materi kuliah biologi, biologi kesehatan, biologi sel, karakteristik mahluk hidup, klasifikasi mahluk hidup, plantae, animalia dan kerugian dan keuntungan biologi bagi kehidupan, manfaat, obat tradisional, herbal dan khasiat tanaman

Macam-macam dan Peranan Organisme Tanah

Pada materi ini kita akan membahas tentang organisme tanah sehingga pembaca diharapkan memahami tentang;
1. Apa itu organisme tanah?
2. Jenis-jenis organisme tanah?
3. Bagaimana Fungsi dan Peranan Organisme Tanah?

Macam-macam dan Peranan Organisme Tanah
Macam-macam Organisme Tanah

A. Organisme Tanah
Belum semua petani memahami pentingnya dan gunanya aspek biologi tanah dan mereka juga kurang menyadari keberadaan tanaman maupun binatang-binatang tersebut dalam tanah. Salah satu sebab adalah sebagian besar binatang-binatang tersebut merupakan mikroba yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Perombakan bahan organik menjadi humus dilakukan oleh mikroorganisme.Mikroorganisme tersebut menyerap nitrogen bebas dari tanah dan udara, yang kemudian menghubungkannya dengan elemen lain dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman tinggi. Manusia (petani) tidak dapat melakukan hal ini kecuali bakteri yang merubah bentuk nitrogen bebas dalam bentuk yang dapat larut dalam air.Didalam tanah hidup berbagai jenis mikroorganisme yang dapat dibedakan menjadi flora dan fauna baik makro maupun mikro. Organisme tersebut ada yang bermanfaat dan ada pula yang mengganggu pertumbuhan tanaman.

Berikut penjelasan masing-masing bagian tersebut :


Organisme tanah

Makrofauna (Gambar 1) , dapat dibedakan menjadi :
1. Hewan-hewan besar pelubang tanah
2. Cacing tanah
3. Arthropoda
4. Moluska (gastropoda)

· Cacing tanah
Cacing tanah makan bahan organik mati sisa hewan atau tanaman, tidak makan vegetasi hidup. Bahan organik dan tanah halus yang dimakan cacing kemudian dikeluarkan sebagai kotoran (ekskresi) atau casting yang berupa agregat-agregat berbentuk granular dan tahan terhadap pukulan air hujan serta banyak mengandung unsur hara yang tersedia bagi tanaman. Spesies cacing utama adalah : Helodrilus caliginosus (cacing kebun), Helodrilus foetidus (cacing merah) dan Lumbricus terrestris (cacing malam)

· Arthropoda dan Mollusca 
1. Crustacea
2. Chilopoda
3. Arachnida
4. Inscect 

Jenis arthropoda memakan sisa tumbuhan yang membusuk dan membantu memperbaiki tata udara tanah dengan membuat lubang kecil pada tanah. Namun ada beberapa diantaranya yang bersifat mengganggu tanaman karena makan tumbuhan yang hidup. Jenis moluska yang hidup diatas tanah yang penting adalah bekicot.

· Mikrofauna; Protozoa dan Nematoda
Protozoa (Gambar 2) merupakan hewan bersel satu yang makan bakteri sehingga dapat menghambat daur ulang unsur-unsur hara ataupun menghambat berbagai proses dalam tanah yang melibatkan bakteri. Ada tiga jenis protozoa yaitu Amoeba, Flagellata dan Chiliata. Nematoda adalah cacing yang sangat kecil seperti benang, tidak berbuku-buku. Nematoda dibagi 3 yaitu : (1) Pradaceous, (2) Parasitik, (3) Omnivorous. Nematoda parasit dapat menyerang semua jenis tanaman.

Mikrofauna
Mikrofauna

· Makroflora
Akar-akar tanaman mempengaruhi keseimbangan hara tanah akibat penyerapan unsur-unsur hara oleh akar-akar tersebut. Disamping itu akar juga mempunyai pengaruh langsung terhadap ketersediaan unsur hara karena dapat membentuk asam�asam organik di permukaannya yang dapat meningkatkan kelarutan unsur hara. Ketersediaan unsur hara sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan yang dikeluarkan oleh akar dan aktivitas mikroorganisme di rhizosphere

· Mikroflora
Mikroflora dalam tanah antara lain : bakteri, fungi, actinomycetes, dan algae. Bakteri, fungi dan aktinomisetes membantu pembentukan struktur tanah yang mantap karena kemampuannya dalam mengeluarkan zat perekat yang tidak mudah larut dalam air. 

· Bakteri
Bakteri dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Autotrof, menghasilkan makanannya sendiri dari bahan anorganik misalnya melalui fotosintesis
2. Heterotrof, mendapatkan makanannya dari bahan organik yang telah ada

Bakteri-bakteri tersebut kemudian dibagi menjadi :
1. Bakteri fotoautotrof, menggunakan energi dari sinar matahari dan karbon dari CO2 udara untuk mendapatkan makanannya 
2. Bakteri fotoheterotrof, menggunakan energi dan sinar matahari dan karbon dari bahan organik untuk mendapatkan makanannya
3. Bakteri Chemoautotrof, menggunakan energi dari hasil oksidasi bahan anorganik seperti N, S, Fe dan karbon dari udara untuk makanannya.
4. Bakteri Chemoheterotrof, menggunakan energi dan karbon dari bahan organik untuk makanannya.

· Fungi
1. Parasitik
2. Saprofitik
3. Simbiotik

Mycorhiza, yang berarti jamur akar adalah assosiasi simbiosis mycelia fungi dengan akar tanaman tertentu (Gambar 3). Mikoriza membantu tanaman induk menyerap unsur hara tertentu. Mikorisa ada dua macam yaitu mikorisa ektotropik dan mikorisa endotropik.

· Aktinomisetes
Secara taksonomi dan morfologi dapat digolongkan menjadi fungi atau bakteri. Dicirikan oleh miselia yang bercabang-cabang seperti fungi. Aktinomisetes dapat memproduksi antibiotik seperti streptomycin, aeromycin, tetramycin, dan neomycin. Fungsi utama actinomycetes adalah dalam dekomposisi bahan organik terutama selulosa dan jenis bahan organik lain yang resisten.

· Algae
Algae (Gambar 2) mempunyai klorofil dan terdiri dari green algae, blue green algae, yellow green algae dan diatomae. Berkembang biak pada tanah subur dan lembab. Blue green algae dapat mengikat N udara. Pada tanah sawah yang tergenang, algae membantu mempertahankan jumlah N dalam tanah dengan menggunakan N dari udara. 

B. Peranan Organisme Tanah

Beberapa fungsi organisme tanah : 
1. Dekomposer. Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.

2. Pereaksi Kimia dalam Tanah. Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik
Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor.

3. Pengurai Polutan dalam Tanah. Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah parah.

4. Pencegah Penyakit Tanah.Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian danperkebunan tidak berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.

5. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah.Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya. Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Pembentukan tekstur tanah ini tentunya tidak lepas dari bantuan beberapa makhluk hidup seperti cacing atau akar tumbuhan yang mampu mempercepat pemecahan partikel-partikel tersebut dari batuan.

6. Pengatur Kegemburan dan Struktur Tanah.Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme tanah. Lendir yang dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang pertumbuhan populasi organisme tanah. Keberadaan jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan gumpalan tanah.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Macam-macam dan Peranan Organisme Tanah

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment