materi kuliah biologi, biologi kesehatan, biologi sel, karakteristik mahluk hidup, klasifikasi mahluk hidup, plantae, animalia dan kerugian dan keuntungan biologi bagi kehidupan, manfaat, obat tradisional, herbal dan khasiat tanaman

Sistem Organ Pada Serangga (Insecta)

Sistem Organ Pada Insecta
1.Sistem pernapasan
Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.

Sistem Organ Pada Serangga (Insecta)
Sistem pencernaan belalang

2.Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar. 

Saluran pencernaan pada serangga dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu saluran pencernaan depan (Stomodeum), saluran pencernaan tengah (Mesenteron), saluran pencernaan belakang (Proktodeum). Saluran-saluran pencernaan tersebut berasal dari turunan yang berbeda, saluran pencernaan depan dan belakang berasal dari jaringan ektodermal dan saluran pencernaan tengah berasal dari jaringan endodermal. Bentuk saluran pencernaan ini dipengaruhi oleh cara makan dan makanan serangga, sehingga hal ini akan menyebabkan adanya perbedaan-perbedaan (penyesuaian-penyesuaian) diantara bentuk pencernaan serangga. Pada banyak serangga bagianbagian 

utama ini terbagi menjadi bagian lain dengan berbgai fungsi yaitu faring, esofagus, krop dan proventrikulus pada saluran pencernaan bagian depan, ventrikulus pada bagian pencernaan tengah, dan pirolus, illeum serta rektum pada pencernaan bagian belakang. Beberapa sistem yang mendukung fungsi sistem pencernaan adalah sistem syaraf pusat, sistem syaraf stomatogastik, sistem endokrin dan sistem pernapasan. 

3.Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahnya bersifat terbuka, tidak mempunyai pembuluh balik (vena).  Organ transportasi berupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Pada Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) Sistem syaraf : Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :a. mata faset (majemuk), Antena, alat pembuat suara dan alat pendengar.

4.Sistem Saraf
Sistem saraf serangga terdari atas rangkaian ganglia yang dihubungkan oleh sepasang sarat, yang terdapat di sepanjang tubuh serangga. Ganglion merupakan masa jaringan saraf yang terdapat setiap segmen secara berpasangan.

Tiga pasang ganglion yang terdapat dibagian kepala disebut OTAK, yaitu:
  • Protocerebrum : terdapat pada segmen mata, meliputi daerah inervasi : alat mata majemuk dan ocelli 
  • Deutocerebrum : terdapat pada segmen antena, daerah inervasi : antena 
  • Tritocerebrum : terdapat pada segmen labrum, daerah inervasi : labium dan stomodeum.

Di bawah otak terdapat satu set ganglia menyatu membentuk ganglia subesophageal. Menginervasi mulut, kelenjar ludah, dan otot-otot leher .Ganglia dada, menginervasi kaki, sayap, dan otot-otot yang mengendalikan gerak. Ganglia perut, meng inervasi : otot- otot perut, organ reproduksi, anus, dan setiap reseptor sensorik di bagian belakang serangga. 
Sel saraf yang membentuk jaringan saraf, memiliki kemampuan meneruskan rangsangan yang berasal dari berbagai organ tubuh ke otak, serta menyampaikan pesan dari otak ke otot atau ke kelenjar tubuh.

4.Sistem  Ekskresi
Ekskresi Serangga – Alat ekskresi serangga adalah pembuluh Malpighi. Pembuluh Malpighi yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malpighi pada Sistem Ekskresi Serangga berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malpighi, Sistem Ekskresi pada Serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem Ekskresi Serangga berupa trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata.

Sistem Ekskresi Serangga (Belalang) tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksi dari hasil Sistem Ekskresi Serangga diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut.

5. Sistem reproduksi
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva, misalnya Diptera.

a. Sistem Reproduksi pada jantan
Sistem reproduksi jantan terdiri atas sepasang testis yang terletak di ujung belakang abdomen. Setiap testis mengandung unit-unit fungsional  dimana sperma dihasilkan. Sperma matang yang keluar dari testis melewati  saluran pendek dan mengumpul di ruang penyimpan Saluran yang sama mengarah keluar dari vesikula seminalis, bergabung satu sama lain di sekitar pertengahan tubuh, dan membentuk saluran ejakulasi (ejaculatory duct) tunggal yang mengarah keluar dari tubuh melalui organ kelamin jantan (aedeagus). 

Satu atau lebih pasangan kelenjar aksesori (accessory glands, Gambar 3H) biasanya berhubungan dengan sistem reproduksi jantan, yaitu organ-organ sekretori yang terhubung dengan sistem reproduksi melalui saluran pendek - beberapa mungkin menempel dekat testis atau vesikula seminalis, yang lainnya  mungkin berhubungan dengan saluran ejakulasi.

b. Reproduksi pada betina
Sistem reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium. Setiap ovarium terbagi menjadi unit-unit fungsional di mana telur dihasilkan. Satu ovarium dapat mengandung puluhan ovariol, umumnya sejajar satu sama lain. Telur matang meninggalkan ovarium melalui saluran telur lateral. 

Pada sekitar pertengahan tubuh, saluran telur lateral ini bergabung untuk membentuk common oviduct yang membuka ke ruang alat kelamin yang disebut bursa copulatrix. Kelenjar aksesori betina  memasok pelumas untuk sistem reproduksi dan mengeluarkan kulit telur kaya protein (chorion) yang mengelilingi seluruh telur. Kelenjar ini biasanya  dihubungkan dengan saluran kecil ke saluran telur umum atau bursa copulatrix. 

Selama kopulasi, jantan menyimpan spermatophore di bursa copulatrix. Kontraksi peristaltik menyebabkan spermatophore masuk ke dalam spermatheca betina, sebuah ruang kantong penyimpanan sperma. 
Kelenjar spermathecal memproduksi enzim (untuk mencerna lapisan protein spermatophore) dan nutrisi (untuk mempertahankan sperma sementara berada di penyimpanan). Sperma dapat hidup di spermatheca selama berminggu-minggu, bulan, atau bahkan bertahun-tahun. (Hadisusanto, 2005)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Sistem Organ Pada Serangga (Insecta)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment