Pengertian, Bagian-bagian dan Fungsi indera Pengecap ( perasa ), Salah satu organ indra pengecap adalah
lidah. Lidah berfungsi untuk membantu proses artikulasi suara, mencampur makan
dengan air liur, mendorong makanan saat menelan, dan membantu membersihkan
mulut, termasuk penerima stimulus rasa. Stimulus rasa yang diterima akan
dihantarkan ke otak untuk melalui proses persepsi. Stimulus akan disesuaikan
dengan data atau gambaran diotak yang telah diterima sebelumnya. Rasa pahit
sering berfungsi sebagai peringatan bahwa sumber makanan alami beracun atau
mungkin sebaliknya membuat seseorang sakit, sementara manis disajikan untuk
menunjukkan bahwa sumber makanan secara tradisional tinggi kalori.
Melihat begitu
pentingnya fungsi lidah, memiliki pengaruh dalam pemenuhan gizi sesorang. Stimulus
rasa yang diterima dapat mempengaruhi nafsu makan seseorang. Bila persepsi rasa
yang diterima, nafsu makan sesorang cenderung menurun. Nafsu makan menurun akan
membuat gizi dan kalori yang masuk menurun atau tidak sesuai. Padahal bila hal
ini terjadi pada orang yang sakit akan memperburuk proses penyakit penderita.
![]() |
indera Pengecap ( perasa ) |
Tiap
kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran mikro yang
sensitif, disebut mikrovilli. Sensasi rasa disebabkan oleh
zat yang berbentuk cair atau larut dalam air, sehingga lebih cepat stimuli rasa
pada lidah basah daripada lidah kering (Shallenberger, 1997). Bila makanan ada
dalam mulut atau mencium bau makanan maka akan keluar saliva disebut sekresi
psikis akan merangsang nervus olfaktorius dan nervus glossofaringeus. Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah. Terdapat
adaptasi pada pengecapan terjadi 1 menit diperankan oleh sistem saraf pusat,
sedangkan pada kuncup kecap, adaptasi diperankan oleh mukus yang segera menyapu
molekul yang terdapat pada mikrovili tersebut. Sinyal yang dikirim ujung saraf
akan diterjemahkan oleh otak sehingga seseorang dapat merasakan sensasi rasa
yang dimakannya (Sherwood, 2010).
A. Pengertian indra pengecap
Pengecap adalah istilah
teknis untuk indera rasa yang kebanyakan orang miliki, yang memungkinkan mereka
untuk mengalami rasa yang berbeda dan selera makanan dan benda-benda lain
ketika seseorang menempatkan dalam mulutnya.
Lidah dikenal sebagai indera
pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut
membantu dalam tindakan bicara. Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah
sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa
Yunani.
B. Faktor
mempengaruhi indera pengecap
Menurut Mason dan Nottingham
(2002), faktor yang dapat mempengaruhi kepekaan indra pengecap :
1. Suhu
Suhu kurang dari 20° atau
lebih dari 30° akan mempengaruhi sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu
yang terlalu panas akan merusak sel-sel pada kuncup rasa sehingga sensitifitas
berkurang, namun keadaan ini cenderung berlangsung cepat karena sel yang rusak
akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari. Suhu yang terlalu dingin akan
membius kuncup lidah sehingga sensifitas berkurang (Zuhra, 2006).
2. Tidur
Tidak seperti kelenjar
saliva yang “istirahat” pada saat kita tidur sehingga produksi saliva menurun,
lidah tetap beraktivitas meskipun kita sedang tidur.
3. Tingkat
lapar
Rasa lapar yang tinggi
membuat seseorang cenderung menurunkan
pertimbangan rasa untuk menghilangkan rasa laparnya
4. Umur
Usia mempengaruhi
sensitifitas reseptor perasa. Menurut Sunariani (2007), pada orang yang berusia
lanjut terdapat penurunan sensitifitas dalam menraskan rasa asin. Hal ini
disebabkan pada orang berusia lanjut karena berkurangnya jumlah papilla
sirkumvalata seiring dengan bertambahnya usia dan penurunan fungsi transmisi
kuncup rasa pada lidah sehingga mengurangi sensasi rasa. Orang dewasa mempunyai 3000 sampai 10.000 taste buds sedangkan
anak-anak mempunyai lebih sedikit. Ketika lahir, kita memiliki sekitar 10.000 taste bud, akan tetapi setelah usia
50 tahun jumlahnya mulai berkurang.
5. Jenis
kelamin
Perempuan lebih memilih rasa makanan dan
minuman sesuai kehendak dan suasana hatinya. Laki-laki memilih rasa sesuai
selera makan yang diinginkan.
C. Anatomi
indera pengecap
Anatomi indera pengecap
meliputi:
![]() |
Anatomi indera pengecap |
1. Anatomi
lidah
Ada lebih dari 10.000 tunas
pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu setelah itu digantikan
oleh sel-sel yang baru. Taste
bud merupakan sel epitel yang telah
dimodifikasi, beberapa diantaranya disebut sebagai sel sustentakular dan lainnya disebut sebagai sel reseptor. Sel-sel reseptor ini
terus-menerus digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel-sel epitel di
sekitarnya dengan waktu paruh sekitar sepuluh hari. Sel-sel reseptor
(tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah
(papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan
rasa manis, asam, pahit, asin, umami dan pedas. Ujung-ujung
luar dari taste buds tersusun
di sekitar taste pore yang
sangat kecil.
Dari ujung-ujung setiap sel, mikrovili menonjol ke luar menuju
taste pore dan mengarah ke rongga mulut. Mikrovili ini dianggap memberikan
permukaan reseptor untuk pengecapan. Beberapa dari serabut saraf pengecap yang
dirangsang oleh selsel reseptor ini berinvaginasi menjadi lipatan membran sel
pengecap yang juga dibentuk oleh banyak vesikel. Vesikel ini mengandung
substansi neurotransmiter yang dilepaskan melalui membran sel untuk merangsang
ujung-ujung serabut saraf dalam rensponnya terhadap rangsang pengecapan. Taste buds juga terletak pada palatum
dan beberapa diantaranya pada pilar tonsilar, epiglotis, dan bahkan di esofagus
bagian proksimal.
Secara garis besar
lidah dapat terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1) Radiks
lingua adalah pangkal lidah
2) Dorsum
lingua adalah punggung lidah
3) Apeks
lingua adalah ujung lidah
Otot lidah termasuk otot yang
paling kuat pada tubuh. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot
yaitu :
1) Otot
intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ekstrinsik
mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitar serta melaksanakan gerakan kasar
yang sangat penting pada saat mengunyah
dan menelan. Otot intrinsic juga membuat kita mampu mengubah-ubah bentuk lidah
(memanjang, memendek, membulat)
2) Otot
ekstrinsik lidah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga mulut dan
faring. Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi,
dan kemudian mendorongnya ke faring.
Apabila lidah di gulungkan
kebelakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang di sebut frenulum linguae,
sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar
mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Dila di julurkan, maka ujung
lidah meruncing dan bila terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah
berbentuk bulat.
Lidah
memiliki permukaan kasar karena tonjolan disebut papila. Jumlah papila pada
setiap orang belum tentu sama. Biasanya perempuan memiliki papila lebih banyak daripada
laki-laki.
Menurut Delwiche
(2007), terdapat empat jenis
papila yaitu:
a. Papila
filiformis (fili=benang)
Berbentuk seperti benang halus adalah
yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Organ ujung untuk
pengecapan adalah putting-putting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam
dinding pappilae sirkumvalata dan fungiforum. Pappilae filiform lebih berfungsi
untuk menerima rasa sentuh daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput
lendir langit-langit dan farinx juga bermuatan putting-putting pengecap.
b. Papila
sirkumvalata (sirkum=bulat)
Berbentuk bulat, tersusun seperti huruf v di belakang
lidah. Papilae sirkumvalata adalah jenis papilae
yang terbesar dan masing-masing di kelilingi semacam lekukan seperti parit. Ada
delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar
lidah. Papilla sirkumvalata beserta 1/3 bagian anterior lidah berhubungan
dengan saraf otak IX, glossopharyngeal.
c. Papila
fungiformis (fungi=jamur)
Berbentuk seperti jamur karena mereka mempunyai
tangkai sempit dan permukaan atasnya melebar. Papilae ini, mengandung puting
pengecap yang tersebar pada permukaan atas, secara tidak teratur terdapat di
sela-sela antara papilae filoformis yang banyak jumlahnya.
d. Papila
folliata
Terletak pada bagian pinggir lidah tersusun
sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat padat sepanjang pinggir lateral belakang
lidah, papila ini mengandung banyak puting kecap. Tunas pengecap adalah
bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel
penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan
sel penyokong berfungsi untuk menopang.
Persarafan pada lidah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1) Nervus
trigeminus berfungsi menghantarkan rangsang sensorik/ sensibilitas dari wajah
dan selaput lendir mulut dan hidung, sedangkan serabot motoriknya mempersarafi
otot-otot pengunyah dan mempersarafi juga kelenjar ludah submaksilaris dan
sublingualis
2) Nervus
facialis, cabang motorik saraf ini mempersarafi otot wajah. Saraf ini juga
berfungsi menghantarkan rasa pengecapan dari lidah 2/3 depan, selain itu juga
mempersarafi kelenjar ludah sublingalis
3) Nervus
glossopharyngeus adalah serabut motorik mempersarafi otot stilopharyngeus,
serabut sensorik menghantarkan sensasi umum dari pharyng, palatum mole,
sepertiga belakang lidah, bagian atas tenggorokan, tonsil, tuba auditorius dan
cavum tymphani. Sedangkan serabut parasimpatik memperasarfi kelenjar ludah
parotis.
4) Nervus
hypoglossus mempersarafi otot-otot intrinsik lidah
Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di
medula oblongata untuk masuk ke nukleus
traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu
dengan leminiskus medialis
kemudian akan disalurkan ke daerah insula.
Vaskulerisasi lidah
terbagi atas:
1) Arteri
Lingualis
Arteri lingualis merupakan cabang dari arteri karotis eksterna.
Arteri ini terus berjalan melewati otot-otot pengunyahan bagian posterior
menuju ke tulang hioid, kemudian bersama-sama dengan nervus hipoglosus dan vena
lingualis menuju otot hioglosus. Setelah melewati otot hioglosus arteri
lingualis ini bercabang, yaitu rami dorsalis lingual dan di ujung anterior
terbagi lagi menjadi dua cabang terminalis
2) Vena-vena
pada Lidah
Vena lingualis profunda terletak pada membran mukosa bagian
lateral bawah lidah. Vena lingualis profunda dan vena sublingualis bergabung
dengan dorsal lingualis di daerah posterior dari otot hioglossus, lalu berjalan
menuju vena jugularis
3) Pembuluh
Limfe
Pembuluh limfe berjalan di belakang papila sirkumvalata menuju
posterior menembus dinding faring dan memasuki nodus limfatikus di daerah
servikal yang terletak di sebelah lateral vena jugularis interna:
a.
Pembuluh marginal
Pembuluh marginal terdapat pada satupertiga luar dari permukaan
atas lidah. Pembuluh marginal terbagi menjadi dua bagian, bagian anterior
berjalan dari ujung lidah dan berakhir di nodus limfatikus submaksilaris,
bagian posterior berjalan di belakang otot milohioid dan berakhir di nodus
jugulo omohioiedeus.
b.
Pembuluh sentral
Pembuluh ini berjalan dari ujung lidah ke bawah melalui otot
miloihioid dan berakhir pada nodus submental
D. Fungsi Lidah
Fungsi lidah antara lain:
1) Sebagai alat pengecap,
2) Membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut
3) Membantu membersihkan mulut
4) Membantu bersuara dan bicara
5) Membantu mendorong makanan dalam proses penelanan
E. Anatomi kelenjar saliva
Kelenjar saliva ini merupakan kelenjar saliva terbanyak
dan ditemui berpasang–pasangan yang terletak di ekstraoral dan memiliki duktus
yang sangat panjang.
Fungsi
ludah diantaranya:
1) Mencampur
ludah dengan makanan sehingga lunak setengah cair dan mudah ditelan
2) Terdapat
enzim ptialin mengubah hidrat arang menjadi maltose, enzim maltose menjadi
glukosa
3) Membasahi
lidah pipi, dan langi-langit (palatum)
4) Melarutkian
makanan kering hingga dapat dirasakan contohnya gula dan garam
5) Mencegah
gigi menjadi karies dengan mengubah suasana asam yang diytimbulkan oleh
baktetri pembusuk
Kelenjar saliva dibagi
menjadi 2 kategori:
![]() |
Kelenjar saliva |
1)
Kelenjar saliva mayor
a) Kelenjar parotis
Kelenjar ini merupakan
kelenjar terbesar dibandingkan kelenjar saliva lainnya. Letak kelenjar berpasangan ini tepat di bagian bawah
telinga terletak antara prosessus mastoideus dan ramus mandibula. Kelenjar ini
meluas ke lengkung zygomatikum di depan
telinga dan mencapai dasar dari muskulus masseter. Kelenjar parotis memiliki
suatu duktus utama yang dikenal dengan duktus Stensen. Duktus ini berjalan menembus pipi dan bermuara pada vestibulus
oris pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi dihadapkan molar dua atas.
Kelenjar
ini terbungkus oleh suatu kapsul sangat fibrous dan memiliki beberapa bagian
seperti arteri temporal superfisialis, vena retromandibular dan nervus fasialis
yang menembus dan melalui kelenjar ini. Sejumlah besar enzim yang membungkus antara lain amylase,
lisozim, fosfatase asam, aldolase, dan kolinesterase. Kelenjar ini dikelilingi
oleh kapsula jaringan ikat yang tebal, dari sini ada septa jaringan ikat
termasuk kelenjar dan membagi kelenjar menjadi lobulus yang kecil. Kelenjar
parotis mempunyai sistem saluran keluar yang rumit sekali dan hampir semua
duktus ontralobularis adalah duktus striata.
Saluran keluar yang utama
yaitu duktus parotidikius steensen terdiri dari epitel berlapis semu, bermuara
kedalam vestibulum rongga mulut berhadapan dengan gigi molar kedua atas.
Kelenjar parotis secara khas dipengaruhi oleh mumps yaitu parotitis epidemika. Kelenjar
parotis menghasilkan suatu sekret yang kaya akan air yaitu serous. Saliva pada
manusia terdiri atas 25% sekresi kelenjar parotis.
b. Kelenjar submandibula
Kelenjar
ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti kacang dan memiliki kapsul dengan
batas yang jelas. Di
dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang melekat erat.
Kelenjar ini teletak di dasar mulut di bawah ramus
mandibula dan meluas ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula dan
terletak di permukaan muskulus mylohyoid. Pada proses sekresi kelenjar ini memiliki duktus Wharton
yang bermuara di ujung lidah.
Kelenjar submandibula terdiri dari jaringan ikat yang
padat. Disebut mukoserosa karena merupakan kelenjar tubuloasinosa kompleks pada
manusia terutama pada kelenjar campur dengan sel-sel serosa yang dominan.
Terdapat duktus interkalaris, tetapi saluran ini pendek karena itu tidak banyak
dalam sajian, sebaliknya duktus striata berkembang baik dan panjang.
Saluran keluar utama yaitu
duktus submandibularis wharton bermuara pada ujung papila sublingualis pada
dasar rongga mulut dekat sekali dengan frenulum lidah, dibelakang gigi seri
bawah. Baik kapsula maupun jaringan ikat stroma berkembang baik pada kelenjar
submandibularis.
Kelenjar submandibularis
menghasilkan 80% serous (cairan ludah yang encer) dan 20% mukous (cairan ludah
yang padat) yang memproduksi air liur terbanyak. Saliva pada manusia terdiri
atas 70% sekresi kelenjar submandibularis.
c. Kelenjar sublingulis
Terletak antara dasar mulut dan muskulus mylohyoid
merupakan suatu kelenjar kecil diantara kelenjar–kelenjar mayor lainnya
dan tidak memiliki kapsul yang dapat
melindunginya. Duktus
utama membantu sekresi disebut duktus Bhartolin yang terletak berdekatan dengan
duktus mandibular dan duktus Rivinus
yang berjumlah 8-20 buah.
Kelenjar sublingualis adalah
kelenjar tubuloasinosa dan kelenjar tubulosa kompleks. Sel-sel serosa yang
sedikit hampir seluruhnya ikut membentuk demilune. Duktus interkalaris dan
duktus striata jaringan terlihat.
Kapsula jaringan ikat tidak
berkembang baik, tetapi kelenjar ini lobular halus biasanya terdapat 10-12
saluran luar yaitu duktus sublingualis bermuara kesepanjang lipatan mukosa
yaitu plika sublingualis, masing-masing mempunyai muara sendiri. Saluran keluar
yang lebih besar yaitu duktus sublingualis mayor bartholin bermuara pada
karunkula sublingualis bersama-sama dengan duktus wharton, kadang-kadang
keduanya menjadi satu.Kelenjar sublingualis menghasilkan sekret yang mukous dan
konsistensinya kental. Saliva pada manusia terdiri atas 5% sekresi kelenjar
sublingualis.
2. Kelenjar saliva minor
Kebanyakan kelenjar saliva minor merupakan
kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam mukosa atau submukosa yang dapat ditemui pada hampir seluruh epitel di bawah rongga
mulut. Kelenjar ini terdiri dari beberapa unit sekresi kecil dan melewati
duktus pendek yang berhubungan langsung dengan rongga mulut. Selain
itu, kelenjar saliva minor tidak
memiliki kapsul yang jelas seperti layaknya kelenjar saliva mayor, kelenjar
saliva minor secara keseluruhan menghasilkan sekret yang mukous kecuali
kelenjar lingual tipe Van Ebner. Saliva yang dihasilkan mempunyai pH antara
6,0-7,4 sangat membantu didalam pencernaan ptyalin.
Kelenjar
saliva minor terdiri dari:
a. Kelenjar
Glossopalatinal berada dalam isthimus dari lipatan glossopalatinal dan dapat
meluas ke bagian posterior dari kelenjar sublingual ke kelenjar yang ada di
palatum molle.
b. Kelenjar
Labial terletak di submukosa
bibir. Banyak ditemui pada midline dan memiliki banyak duktus.
c. Kelenjar
Bukal terdapat pada mukosa pipi, kelenjar ini serupa dengan kelenjar labial.
d. Kelenjar
Palatinal ditemui di sepetiga posterior palatal dan di palatum molle. Kelenjar
ini dapat dilihat secara visual dan dilindungi oleh jaringan fibrous yang
padat.
e. Kelenjar
Lingual dikelompokkan dalam beberapa tipe yaitu :
a) Kelenjar anterior lingual tepat di ujung lidah.
b) Kelenjar lingual Van Ebner di temukan di papila sirkumvalata.
c) Kelenjar posterior lingual ditemukan pada sepertiga posterior lidah yang berdekatan
dengan tonsil.
Kandungan saliva (ludah) terdiri dari
1) Air
70-90%
2) Gliko
protein dihasilkan sublingualis
3) Ptialin
hanya beketrja dalam suasana asam
4) Garam
alkali (sifat basa)
5) Lainnya,
srl epitel terlepas, sel kelenjar leukosit, CO2 , dan bakteri
Excellent post. I used to be checking continuously this blog and I am impressed!
ReplyDeleteVery helpful info specially the remaining section :) I maintain such info much.
I was looking for this certain info for a very long
time. Thanks and best of luck.
Your welcome
Delete