur.
Ketersediaan O2 secara
relatif rendah di dalam air adalah lebih ditentukan oleh keadaan alami dan
keadaan buatan manusia. Daya larut dari O2 di dalam air
berkurang ketika temperatur naik dan tentu saja, adalah 0 waktu mendidih. Daya
larut juga berkurang dengan jumlah garam, jadi air laut normal berisi sekitar
20% O2 lebih sedikit dibanding air tawar pada temperatur
yang sama. Jadi dengan demikian laut tropis bisa merupakan suatu tempat yang
paling sulit untuk bernafas. Banyak macam polusi buatan manusia dan polusi alami
juga mengkonsumsi oksigen, kadang-kadang tidak tersisa O2 di
dalam air. Satu alternatif evolusiner yang nyata untuk survival di dalam
rawa-rawa tropis, di mana temperatur-temperatur yang tinggi dan kebusukan
tumbuh-tumbuhan cepat sering menghasilkan satu lingkungan yang kekurangan O2,
untuk bernafas/menghirup udara dan sejumlah ikan melakukannya.
Seekor ikan mas bernapas di
permukaan demikian juga dengan ikan-ikan kecil sedang mencoba untuk lakukan hal
yang sama-terkecuali terdapat perbedaan batas PO2 yang
rendah mendapatkan sedikit dengan menggunakan lapisan tipis dari air udara
jenuh di permukaan atau barangkali bernafas udara yang sama. Daya larut O2 pada
berbagai suhu di dalam air tawar dan air laut .
B. Syarat-Syarat
Peredaran
Dengan mengukur jumlah oksigen yang dihembuskan dan yang dihirup
ikan maka akan diketahui jumlah oksigen yang dikonsumsi ikan, ini diperlukan
untuk menghitung peredaran O2. Jika seekor ikan menarik
napas/menghisap udara jenuh air pada suhu 15ÂșC dan memindahkan 30% oksigen, ini
berarti bahwa air yang dihirup/dihisap berisi sekitar 7 ml O2/liter
dan menghembuskan air sekitar 35 liter dari insang. Ikan dapat mengubah proses
ini hanya dengan mengubah tingkat konsumsi oksigennya atau proporsi oksigen
yang dipindahkan dari pernapasan dalam air. Ikan dasar seperti ikan berbadan
pipih, sebagai contoh, cenderung untuk memiliki jumlah konsumsi oksigen yang
rendah dan memindahkan sampai 80% oksigen di dalam air. Mengkombinasikan kedua
fitur ini menghasilkan suatu tingkat peredaran yang secara komparatif rendah.
Kebanyakan ikan masuk ke suatu kategori pengatur oksigen atau
menyesuaikan diri dengan oksigen, tergantung jumlah penyerapan O2.
Pengatur-pengatur oksigen memelihara suatu tingkat konsumsi oksigen secara
relatif konstan selama penurunan PO2, melalui kedua peningkatkan
volume penyerapan dan sebagian O2 berlebihan yang diserap.
Salmon mengatur tingkat konsumsi O2 dari satu lingkungan PO2 sekitar
5 mg O2 dan lebih tinggi (Gambar 1). Oksigen conformers, sebaliknya
sedikit mengubah volume penyerapan tetapi membuat besar penyesuaian dalam
tingkat konsumsi oksigen. Sole dan Flounder mengemukakan tipikal
pengkonsumsi oksigen conformers sebagaimana
layaknya ikan dasar lainnya.
C. Darah
dan Aliran Air dalam Insang
1) Karakteristik
dari Penukaran Sistem Countercurrent
Ketika
oksigen mengalir dari air ke darah melalui difusi dan bukan transport
aktif atau konsumsi energi lain untuk oksigen dapat keluar. Ide utama
dari penukaran sistem countercurrent dapat dilihat dalam Gambar 3, ketika
sistem mengalir dalam bagian dari sistem memberikan petunjuk yang sama. Dalam
sistem co-current difusi gradien pertama dan besar dan transport oksigen juga
besar tatapi ketika aliran semakin kecil dan kecil lagi 2 fluida akan menjadi
ekilibrium. Ini bukan berarti bahwa DO menjadi setengah ketika transfer dari
aliran A ke aliran B. Sebaliknya petunjuk dari satu aliran sering kali
menunjukan satu kondisi yang baru. Ketika perpindahan DO (B) menghasilkan
oksigen yang sama dari A melalui membran, menunjukan kondisi dimana oksigen
pada A lebih tinggi dan tinggi lagi. Sehingga tidak banyak ikan memiliki nilai
pengeluaran 80 % menunjukan model hypothetical.
Aliran
countercurrent merupakan satu-satunya subdevisi dari insang, lamela, dan bukan
pada mata dari ikan besar. Lamela (Gambar 4) dari permukaan dorsal dan ventral
dari tiap filamen insang. Lamela dari tiap filamen insang serta lamela yang
berdekatan dengan filamen insang. Tiap bagian dari filamen insang
merupakan bagian dari gillbar dalam bentuk V jadi aliran air mulai dari V dan
ke sekelilingnya. Beberapa ikan perenang cepat seperti tuna, sebagai contoh
filamen insang berdekatan dan bergabung dengan filamen insang V untuk runtuh
dan memlihara perubahan gas ketika kekentalan air tinggi.
2) Metabolisme
dalam darah dan Filamen Insang
Ketika
osmoregulasi menjadi masalah pengeluaran gas pada lapisan permukaan, menjadi
suatu kejutan bahwa banyak ikan dewasa melakukan pengeluaran pada lapisan
permukaan melalui insang dan sangat membutuhkan oksigen. Rangsangan adrenalin
dari darah ke aliran lamella. Ini sangat singkat dan dapat dijelaskan ketika
ikan melakukan regulasi pernapasan dan osmoregulasi pertukaran dari insang
sampai semua bagian tubuh mengalami perubahan ukuran terutama pertukaran pada
lapisan permukaan.
Aliran
elektrolit dalam darah dari pembuluh darah arteri biasanya melalui lamella
menuju pembuluh kapiler pada sentral sinus atau menuju ke dorsal aorta melalui
pembuluh darah arteri (Gambar 5). Regulasi menghasilkan adrenalin acetylcholine
dan seterusnya tetapi point regulasi mengalami penurunan stren setelah itu.
Central sinus berhubungan dengan vena bransial dan berakhir pada filamen insang
bagian akhir. Bransial vena melalui koronari arteri untuk suplay oksigen darah
dari insang ke hati. Laurent dan Dunel (1976) juga melakukan penelitian tentang
signifikasi variasi dari beberapa spesies ikan kira-kira 4 jenis ikan (Gambar
5).
3) Ratio
Peredaran Kontrol Pernapasan
Ketetapan gas yang cukup dalam bermacam-macam
kondisi-kondisi aktivitas dan oksigen lingkungan perlu melibatkan beberapa
kordinat regulasi, volume dari air mengalirkan dari darah dan aliran melalui
insang-insang, jika ada lebih banyak air yang dikirimkan kepada lamella insang
dibanding yang diperlukan untuk memenuhi darah. Ketika air dikirim ke
lamella insang ketika diperlukan oleh darah. Sebagai contoh perbandingan
peredaran darah.
Ada juga suatu kecenderungan dari hati yang
singkron dengan peredaran percepatan maksimum sehingga aliran darah bersamaan
dengan percepatan maksimum aliran air. Hal ini akan menghasilkan efisiensi gas
yang kecil dibanding aliran maksimum dari darah dan air yang terjadi dalam satu
perputaran. Mungkin ada suatu 1:1, 1:2 atau 1:3 perbandingan antara
hati/jantung dan ratio pernapasan karena detak jantung terjadi
selama tahap tertentu dari siklus pernapasan. Pada ikan air tawar antara hati
dan siklus peredaran menunjukan periode maksimal ketika terjadi
pertukaran gas, dan terjadi pertukaran pada hypoxia.
Dalam banyak pengetahuan, ini merupakan suatu
gap dari kontral pernapasan pada ikan, teristimewa ada sensor tertentu yang
memberikan informasi kontrol pernapasan. Sebagai contoh ikan memberikan respons
penurunan oksigen dalam air dan kenaikan CO2 pada mamalia.
Sistem pernapasan utama medula dari ikan teleostei menunjukan naik
turunnya aktivitas pernapasan yang masuk melalui eksternal
reseptor.
D. Permukaan
Pernapasan Pada Insang dan Kulit
Permukaan
dasar insang menunjukan kenaikan permukaan dan memberikan kenaikan pada ikan
serta penurunan peredaran darah, terutama pada pengeluaran O2. dalam
kehidupan nyata tentu saja tentu saja terjadi pada masalah osmoregulasi ketika
terjadi kenaikan pada permukaan insang, kenaikan minum pada ikan. Ikan
dasar dari Atlantik toadfish (Opsamus) memiliki permukaan insang sekitar
2 cm2/g dari berat badan. Lain lagi nilainya sekitar 4 cm2/g
pada ikan makarel (Scomber) saat melakukan aktivitas dan herring (Clupea)
memiliki luas permukaan insang sampai 10 cm2/g. Tapi luas permukaan
insang ini tergantung dari tingkat aktivitas dan rata-rata konsumsi
okasigen. Pernapasan pada permukaan kulit terjadi
melalui ukuran kapiler darah dibawah lapisan kulit.
Pernapasan
pada lapisan permukaan dan dibawah kulit memiliki ukuran lebih kecil
dibandingkan pada permukaan insang. Permukaan kapiler berukuran 0,5-1,5 cm2/g
dengan daerah yang terwakili antara 10 % sampai 25 % dari total permukaan
pernapasan. Angulia eal menggambarkan aliran darah pada kulit pada saat
kenaikan dalam air ketika pernapasan sampai 60 % dari total oksigen yang masuk
melalui kulit. Pernapasan melalui permukaan kulit memiliki range antara 31-38
u, ketika terjadi sesuatu pada insang dibandingkan kulit. Terkadang tidak
adanya korelasi antara spesies dengan derajat pembuluh darah pada kulit dan
lingkungan dimana ikan berkulit tebal.
E. Fungsi
Hemoglobin
1) Kurva
Muatan dan Non-muatan
Hemoglobin
memungkinkan darah untuk membawa jauh oksigen dibandingkan dibawa dalam plasma.
Hemoglobin oksigen sangat penting karena cukup kuat untuk membawa oksigen dalam
insang juga
Hal
ini dapat dilihat dalam kurva (Gambar 6). Fungsi utama dari kurva menunjukan
proporsi produksi oxyhemoglobin dalam memberikan/mensuplay PO2.
kurva dipisahkan berdasarkan kelompok karena perubahan dalam fungsi utama dalam
respons terhadap suhu, pH dan P-CO2. perubahan itu menunjukan tidak
adanya muatan O2 dalam jaringan tubuh ikan.
Bila
P-O2 tinggi seperti didalam kapiler insang oksigen berikatan
dengan hemoglobin tetapi bila P-O2 rendah seperti didalam
kapiler jaringan oksigen dilepaskan dari hemoglobin. Pada kebanyakan ikan
hemoglobin menggambarkan sensitivitas CO2 karena membawa efel
terhadap penurunan tingkatan CO2 pada pernapasan hewan didarat.
Tetapi ini tidak terjadi pada vertebrata laut khususnya ikan.
2) Gas
Dalam Darah
Kurva
diatas mendeskripsikan total nilai oxyhemoglobin pada ikan. Darah tidak
selamanya mengalir bersama oksigen dalam insang dan jarang terdapat banyak
oksigen dalam vena. Konsentrasi hemoglobin dalam darah dari satu sel darah
merah ke sel yang lain pada ikan yang sama. Variabel hemoglobin (Hb) dalam sel
individu paling sedikit dari variabel hematocrit (Hct) juga volume sel dapat
digunakan sebagai ganti hemogloblin dengan nilai Hb = 0,424 + 0,289 Hct.
Berarti komplikasi antara sel darah merah dengan CO2 pada vena hamatocrit
mungkin sedikit lebih tinggi dibandingkan dalam arteri darah ketika tidak
terjadi perubahan konsentrasi hemoglobin atau nomor sel.
Pada
kebanyakan ikan sering tidak memiliki banyak hemoglobin dan oksigen merupakan
solusi dalam plasma. Situasi ini mengganggu kerja karena terjadi
penurunan rata-rata metabolisme dan kenaikan oksigen secara ekstrim pada suhu
yang dingin. Deskripsi kurva kera darah ikan dapat dilihat
dalam (Gambar 7). Karakteristik hemoglobin kembali dan garis antara dua kurva
menunjukan kelebihan tekanan pada insang (Loading kurva) dan pada jaringan
kapiler (kurva anloading) ketika oksigen dikirim kembali. Sedikit perubahan O2 menunjukan
transport arteri atau vena. Pada ikan salmon darah dapat memenuhi 50 %.
Pada
tekanan parsial dan volume yang di input pada satu grafik (Gambar 8). Makarel
sebagai contoh dimana 100 % memenuhi 20 volt % (12 ml O2/100 ml
darah), garis pertama menunjukan nilai kurva loading/unloading. Volume O2 dan
CO2 merupakan asumsi dari respirasi (R atau R.Q) dimana hanya
80 % dari CO2 dari produksi konsumsi O2. data
menunjukan tipe aktivitas ikan pada saat konsumsi oksigen tinggi. kapasitas
oksigen dalam darah pada ikan salmon memiliki kisaran 8-10 ml O2/100
ml darah. Ketika ikan melakukan aktivitas kapasitas oksigen dalam darah
berkisar antara 3-6 ml O2/100 ml darah. Ikan yang hidup didaerah
kutub memiliki kapasitas oksigen 0,8-1,0 ml O2/100 ml darah pada
lingkungan yang normal.
Regulasi
oksigen dalam darah sangat sulit dipahami dari waktu ke waktu. Oksigen dalam
arteri dan vena pada ikan salmon menunjukan kisaran yang tinggi dalam tingkatan
oksigen di lingkungan, dan peredaran darah semakin besar. Sistem sensor hanya
melakukan penyesuaian tetapi kemungkinan secara menyeluruh.
F. Pengaruh
Sistem Pernapasan Terhadap Perubahan Dari Luar
1) Peningkatan
Aktivitas
Seringkali
ikan tidak melakukan aktivitas gerakan jantung, peredaran dan pergerakan tubuh
yang tidak pernah berhenti, dan masih banyak lagi peningkatan aktivitas pada
tingkat yang luar biasa. Kenaikan aktivitas berarti kenaikan permintaan
oksigen, yang memberikan pengaruh untuk pernapasan dan sistem sirkulasi pada
saat kenaikan oksigen.
Mekanisme
permintaan kenaikan oksigen bersifat umum. Pengeluaran
cardiak dan peredaran meningkat. Ketika aktivitas meningkat mempengaruhi
pergerakan. Kebanyakan ikan seperti salmon berhenti melakukan pepompaan
pernapasan secara normal dan berusaha untuk melakukan pengeluaran udara
dengan mulut yang terbuka. Pengeluaran udara kemungkinan tidak bebas sebab
ketika mulut terbuka kenaikan tekanan dan kecepatan renang mengakibatkan mulut
tertutup kembali. Kebanyakan ikan (Tuna dan Manheden) ketika
kecepatan renang konstan seringkali dilakukan pepompaan udara masuk melalui
mulut. Mekanisme perubahan kenaikan permukaan pada insang antara air dan darah
dan perubahan rata-rata reaksi kimia untuk penukaran oksigen dan
karbondioksida.
2) Perubahan
Hypoxia
Perubahan
penurunan P-O2 di lingkungan tidak identik dengan kenaikan
aktivitas. Penurunan gerakan jantung karena kenaikan volume stroke, perubahan
pada pengeluaran cardiak menyangkut tingkatan hidup pada trout. Volume
peredaran meningkat sampai minimal sampai pada P-O2, dan
kemudian oksigen mengalami penurunan karena mekanisme. Transfer kenaikan faktor
pada bagian ini karena vena P-O2 menurun. Aktivitas mengalami
kenaikan ketika ikan mencari area hypoxic untuk dapat hidup. Aktivitas,
pergerakan dan gerakan jantung pada salmon selalu menurun hingga lemah saat P-O2 berada
pada tingkatan eqilibrium (turun dan naik kembali).
3) Perubahan
Kenaikan Suhu
Kenaikan
suhu membawa dua efek. Ketika terjadi kenaikan, ikan melakukan metabolisme dan
terjadi penurunan oksigen. Ikan mengalami kenaikan suhu yang tiba-tiba pada
tekanan antara dua masalah. Kenaikan penambahan oksigen dan penurunan
avibilitas oksigen. Breet (1964) membuat data maksimum kecepatan renang ketika
suhu sampai 150C dan penurunan avibilitas oksigen sampai 150C.
Hal ini dapat dilihat dalam diskusi bioenergetik pada BAB V.
4) Keterlibatan
Regulasi pH Dalam Pernapasan
Pada
mamalia kontrol pH dalam darah dan tingkat CO2 mengalami
perubahan dalam pergerakan tetapi ini tidak terjadi pada ikan. Ada dua alasan
kenapa demikian. Pertama, semua lingkungan laut darah ikan mengandung banyak CO2 jadi
sistem regulasi berpangkal dari CO2 serta memberikan respons
yang kecil terhadap perubahan P-CO2 atau hanya memberikan
respons ketika perubahan besar dalam P-CO2, semua memberikan pilihan
dalam satisfaktori partikular.
Bagian
yang mengalami regulasi pH pada ikan saat pernapasan adalah ion bikarbonat (HCO3-)
dibandingkan CO2. Kedua hubungan ini ditunjukan dalam persamaan
berikut :
CO2 + H2O
-------- H2CO3 ------ H+ + HCO3 ------
2H+ + CO3 --
Ini
berarti karbondioksida dalam air memproduksi asam karbonik (H2CO3)
ketika ion memproduksi hidrogen dan ion bikarbonat. Ion bikarbonat predominan
dalam plasma atau dalam air laut dan sedikit karbonat (CO3--).
Reaksi ini secara normal sangat lambat, tetapi cepat ketika kenaikan enzim
karbonik anhidrase dalam epitelium insang dan sel darah merah.
Ikan
mengatur sistem CO2/HCO3-/Cl-. Pada
saat kenaikan P-CO2 dalam arteri dari kenaikan aktivitas
muskular contohnya, ketika kenaikan rata-rata pergerakan dan kenaikan ekstrasi
CO2. dalam arteri P-CO2 merupakan hasil kenaikan
lingkungan P-CO2, ketika pH darah sedikit mengalami penurunan karena
arteri P-CO2 berubah tetapi pH merupakan koreksi dari elevasi plasma HCO3-.
Juga darah datang dan sangat alkalin ketika suhu menurun, sebab sedikit
perubahan dalam pH di air dan suhu, dan kenaikan alkalin adalah kenaikan HCO3- pada
saat P-CO2 konstan.
5) Organ
Lain Yang Berhubungan Dengan Pernapasan
a) Pseudobranch
Pseudobranch
terdapat pada insang seperti struktur (kadang-kadang berada pada membran atau
bahkan penampilannya seperti kelenjar). Kebanyakan pada famili teleostei
khususnya spesies air laut dan tawar, ini berarti kebanyakan spesies memiliki
perbedaan pseudobranch. Kadang kala banyak pendapat menyetujui perubahan nama,
seringkali pseudobranch dan bukan insang.
Satu
alasan untuk mengatakan bahwa pseudobranch bukan insang adalah ketika suplay
darah dari pseudobranch dimulai dari insang. Arteri dari branch ke insang utama
melalui bagian depan dan belakang samping operculum sampai ke pseudobranch dan
kemudian dari vena masuk ke bagian kepala.
Darah
yang tinggal dalam pseudobranch mengandung carbonik anhydrase ketika darah
pseudobranch mungkin meliputi regulasi pH melalui perubahan ion. Dilain sisi
pseudobranch elasmobranchi tidak mengandung karbonik anhyrase dan tidak
terdapat kelenjer choroid.
b) Kelenjar
Choroid
Kelenjar
choroid adalah struktur yang berbentuk seperti sepatu kuda mengelilingi urat
syaraf mata bagian belakang (Medial) pada permukaan bola mata. Kebanyakan
ikan yang mempunyai kelenjar choroid juga mempunyai pseudobranch. Beberapa ikan
tidak mempunyai kelenjar choroid dan hanya memiliki pseudobranch. Hagfish,
lamprey, shark dan rays dan banyak ikan primitif lainnya seperti gars,
coeleocanth dan sturgeons dan ikan yang menghasilkan telur semua kekurangan
kelenjar choroid dan memerlukan sedikit bantuan untuk fungsinya. Kecenderungan
kelenjar choroid hanya dimiliki oleh ikan air laut dibandingkan dengan ikan air
tawar, serupa dengan pseudobranch.
Ada
beberapa fungsi kelenjar choroid. Berdasarkan ukuran P-O2 dalam
cairan di depan retina dengan tinggi 400 mm Hg (tekanan atsmosfir P-O2sampai
150 mm Hg). Ketinggian pengukuran P-O2 bisa dihasilkan oleh
sistem lawan arus seperti ditemukan dalam kelenjar choroid, tetapi peneliti
lain membuat pengukuran P-O2 bersifat skeptis lebih tinggi dari
yang dibutuhkan oleh tingkat P-O2 (meskipun retina mempunyai
tingkat konsumsu oksigen lebih tinggi). Wittenberg dan Headrich (1974)
menyimpulkan bahwa choroid bekerja dalam kombinasi pertukaran HCO3- dan
Cl- (yang didapat dari asam arang) di pseudobranch, berarti
produksi volume semakin besar (bukan tegangan sebagian) dari oksigen di retina
tanpa kenaikan P-CO2 dalam waktu yang sama.
c) Gelembung
Udara
Gelembung
renang adalah organ bagian badan untuk menyesuaiakan berat tubuh ikan dan
mencegah tenggelam. Tanpa gelembung renang seekor ikan memiliki 5 % lebih berat
dibanding air. Untuk mencapai daya apung ikan memerlukan penambahan volume 5 %
dari beberapa substansi lebih kecil dari berat yang ditambahkan. Pengeluaran
berbagai macam gas ke dalam rongga internal dengan tujuan menetralkan daya
apung dari 5 % (dari kecepatan renang) sampai 60 % (pada kecepatan rendah) dari
usaha renang jika tidak dapat digunakan untuk menghasilkan daya angkat. Udara
lebih sedikit tekanannya tentu saja sampai tingkat gravitasi yang spesifik
antara 0,7 pada kedalaman 7000 meter dimana kecepatan renang ikan dapat di
tangkap. Bahkan pada bobot 0,7 kecepatan renang akan naik dibanding substansi
daya apung lemak, ini menunjukan gravitasi spesifik sampai 0,9 jadi kecepatan
renang sangat bermanfaat pada kedalaman tertentu.
Ikan
memiliki gelembung renang dan manfaat yang berbeda termasuk didalamnya ikan
pelagik dan ikan yang hidup didasar. Ikan dasar seperti flounder, sculpins dan
sebagainya kelihatannya lebih mampu untuk tinggal dan berkamuflase didasar agar
tidak terbawa gelombang besar dan arus pasang surut. Tuna dan lainnya dengan
cepat meninggalkan permukaan air dan berenang ke kedalaman karena memiliki
gelembung renang sebagai kontrol.
Kombinasi
fisik dan proses kimia merupakan transport gas serta tekanan gradien yang besar
(Gambar 9). Pertama gas melalui kapiler dari harpin atau lubang countercurent.
Kedua sekresi asam laktit dalam darah melalui kapiler kemudian hemoglobin untuk
mensuplay oksigen dalam plasma. Kenaikan tingkat supersaurasi difusi yang
melalui arteri darah sampai P-O2 mengalami tekanan hidrostatik.
Ketika perubahan semakin perlahan dan countercurrent meningkat sampai panjang 1
cm, kecepatan renang diperhitungkan untuk transport oksigen juga P-O2 sampai
3000 atmosfer dalam lingkungan P-O2 0,2 atmosfer.
Rockfish
mengabsorpsi kelenjar dalam kantung dan gelembung renang ketika semua
terhubungkan. Pada anguila eels reabsorpsi kelenjar dalam lubang pneumatik yang
berhubungan dengan gelembung renang. Fisiologi gelembung renang memiliki
variabel yang tinggi, partikular terhadap reabsorbsi kelenjar.
d)
Pernapasan udara Pada Ikan
Alasan
kenapa ikan harus bernapas adalah ketika oksigen menjadi langka dalam air atau
bahkan sebaliknya ketika air langka, beberapa derajat tingkat kemampuan
memperoleh oksigen dari udara mempunyai nilai ketahanan yang nyata. Gagasan itu
cukup bermanfaat untuk melakukan pernapasan udara setiap wakti sampai pada
iklim tropik. Kondisi-kondisi lingkungan dimana pernapasan udara sangat
menguntungkan. Jadi dengan demikian mungkin akan banyak pertimbangan bagi ikan
melaukan pernapasan udara (meniup udara sebagai tambahan terhadap
aktivitasnya).
Struktur
pernapasan udara berbeda untuk berbagai alasan. Pertama kebanyakan insang ikan
tidak berfungsi dengan baik karena perubahan gas. Beberapa ikan (angulia eels)
mempunyai struktur tambahan yang dapat mendukung insang dalam daya apung di
air, tetapi kebanykan ikan yang bernapas dengan udara memiliki struktur
perubahan gas di udara dibanding insang tipe ini pada ikan teleostei yang
memiliki branchial. Moderen lungfish (ada 3 spesies) juga
memiliki gelembung renang setelah paru-paru. Kebanyakan ikan seperti ini
memiliki „air gills“ termasuk ikan daerah tropis yang melakukan pernapasan udara
di permukaan air.
Beberapa
ikan menggunakan usus atau perut untuk melakukan pertukaran gas untuk menelan
udara. Ini menunjukan keanekaragaman yang besar dari struktur adaptasi untuk
pernapasan udara yang menginterpretasi adnya indikasi beragam evolusi ataupun
gagasan. Permasalahan fisiologid yang ditemui saat ikan melakukan pernapasan
udara lebih sulit dipisahkan dari pernapasan permukaan dan mencegah kekeringan.
Masalah utama adalah akumulasi CO3 dalam air, CO2 lewat melalui insang sangat
lemah pada tingkat P-CO2. Hanya sedikit hemoglobin bahkan tidak
berpengaruh.
Permasalahan
lain termasuk mengadaptasi pola aliran darah sehingga oksigen dapat dikirim ke
jaringan. Pada paru-paru ikan sebagai contoh oksigen darah dari swimblad pergi
menuju jantung, kemudian sebagian melalui insang yang pertama (yang tidak
memiliki kemampuan pertukaran gas) dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Jika
oksigen darah melewati insang ketika P-O2 dari air kurang dalam
darah, darah akan menghilangkan oksigen kedalam air. Ada juga
permasalahan menyangkut berkurangnya oksigen dalam vena darah dari yang baru
(pernapasan udara) perubahan gas organ dari vena darah ke bagian lain dari
tubuh. Beberapa pernapasan udara pada ikan hampir memisahkan oksigen dan non
oksigen vena darah seperti mamalia. Pada bagian lain kontrol perairan laut dan
pernapasan udara seringkali merupakan kombinasi, kadangkala merupakan respons
dari satu atau dua sistem.