Kelainan dan Penyakit pada Hati, Hati
merupakan kelenjar terbesar pada manusia, warnanya merah tua, dan beratnya
sekitar 2 kg pada orang dewasa. Hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi dan
ekskresi. Mengapa hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi? Hati menghasilkan
empedu.Hati atau liver merupakan salah satu organ tubuh paling penting
untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Hal ini dikarenakan fungsi utama dari
hati adalah untuk membuang racun dalam tubuh, membantu dalam proses produksi
sel darah merah serta membersihkan dan menyaring darah. Salah satu organ tubuh
yang memiliki warna merah darah memiliki keistimewaan dibandingkan dengan organ
lainnya yaitu jika terluka dapat memulihkan sendiri.
![]() |
Kelainan dan Penyakit pada Hati |
Gangguan pada hati
Penyakit hati bisa disebabkan oleh infeksi virus, tidak bekerjanya
hati dan empedu. Tahukah kamu macam-macam kelainan dan penyakit yang
berhubungan dengan hati? Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan
hati misalnya penyakit hepatitis dan kuning.
a.Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh
virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan
hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya
daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
Hepatitis dapat merusak fungsi organ hati dan kerja
hati sebagai penetral racun dan sistem pencernaan makanan dalam tubuh yang
mengurai sari-sari makanan untuk kemudian disalurkan ke seluruh organ tubuh
yang sangat penting bagi manusia
Hepatitis
dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Hepatitis A
Hepatitis A adalah suatu penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh
virus hepatitis A. Hepatitis A dibagi menjadi 3 stadium yakni stadium
pendahuluan (prodromal), stadium ikterik dan stadium kesembuhan (konvaselensi).
2. Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit yang menyerang hati
yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Seseorang dikatakan menderita infeksi virus hepatitis B apabila dalam
pemeriksaan ditemukan HBsAg positif.
3. Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang
disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C
masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus
Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya.
Gejala :
1.
Kelelahan.
2.
Mual dan muntah.
3.
Nyeri perut atau rasa tidak
nyaman, terutama di daerah hati (pada sisi kanan bawah tulang rusuk).
4.
Kehilangan nafsu makan.
5.
Demam.
6.
Urin berwarna gelap.
7.
Nyeri otot.
8.
Menguningnya kulit dan mata
(jaundice).
Pencegahan :
1. Hepatitis
dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.
2. Jarum
untuk akupuntur atau tatto harus steril.
3. Hindari
pemakaian alat-alat secara bersamaan seperti cukur, sisir.
4. Hindari
aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan.
5. Hindari
mendapat donor darah yang tidak resmi.
Pengobatan :
1. Melalui
kimiawi yang bertujuan untuk mematikan virus hepatitis.
2. Pengobatan
suportif yang bertujuan untuk melindungi sel hati dan membantu pemulihan sel
hati yang rusak.
b. Penyakit Kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang
mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas
jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning.
Kulitpenderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna
kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di
seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah
berwarnakekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.
Ciri-ciri orang yang terserang penyakit kuning mudah
terlihat oleh mata telanjang. Adanya perubahan pada warna kulit dan warna putih
mata terlihat menguning. Perubahan warna kulit tubuh menjadi kekuningan
disebabkan oleh kadar bilirubin yang semakin meningkat hingga mencapai 2-3
mg/dL. Peningkatan bilirubin ini kemudian akan dibawa ke dalam organ hati
sehingga menyebabkan terganggunya fungsi kerja dari organ hati.
c. Sirosis
Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati
yang normal digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui
proses bertahap. Jaringan parut ini memengaruhi struktur normal dan regenerasi
sel-sel hati. Sel-sel hati menjadi rusak dan mati sehingga hati secara
bertahap kehilangan fungsinya.
Jaringan parut membatasi aliran darah melalui vena
portal sehingga terjadi tekanan balik (dikenal sebagai hipertensi portal). Vena portal adalah vena yang membawa darah berisi nutrisi dari
usus dan limpa ke hati. Normalnya, darah dari usus dan limpa dipompa ke hati
melalui vena portal. Namun, sirosis menghalangi aliran normal darah melalui
hati sehingga darah terpaksa mencari pembuluh baru di sekitar hati.
Pembuluh-pembuluh darah baru yang disebut “varises” ini terutama muncul di
tenggorokan (esofagus) dan lambung sehingga membuat usus mudah berdarah. Jika
perdarahan usus terjadi, Anda mungkin muntah darah, atau mengeluarkan darah
melalui kotoran (feses).
Penyebab :
1. Infeksi
kronis virus hepatitis B.
2. Hepatitis
autoimun. Sistem kekebalan tubuh biasanya membuat antibodi untuk menyerang
bakteri, virus, dan kuman lainnya. Pada hepatitis autoimun,sistem kekebalan
tubuh membuat antibodi terhadap sel-sel hati yang dapat menyebabkan kerusakan
dan sirosis.
3. Penyakit
yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu sehingga tekanan darah terhambat
dan merusak sel-sel hati. Sebagai contoh, sirosis bilier primer, primary
sclerosing, dan masalah bawaan pada saluran empedu.
4. Non-alcohol
steato-hepatitis (NASH). Ini adalah kondisi di mana lemak menumpuk di
hati sehingga menciptakan jaringan parut dan sirosis. Kelebihan berat
badan (obesitas) meningkatkan risiko Anda mengembangkan non-alcohol
steato-hepatitis.
5. Reaksi
parah terhadap obat tertentu.
6. Beberapa
racun dan polusi lingkungan.
7. Infeksi
tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit.
8. Gagal
jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan kemacetan di hati.
9. Beberapa
penyakit warisan langka yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati,
seperti hemokromatosis (kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal zat
besi di hati dan bagian lain tubuh) dan penyakit Wilson (kondisi yang
menyebabkan penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian lain
tubuh).
Gejala :
1. Kelelahan.
2. Kelemahan.
3. Cairan
yang bocor dari aliran darah dan menumpuk di kaki (edema) dan perut (ascites).
4. Kehilangan
nafsu makan, merasa mual dan ingin muntah.
5. Kecenderungan
lebih mudah berdarah dan memar.
6. Penyakit
kuning karena penumpukan bilirubin.
7. Gatal-gatal
karena penumpukan racun.
10.
Gangguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus
berat karena pengaruh racun di dalam aliran darah yang memengaruhi otak. Hal
ini dapat menyebabkan perubahan kepribadian dan perilaku, kebingungan, pelupa
dan sulit berkonsentrasi.
Pengobatan :
1. Tidak
minum alkohol jika alkohol adalah penyebabnya.
2. Pengobatan
untuk mengendalikan virus hepatitis.
3. Steroid
atau obat penekan kekebalan lainnya untuk mengobati penyakit autoimun
menyebabkan kerusakan hati.
4. Penghapusan
kelebihan zat besi yang terjadi pada hemokromatosis.
5. Diet
rendah natrium atau diuretik untuk mengurangi cairan yang terakumulasi dalam
tubuh.
6. Obat
untuk mengurangi gatal.
7. Obat-obatan
yang dapat membantu mengurangi hipertensi portal.
8. Pengurangan
cairan yang menumpuk di perut (ascites).
d. Perlemakan hati (Fatty liver)
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari berat hati
atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati ini sering
berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat
timbul karena mengkonsumsi alkohol berlebih disebut ASH (Alcoholic
Steatohepatitis), maupun bukan karena alkohol disebut NASH (Nonalcoholic
Steatohepatitis).
Berdasarkan berat ringannya, fatty liver dapat di bagi menjadi :
1. Steatosis (hanya perlemakan hati ), keadaan ini masih ringan
2. Steatohepatitis (perlemakan hati disertai dengan peradangan sel hati) di
bagi menjadi .
a. ASH (Alcoholic Steatohepatitis) terjadi akibat
konsumsi Alcohol yang berlebihan. Fatty liver jenis ini dapat terjadi dengan
meminum kurang lebih 300 ml Alcohol perminggu.
b. NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis) Fatty liver jenis ini 80% disebabkan karena obesitas (kelebihan berat
badan) Fatty liver jenis steatohepatitis lco menyebabkan kematian sel hati dan
akhirnya akan membentuk jaringan parut pada hati (fibrosis). Proses peradangan
hati dapat terus berlanjut sampai 10-20 tahun, kemudian hati menjadi keras dan
mengecil (sirosis). Kondisi ini akan menyebabkan kerusakan hati yang permanen
bahkan dapat menyebabkan kanker hati.
Penyebab :
1.
Seseorang yang memiliki bobot tubuh yang berlebihan /
kegemukan ( obesitas ).
2.
Menderita kencing manis (diabetes).
3.
Efek samping dari konsumsi minuman beralkohol dan
bersoda.
4.
Efek samping dari obat-obatan kimia, seperti
kortikosteroid, tetrasiklin, asam valproat, metotreksat, karbon tetraklorid,
fosfor kuning.
5.
Seseorang yang kekurangan gizi atau akibat dari diet
rendah protein.
6.
Akibat berlebihan mengkonsumsi vitamin A sehingga
mengakibatkan tubuh mengalami keracunan vitamin A.
7.
Pasca operasi pada usus kecil yang sudah lama kemudian
timbul kembali reaksi yang berlebihan pada usus kecil dan mengganggu fungsi
hati.
8.
Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi).
9.
Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose,
tirosin atau homosistin.
10. Kekurangan
rantai-medium arildehidrogenase.
11. Kekurangan
kolesterol esterase.
12. Penyakit
penumpukan asam fitanik (penyakit Refsum).
13. Abetalipoproteinemia.
14. Sindroma
Reye.
15. Terlalu
banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti: makanan yang
menggunakan banyak santan, makanan pedas, gorengan dan makanan atau minuman
yang banyak menggunakan bahan pengawet makanan.
Pencegahan :
1.
Jaga pola diet yang seimbang, kurangi lemak jenuh hewani, goreng- gorengan,
makanan cepat saji dan makanan olahan yang mengandung lemak trans.
2.
Makan makanan yang dapat menurunkan kolesterol.
3.
Rajin berolahraga. Latihan fisik meningkatkan sirkulasi dan sangat
baik untuk paru-paru, jantung, dan otot.
4.
Kelola stres. Gaya hidup stres tinggi meningkatkan tekanan
darah dan memacu kerja jantung dan arteri.
5.
Berhenti merokok.
6.
Jaga tekanan darah, gula darah, dan berat badan Anda pada
tingkat normal.
d. Kanker hati
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati.
Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC
merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis
yang terjadi karena virus hepatitis B, C dan hemochromatosis.
Penyebab : Kanker hati terjadi ketika sel DNA hati mengalami mutasi. Mutasi
ini membuat sel tetap tumbuh dan berkembang, sementara sel normal lain memiliki
siklus hidup dan mati. Akumulasi sel kanker mulut ini dapat membentuk tumor
yang ganas.
Gejala :
1. Penurunan berat badan
2. Hilang
nafsu makan
3. Sakit
pada area perut bagian atas
4. Mual dan
muntah
5. Kelelahan
dan lemah
6. Pembesaran
hati
7. Bengkak
pada area perut
8. Kulit dan
bagian putih mata menguning
Kanker hati primer yang berasal dari sel hati terbagi
dalam beberapa tipe, antara lain :
1. Hepatocellular
carcinoma (HCC). Kanker hati yang paling umum terjadi pada anak-anak
dan orang dewasa. Kanker ini dimulai dari hepatocytes yang merupakan tipe utama
sel hati.
2. Cholangiocarcinoma. Kanker
ini berasal dari saluran kantung empedu.
3. Hepatoblastoma. Ini
adalah tipe kanker langka yang menyerang anak-anak berusia 4 tahun ke bawah.
Tipe kanker ini banyak yang berhasil disembuhkan.
4. Angiosarcoma dan hemangiosarcoma.
Tipe kanker langka ini dimulai di pembuluh darah di hati dan tumbuh dengan
sangat cepat.
Pencegahan :
1. Vaksinasi
terhadap virus hepatitis B.
2. Mencegah
hepatitis C dengan cara :
3. -Ketahui
kondisi kesehatan pasangan anda sebelum melakukan hubungan seksual.
4. Gunakan
jarum suntik steril ketika menyuntikkan obat.
5. Gunakan
jarum steril ketika membuat tato.
6. Minta
pada dokter anda untuk memeriksa kondisi hati anda.
e. Koletasis
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan
memproduksi dan pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat
menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus, juga
adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati. Adanya
kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada
kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit
penderita terlihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan faeces
lebih terang.
Penyebab cholestasis dibagi menjadi 2 bagian:intrahepatic cholestasis dan
ekstrahepatic cholestasi.Pada intrahepatic cholestasis terjadi akibat gangguan
pada sel hati yang terjadi akibat: infeksi bakteri yang menimbulkan abses
pada hati, biliary cirrhosis primer, virus hepatitis, lymphoma, cholangitis
sclerosing primer, infeksi tbc atau sepsis, obat-obatan yang menginduksi
cholestasis.
Pada extrahepatic cholestasis, disebabkan oleh tumor saluran
empedu, cista, striktur (penyempitan saluran empedu), pankreatitis atau tumor
pada pankreas, tekanan tumor atau massa sekitar organ, cholangitis sklerosis primer.
Batu empedu adalah salah satu penyebab paling umum dari saluran empedu
diblokir. Saluran empedu Diblokir mungkin juga hasil dari infeksi, kanker atau
jaringan parut internal. Parut
dapat memblokir saluran empedu, yang dapat mengakibatkan kegagalan hati.