Virus dapat manfaatkan dalam kloning gen, yaitu dengan produksi ADN yang
identik secara genetis, hal ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia.Virus ada
yang bermanfaat bagi manusia, ada pula yang menimbulkan kerugian bagi manusia.
Berikut akan diuraikan contoh-contoh virus yang menguntungkan dan yang merugikan.
1. Virus yang
menguntungkan ( manfaat virus )
Pada
daur hidup lisogenik, salah satu fasenya adalah fase penggabungan. Pade fase
lisogenik, DNA virus menyambungkan diri ke DNA bakteri. Ini menyebabkan didalam
DNA bakteri terkandung profag (DNA virus). Dengan kata lain, didalam bakteri
terkandung materi genetik virus. Ketika profag aktif dan DNA bakteri hancur,
sebagian DNA bakteri yang tidak hancur ada yang terbawa DNA virus. Dengan
demikian, DNA virus dapat mengandung gen bakteri. Misalnya, didalam DNA virus
terkandung DNA bakteri pertama. Apabila virus ini menginfeksi bakteri kedua,
dan kemudian mengikuti daur lisogenik, maka didalam DNA bakteri kedua ini
terkandung DNA virus dan DNA bakteri pertama.
DNA materi genetik yang
dapat menentukan sifat makhluk hidup. Jika DNA berubah, maka sifat makhluk
hidup pun berubah. Berdasarkan prinsip ini, jika didalam bakteri kedua terdapat
DNA virus dan DNA bakteri pertama maka sebagian sifat bakteri pertama dapat
dimiliki oleh bakteri kedua. Jadi, bakteri kedua memiliki sebagian sifat bakteri
pertama. berdasarkan prisip diatas, maka virus digunakan untuk keperluan
berikut ini :
a. Membuat
antitoksin
Melihat kasus lisogenik ini,
para pakar berpikir, bagaimana kala sebelumnya didalam DNA virus
digabungkan DNA (gen) lain yang menguntungkan , sehingga sifat menguntungkan
ini dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Sebagai contoh, kedalam DNA virus
dsambungkan DNA (gen) manusia yang mengontrol sintesis antitoksin (pelawan
racun). Selanjutnya, gen tadi disambungkan ke sel bakteri oleh virus lisogenik.
Sel bakteri ini kini memuat gen manusia, yakni gen penghasil antitoksin. Dengan
kata lain bakteri yang semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia,
sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia.
Apabila bakteri terus
menerus membelah diri, berarti setiap sel bakteri baru yang dihasilkan akan
mengandung DNA manusia dan mampu memproduksi antitoksin. Antitoksin yang
diproduksi dapat dipisahkan dan digunakan untuk melawan penyakit pada manusia.
Bakteri yang demikian dipelihara terus menerus. Tentu saja diusahakan agar DNA
virus yang tergabung itu tidak “kumat” lagi, agar DNA virus tidak “pergi” dari
dalam sel bakteri. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa virus dapat
“dititipi” gen manusia atau gen organisme lain untuk dimasukkan kedalam sel
bakteri sehingga sel bakteri tersebut membawa sifat gen yang dititipkan
tersebut.
b. Melemahkan
Bakteri
Contoh lain tentang virus
yang menguntungkan adalah virus yang menyerang bakteri pathogen. Jika DNA virus
lisogenik masuk kedalam DNA bakteri pathogen, maka bakteri tersebut menjadi
tidak berbahaya. Misalnya bakteri penyakit difteri dan bakteri penyebab demam
scarlet yang berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak bebahaya jika didalam
DNA-nya tersambung oleh profag.
c. Memproduksi
Vaksin
Selain itu, beberapa virus
digunakan untuk memproduksi vaksin. Vaksin adalah pathogen yang telah
dilemahkan sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi. Karena diberi
vaksin, tubuh manusia akan memproduksi antibody. Kelak jika pathogen yang
sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal Karena berhasil memproduksi antibody
bagi pathogen tersebut.
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam produksi vaksin,
antara lain :
1. Inaktivasi
vaksin dengan menggunakan formalin (vaksin tifoid dan polio).
2. Menggunakan bagian tertentu dari antigen
mikroorganisme penyebab penyakit untuk memicu respon imun.
3. Melemahkan mikroorganisme hidup dengan merekayasa
kondisi pertumbuhannya.
4. Vaksin yang dibuat daru racun (toksin) yang sering
disebut toksoid.
5. Menggunakan organisme yang hampir sama dengan virulen
tetapi tidak menimbulkan gejala serius.
6. Berperan dalam bioteknologi, Contoh Baculovirus dapat
digunakan sebagai pestisida biologis untuk membunuh serangga pada tanaman
budidaya.
7. Teknik rekayasa genetika dilakukan dengan memanfaatkan
gen dari mikroorganisme penyebab penyakit agar dapat menghasilkan antigen.
Beberapa pakar biologi
terutama yang berkecimpung dalam bidang rekayasa genetika justru banyak
terbantu dengan keberadaan virus ini.
Berikut adalah beberapa
manfaat dari penciptaan virus ini :
1.
Virus dapat digunakan untuk memproduksi interveron yaitu sejenis senyawa
yang dimanfaatkan untuk mencegah replikasi virus di dalam sel induk.
2.
Virus juga dimanfaatkan untuk pembuatan vaksin berbagai jenis mikroba penyebab
penyakit bagi manusia seperti: vaksin sabin dan salk untuk
mencegah penyakit polio vaksin pasteur untuk mencegah penyakit rabies.
3.
Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai antibakterial karena dapat
menghancurkan bakteri-bakteri yang mengganggu pada produk-produk makanan yang
diawetkan.
4.
Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan insulin. Sebagai
contoh virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama dengan gen-gen
penghasil insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut
dapat berkembangbiak dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin atau
zat lain.
5.
Beberapa virus dapat dimanfaatkan untuk re-kombinasi genetika. Melalui terapi
gen, gen penyebab inveksi yang terdapat di dalam virus dapat
diubah menjadi gen baik (gen Penyembuh).
6.
Virus bermanfaat sebagai antibodi pada serum darah sebagaimana
sekresi pada membran mukosa yang membantu tubuh menghancurkan
unsur-unsur asing seperti virus (virus melawan virus).
7.
Virus berguna sebagai sebagai model sistem untuk mempelajari
peristiwa-peristiwa yang mengendalikan informasi genetik, karena virus
sebenarnya adalah potongan-potongan informasi genetik yang berbeda dengan
informasi genetik sel.
2. Virus yang
merugikan ( kerugian )
a. Penyakit pada tumbuhan
1.
Mozaik
Disebut mozaik
karena pada tanaman yang terinfeksi (tomat, labu dan tembakau) menunjukkan
bercak-bercak pada daunnya atau buahnya. Misalnya, penyakit mozaik pada tanaman
tembakau yang disebabkan tanaman diserang virus Tobacco Mozaik Virus (TMV).
2. Burik kuning
Burik kuning menyerang pada tanaman padi dan aster melalui plasmodesmata
sehingga menyebar ke seluruh tubuh tanaman. Ini disebabkan plasmodesmata
berfungsi untuk menghubungkan ruang-ruang antar sel.
3. Kerdil
Tanaman yang
terserang virus tungro, pertumbuhannya akan terhambat sehingga tampak kerdil,
penyebarannya oleh perantara serangga wereng coklat dan wereng hijau berpindah
dari tanaman satu ke tanaman lainnya. Untuk mengatasi virus tungro ini pemerintah
telah menggalakan penanaman padi VUTW (varietas unggul tahan wereng).
b. Penyakit
pada hewan
1. Polyoma penyebab
tumor
Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus
polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan
memproduksi bulu.
Virus polyoma dan ayam yang terserang polyoma |
2. New Castle Disease (NCD), Menyerang sistem saraf pada ternak unggas, misalnya ayam. NCD umumnya
disebut dengan tetelo.
3. Virus Rabies yang dapat menyerang pada anjing, kucing, rakun
serta monyet. Rabies adalah penyakit
infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies.
Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus
rabies ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar.
Rabies disebut juga penyakit anjing gila. Salah satu ciri anjing yang terkena
rabies adalah terus-menerus mengeluarkan air liur.
Virus Rabies |
4. Adenovirus penyebab penyakit saluran pernafasan, beberapa menyebabkan tumor pada
hewan tertentu.
c. Penyakit pada manusia
1. AIDS
HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome),
suatu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV merupakan golongan virus yang
jarang terdapat pada manusia, yaitu retrovirus.
Virus Retrovirus |
Retrovirus merupakan virus RNA yang dapat membuat DNA melalui proses
transkripsi balik. Oleh karenanya, virus ini melengkapi diri dengan enzim spesifik reverse
transcriptase. HIV menyerang limfosit T4 yang mempunyai peranan penting dalam
mengatur imunitas. Seseorang yang mengidap HIV jumlah limfosit T akan menurun. Sekali
terinfeksi HIV maka seumur hidup orang tersebut akan membawa virus HIV. Virus HIV
terdapat pada darah, cairan sperma, cairan yang dihasilkan vagina dan cairan tubuh lainnya
dari penderita AIDS.
Penularan AIDS dapat terjadi melalui
hal-hal berikut ini :
Ø
Hubungan seksual baik homoseksual maupun heteroseksual.
Ø
Transfusi darah dan produk darah lainnya yang berasal dari pengidap AIDS.
Ø
Penggunaan jarum yang berulang-ulang untuk penyuntikan, tusuk
jarum, tato.
Ø
Dari ibu ke bayinya sewaktu persalinan atau lewat ASI (air susu ibu).
Penularan AIDS tidak dapat melalui hal-hal sebagai berikut.
Ø
Gigitan nyamuk atau serangga
Ø
Berangkulan
Ø
Bersin
Ø
Batuk
Ø
Air kolam renang
Urutan proses seseorang yang sehat dapat tertular virus HIV
adalah sebagai berikut :
Ø
Selama 3-6 bulan, dalam darahnya belum ditemukan HIV (tes darah negatif).
Ø
Setelah 3-6 bulan, test darah akan menunjukkan HIV positif sehingga sudah kategori pengidap
(carrier).
Ø
Lebih kurang 5-10 tahun kemudian mulai timbul gejala letih,
lesu, lelah, berat badan menurun drastis, demam (panas) lebih dari 1 bulan, diare
lebih dari 1 bulan, sesak nafas dan batuk kering, pembesaran kelenjar getah bening,
sariawan yang
lama atau terus menerus, penyakit kulit dan pada akhirnya penderita akan meninggal dunia karena
penderita terserang
oleh macam-macam infeksi akibat tidak memiliki kekebalan tubuh.
Pencegahan agar kita tidak terkena virus HIV adalah sebagai
berikut :
Ø
Dari
segi hubungan seksual :
a) hanya berhubungan
seksual dengan suami atau istri
b) hindari perilaku seks
bebas
c)
kelompok dengan resiko tinggi (wanita tunasusila) perlu melindungi diri dengan
alat kontrasepsi.
Ø
Dari
segi sanitasi
a)
pemeriksaan darah dengan teliti
b)
jarum dan alat tusuk kulit yang lain harus steril dan sekali pakai
c)
pecandu obat bius harus menghentikan kebiasaannya
d)
mensterilkan alat yang tercemar dengan cara dimusnahkan
e)
membakar semua alat yang telah dipakai oleh penderita.
Ø
Cara
melalui ibu
Dengan mengimbau agar ibu yang terinfeksi AIDS untuk
tidak hamil.
2. Hepatitis
Pada penyakit ini , virus
menyerang hati penderita hingga membengkak, mengakibatkan empedu beredar
keseluruh tubuh. Akibatnya, kulit dan bola mata penderita berwarna kuning.
Itulah sebabnya penyakit ini disebut penyakit kuning.
Hepatitis Virus |
Saat ini dikenal ada lima virus
hepatitis yang dapat menginfeksi manusia yaitu virus yang menyebabkan hepatitis
A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E tergolong ringan dan dapat pulih dalam
beberapa minggu. Hepatitis B, C dan D dapat menyebabkan hepatitis kronis yang
diderita selama hidup.
Hepatitis A dan E disebarkan
melalui feses dan dan dapat menginfeksi tubuh melalui air dan makanan yang
tercemar feses penderita. Untuk mencegah terkena hepatitis A dan E, kita harus
menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta makanan dan minuman yang kita
santap.
Hepatitis B, C dan D ditularkan
terutama melalui kontak darah dengan
penderita. Hepatitis D diderita hanya orang yang terinfeksi virus hepatitis B.
orang yang beresiko tinggi terkena hepatitis B, C dan D adalah pecandu obat,
pekerja kesehatan, pasien cuci darah, orang yang memiliki banyak pasangan
seksual dan bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis ini. Saat ini
baru tersedia vaksin untuk hepatitis B, sedangkan hepatitis C dan D belum ada
vaksinnya. Untuk menghindari terkena hepatitis B, C dan D adalah dengan
mengurangi kontak dengan virus hepatitis ini. Misalnya denga menghindari
pemakaian barang-barang pribadi secara bersama-sama dengan penderita hepatitis,
antara lain sakit gigi, pisau cukur dan gunting kuku.
Hepatitis B, virus ini berkembang di dalam jaringan hati sehingga
dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel-sel hati.
Virus Hepatitis B (kiri) dan Hepatitis C (kanan) |
Tanda dan gejala hepatitis B pada keadaan
akut adalah nafsu makan berkurang, mual, lesu, muntah dan demam, nyeri sendi, setelah 3-10 hari air
seni berwarna gelap (coklat) seperti teh, kulit dan bagian putih mata berwarna kuning.
Hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi,
diharapkan terbentuk kekebalan terhadap penyakit hepatitis B dengan daya lindung kurang
lebih lima tahun, kemudian usaha yang dapat kita lakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori dan
proteinnya, istirahat cukup, tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang beralkohol,
mengkonsumsi obat dan vitamin yang
berfungsi memperbaiki fungsi hati.
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan
oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel
hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C,
kemudian menginfeksi banyak sel lainnya. 15% dari kasus infeksi Hepatitis C
adalah akut, artinya secara otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada
konsekwensinya. Sayangnya 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis
dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun. Dalam waktu tersebut, hati
bisa rusak menjadi sirosis
(pengerasan hati),
stadium akhir penyakit hati dan kanker hati.
Hepatitis berarti pembengkakan pada hati. Banyak macam dari virus Hepatitis C.
Dalam banyak kasus, virus yang masuk ke dalam tubuh, mulai hidup di dalam sel
hati, mengganggu aktivitas normal dari sel tersebut, lalu menggunakan mesin
genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C kemudian menginfeksi sel
lain yang sehat.
Jika anda penderita Hepatitis C, sangat penting untuk
mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari alkohol. Alkohol akan memperparah
kerusakan hati anda, baik anda dalam pengobatan ataupun tidak. Salah satu
gejala umum dari Hepatitis C adalah kelelahan kronis. Kelelahan juga bisa
sebagai efek samping pengobatan Hepatitis C. Rasa lelah akibat Hepatitis C
dapat diatasi dengan istirahat cukup dan menjalankan olah raga yang rutin.
Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan
cepat. Sekarang ini ada sekurang-kurangnya enam tipe utama dari virus Hepatitis
C (yang sering disebut genotipe) dan
lebih dari 50 subtipenya. Hal ini merupakan alasan mengapa tubuh tidak dapat
melawan virus dengan efektif dan penelitian belum dapat membuat vaksin melawan
virus Hepatitis C. Genotipe tidak menentukan seberapa parah dan seberapa cepat
perkembangan penyakit Hepatitis C, akan tetapi genotipe tertentu mungkin tidak
merespon sebaik yang lain dalam pengobatan.
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak
menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Jika
gejala-gejala di bawah ini ada yang mungkin samar :
Ø
Lelah
Ø
Hilang
selera makan
Ø
Sakit
perut
Ø
Urin
menjadi gelap
Ø
Kulit
atau mata menjadi kuning (disebut
"jaundice")
jarang terjadi
Dalam beberapa
kasus,Hepatitis C dapat menyebabkan peningkatan enzim tertentu pada hati, yang
dapat dideteksi pada tes darah rutin. Walaupun demikian, beberapa penderita
Hepatitis C kronis mengalami kadar enzim hati fluktuasi ataupun normal.
Meskipun
demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda pikir anda memiliki resiko
terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah berhubungan dengan orang atau
benda yang terkontaminasi. Satu-satunya jalan untuk mengidentifikasi penyakit
ini adalah dengan tes darah.
Penularan
Hepatitis C biasanya melalui kontak langsung dengan darah atau produknya dan
jarum atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Dalam kegiatan sehari-hari
banyak resiko terinfeksi Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau
mimisan, atau darah menstruasi. Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh
penderita dapat menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat gigi, alat cukur atau alat manicure).
Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui hubungan seksual lebih tinggi pada orang
yang mempunyai lebih dari satu pasangan.
Penularan
Hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi Hepatitis C ke bayi yang
baru lahir atau anggota keluarga lainnya. Walaupun demikian, jika sang ibu juga
penderita HIV positif, resiko menularkan Hepatitis C sangat lebih memungkinkan.
Menyusui tidak menularkan Hepatitis C.
Jika anda
penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan Hepatitis C ke orang lain
melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan minum,
kontak biasa, atau kontak lainnya yang tidak terpapar oleh darah. Seorang yang
terinfeksi Hepatitis C dapat menularkan ke orang lain 2 minggu setelah
terinfeksi pada dirinya.
5. Demam
Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah disebabkan oleh
virus dengue, yang termasuk genus flavivirus. Ada beberapa subtipe virus ini,
misalnya DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
menunjukkan gejala panas tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari, nafsu
makan dan minum turun,
lemah, mual, muntah, sakit kepala, sakit perut, nyeri ulu hati, bintik merah di kulit, pendarahan di gusi dan hidung,
berak darah, muntah
darah. Pada tingkat yang lebih parah terjadi pendarahan pada organ-organ tubuh
sehingga dapat menyebabkan kematian. Pendarahan karena virus menyebabkan jumlah
trombosit (zat pembeku darah) menurun.
Pemberantasan sarang nyamuk dengan
membersihkan tempat-tempat air, kain atau pakaian jangan sampai tergantung, menguras bak penampungan air,
mengubur kaleng bekas, memberi obat (misalnya ABATE) pada tempat air yang sulit dikuras sehingga
jentik-jentik nyamuk
mati, penyemprotan dengan racun serangga untuk membasmi nyamuk dewasa.
Virus Dengue (kanan) dan Nyamuk Aedes Aegypti (kiri) |
6. Influenza
Penyakit ini menyerang semua
manusia. Virus influenza berbentuk bola. Asam nukleatnya terdiri dari 8 bagian
RNA yang berbeda didalam kapsid. Kapsid terdiri dari membran protein dan
molekul glikoprotein. Ada lebih dari 200 macam virus penyebab influenza yang
telah diketahui. Bagian yang diserang oleh virus influenza adalah saluran napas
bagian atas, hingga timbul ingus. Orang yang baru saja sembuh dari influenza
dapat terserang lagi. Sebenarnya orang tersebut sudah kebal terhadap virus influenza
yang baru menyerangnya. Influenza disebabkan oleh infeksi virus Orthoneovirus,
ditularkan lewat
udara dan masuk ke alat-alat pernafasan. Tanda dan gejalanya adalah demam, sakit
kepala, nafsu makan menurun, nyeri otot, biasanya akan sembuh sendiri dalam 3-7 hari.
Pencegahan dengan jalan menjaga daya tahan tubuh serta menghindari interaksi dengan penderita.
Jadi, influenza yang dideritanya kemudian
disebabkan oleh virus influenza yang lain. Untuk menangkalnya, usahakan tubuh
tetap sehat dengan makan dan istirahat yang cukup. Virus flu burung tergolong
virus influenza.
7. SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut.
Pada pertengahan Maret 2003,
dunia digemparkan oleh kemunculan penyakit infeksi virus baru, yaitu Sindrom
Pernapasan Akut Parah (Severe Acute Respiratory Syndrome). Penyakit ini lebih
dikenal sebagai SARS. SARS diduga disebabkan oleh virus baru yang bermutasi dari virus Corona.
Virus ini menyerang sistem pernafasan.
1) Gejala awal demam
lebih dari 38oC tubuh, menggigil.
2) Masa inkubasi 2
sampai 10 hari.
3) Lemah, letih dan
lesu.
4) Batuk kering dan sesak
nafas karena kekurangan oksigen.
Penularan diduga kuat melalui kontak
langsung dengan penderita, udara (dari batuk atau bersin orang yang
terinfeksi), bersentuhan dengan benda yang mengandung virus dan feses. Obat
atau vaksin khusus untuk SARS belum berhasil dibuat. Obat-obatan interferon
tampak menjanjikan, tetapi berefek samping, yaitu terjadi depresi dan nyeri
otot.
Cara pencegahan adalah
sebagai berikut.
1) Hindari berkunjung ke
daerah yang terkena wabah.
2) Hindari penderita
dengan gejala pneumonia.
3) Hindari menyentuh
organ mulut, mata dan hidung.
4) Petugas medis diharap
menggunakan masker.
8 Polio
Virus polio memiliki capsid dengan bentuk icosahendral, virionnya
tidak berselubung, sferis dan berukuran 20-30 nm, termasuk RNA virus. Manusia merupakan
satu-satunya inang alami virus polio dan pada umumnya polio menyerang anak-anak.
Masa inkubasi virus ini 3-35 hari, tapi umumnya antara 7-14 hari. Sumber utama
virus ini dari saluran usus orang yang terinfeksi. Feses orang tersebut
mengandung virus polio yang dapat menular lewat mulut melalui makanan yang
terkontaminasi olehnya. Virus ini menyerang sel-sel yang membatasi saluran
pencernaan dan selsel susunan saraf pusat, masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman atau pernafasan.
Gejala klinik infeksi virus polio adalah demam, malaise, sakit tenggorokan, sakit kepala, meningitis
aseptic, poliomyelitis paralitik (lumpuh). Jadi, virus yang menyerang selaput otak
(meninges) dan merusak sel saraf diotak depan akan menyebabkan lumpuh.
Pencegahannya dilakukan dengan vaksinasi secara oral. Vaksin untuk polio adalah vaksin
Salk dan Sabin. Vaksin Salk berfungsi dengan mengaktifkan produksi antibodi di
serum. Vaksin menetralkan virus yang virulen (mampu menginfeksi) saat memasuki
aliran darah dan mencegah serangan ke sistem saraf. Sementara vaksin Sabin
mengandung virus polio yang sudah dilemahkan.
Virus Polio |
9. Smallpox
(cacar)
Cacar adalah penyakit akut,
fatal dan sering epidemik. Cacar menyerang tubuh dan menimbulkan luka pada
sekujur tubuh dan wajah. Virus cacar (virus varicela, smallpox virus) merupakan virus DNA
dengan ukuran 250
x 400 nm. Virus ini dapat bertahan hidup di luar sel inang. Manusia merupakan
satusatunya inang
alami virus ini, meskipun dapat pula menyerang kera Infeksi awal virus variola pada manusia terjadi
pada membran mukosa
saluran pernafasan bagian atas. Virus ini memperbanyak diri dalam mukosa dan jaringan limfa
sehingga terjadi verimia pertama.
Veremia sekunder terjadi setelah perkembangbiakan virus
dalam organ-organ yang mengakibatkan erupsi pada kulit dan membran mukosa. Gejala
awalnya adalah menggigil, demam, sakit kepala, sakit punggung dan lesu. Luka
pertama muncul di wajah, kemudian menyebar ke lengan atas, tangan, dan anggota
badan yang lain. Masa inkubasi virus ini biasanya 12-16 hari.
Sumber infeksi adalah orang yang
terinfeksi. Penyebaran penyakit terjadi melalui kontak langsung, sekresi mulut,
hidung dan benda yang terkontaminasi virus tersebut, seperti tempat tidur dan
selimut. Cacar dapat diatasi dengan pemberian vaksin cacar.
Virus variola penyebab cacar |
10. Flu burung
Virus flu
burung pertama dideteksi di Hongkong tahun 1997. Setelah mereda, virus ini
kembali merebak diakhir tahun 2003 dan mematikan ratusan ribu ekor ayam di
berbagai negara, termasuk Indonesia. Dari berbagai strain virus flu burung,
hanya ada satu strain yang dapat menginfeksi manusia, yaitu H5N1.
Flu Burung
disebabkan oleh virus influenza tipe A, dulu hanya menginfeksi unggas, tetapi
belakangan ditemukan juga di kuda, babi, kucing dan manusia. Virus ini dapat
berkembang dan melintas, pindah dari unggas ke manusia, ada banyak subtipe
virus influenza ini karena jenis virus ini mudah sekali bermutasi atau berubah
bentuk, tetapi berubahnya tidak langsung total. Secara kasar, misalnya sekarang
virus ini bertangan dua, besok dapat berubah bertangan dua setengah. Karena
mudah berubah maka seseorang yang hari ini terkena flu dan telah sembuh,
besoknya dia bisa terkena flu lagi.
Cara
penularan virus ini melalui pernafasan dan juga dari debu atau udara, penularan
dari unggas terutama dari droplet (lendir yang terutama dari hidung unggas).
Lendir tersebut dapat menginfeksi lewat air, wadah pakan dan kotoran (faeces).
Pada manusia penularannya dapat lewat ingus atau saat bersin, sedangkan perpindahan
virus dari unggas ke manusia melalui udara.
Masa
inkubasi setelah terinfeksi virus ini sekitar 3 hari, artinya pada hari ke-3
setelah terinfeksi, penderita akan menunjukkan gejala-gejala penyakit. Meskipun
sekarang ini belum ditemukan bukti perpindahan flu burung dari manusia ke
manusia, sebaiknya orang terdekat di sekitar penderita tidak kontak dulu atau
membatasi kontak dengan penderita. Jika harus kontak, lebih baik menggunakan
masker. Gejala pada manusia yang terinfeksi flu burung sama dengan gejala flu
biasa, yaitu demam tinggi (>38 °C) disertai pilek. Seperti pada unggas,
virus ini pada manusia juga akan beredara ke seluruh pembuluh darah dan
menyebabkan demam tinggi. Jika suhu tubuh tidak diturunkan pembuluh darah akan
pecah, apabila terjadi pada pembuluh darah otak dapat berakibat fatal. Jika mengalami
gejala seperti ini sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter, apalagi jika
gejala tersebut tidak segera sembuh.
Virus flu burung |
Virus
memiliki kemampuan tinggi untuk mengubah tingkat keganasan atau struktur
proteinnya. Dengan kata lain, virus dapat memiliki kemampuan lain yang pada
awalnya tidak dimilikinya. Hal yang ditakutkan adalah jika virus flu burung dan
virus flu biasa ini bercampur membentuk virus baru. Misalnya, seseorang
tertular flu burung yang mematikan ini kemudian pada saat yang sama dia tertular
virus flu manusia yang sangat gampang menular. Dua jenis virus ini kemudian
bercampur membentuk virus baru yang mematikan dan mudah sekali menular.
Untuk
mencegah terinfeksi oleh virus flu burung, tindakan yang perlu dilakukan antara
lain:
a.
Mencuci tangan atau mandi dengan sabun jika melakukan kontak
dengan unggas.
b.
Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
c.
Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan
beristirahat cukup.
d.
Mengolah daging unggas secara benar, yaitu suhu 80°C minimal 1
menit dan telur unggas pada suhu 64°C selama 4,5 menit.
Orang yang beresiko tinggi terinfeksi virus ini terutama
peternak dan pedagang unggas.
11. Mata Belek
Penderita
mengalami sakit mata parah, mata berwarna merah sekali dan mengeluarkan air
mata serta kotoran mata yang banyak. Biasanya mata penderita agak membengkak.
12. Campak
Campak
biasanya menyerang anak-anak. Gejala campak adalah demam tinggi, mengigau,
batuk, mata pedih jika terkena cahaya dan rasa ngilu diseluruh tubuh. Diawal
fase inkubasi, virus berkembang biak disaluran pernapasan atas. diakhir fase
inkubasi, virus menuju kedarah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama
kulit. Infeksi virus campak sering diikuti infeksi sekunder oleh bakteri
penyebab pneumenia dan infeksi telinga.
13. Herpes Simplex
Virus ini
menyerang membran lendir di mulut, alat kelamin, mata dan kulit. Kulit yang
terserang tersa sakit, panas, memerah dan melepuh. Ada dua tipe virus penyebab
herpes, yaitu HSV (Herpes Simplex Virus) tipe 1 dan HSV tipe 2. HSV tipe 1
biasanya menyerang bibir, mulut, hidung, dagu, dan pipi. Umumnya menginfeksi
bayi dan anak-anak. HSV tipe 1 dapat berpindah melalui ciuman, berbagi alat
makan dan handuk. HSV tipe 2 menyerang alat kelamin dan ditularkan melalui
hubungan seksual.
15. Gondong
Gondong
(parotitis) berbeda dengan gondok akibat kekurangan iodium. Gondong disebabkan
karena serangan virus RNA, yang dapat menyerang otak, pankreas, kelenjar
parotid (di leher) dan jantung. Infeksi pada kalenjar parotid menimbulkan
bengkak dibelakang telinga dalam waktu 18-21 hari setelah infeksi.
Penyakit ini
mudah menular ke orang lain melalui hidung dan mulut. Akan tetapi jika
seseorang telah sembuh dari penyakit gondong, dia akan memiliki kekebalan
terhadap penyakit ini.
16. Kanker
Ada sebagian
kanker yang disebabkan oleh virus. Virus yang menyerang adalah virus yang dapat
menyisipkan DNA nya ke dalam genom manusia. Virus dapat mengakibatkan sel
penderita membelah terus-menerus menjadi kanker.
17. Penyakit Ebola
Virus ebola
pada awalnya menyerang sejenis kera di hutan Afrika. Disebut virus ebola karena
ditemukan di sungai Ebola di Zaire, Afrika. Pada tahun 1976 diketahui bahwa
virus ini dapat menyerang manusia dan menimbulkan kematian. Penularan pada
manusia dapat disebabkan kontak kulit dengan penderita dan dari cairan tubuh
penderita. Penderita mengalami pendarahan disekujur tubuhnya.
Pada manusia
,mula-mula virus tersebut menyerang sel darah putih makrofag dan jaringan
fibroblas. Virus berkembang biak dan menetap di jaringan tersebut. Selanjutnya
virus menyebar menembus organ-organ tubuh dan menyerang lapisan endotelium
serta jaringan ikat di bawahnya. Setelah seminggu, penderita mengalami
pendarahan di dalam tubuhnya, menderita kerusakan ginjal serta hati. Pada saat
seperti ini penderita mengalami demam, sakit kepala yang hebat dan merasa
sangat capek. Berikutnya penderita mengalami penggumpalan darah dan pendarahan,
baik di dalam tubuh maupun di bagian luar tubuhnya, hingga akhirnya tak
tertolong lagi.
Virus ebola |
18. Cacar Air dan Herpes Zoster
Cacar air
dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama, yaitu virus Varicella
zoster. Cacar air pada anak-anak adalah penyakit ringan, tetapi pada orang
dewasa dapat menyebabkan kematian. Masa inkubasi cacar air antara 14-16
hari.Virus terdapat dilendir saluran pernapasan dan kemudian masuk kedarah dan
beredar ketubuh, terutam kulit. Gejala cacar air antara lain demam dan terbentuk
gelembung kulit kering. Jika tidak terjadi infeksi bakteri, luka akan sembuh
tanpa berbekas.
Herpes
zoster adalah infeksi saraf sensori oleh VZV (Varicella Zoster Virus). Herpes
zoster terjadi pada orang dewasa yang pernah terkena cacar air pada saat kecil.
Infeksi zoster sangat pedih dan hanya terdapat disepanjang saraf sensori yang
terinfeksi. Penderita dapat lumpuh jika infeksi terjadi di sumsum tulang
belakang, tetapi umumnya dapat sembuh dalam 2-4 minggu.
Cacar air
dan herpes zoster saling berkaitan. Setelah cacar air sembuh, virus tinggaldi
jaringan saraf. Virus tersebut dapat menjadi aktif dan jika kondisi tubuh
penderita lemah dapat menimbulkan herpes zoster.
19. Pilek ( Selesma)
Pilek
disebarkan oleh ludah penderita yang terinfeksi dan kontak langsung. Gejala
penyakit ini tampak dalam waktu 12-28 jam setelah infeksi. Gejalanya adalah
tenggorokan kering, mata berair, hidung mengeluarkan cairan dan membran hidung
membesar sehingga susah bernapas.
Pilek
merupakan penyakit ringan dan tidak berbahaya. Hal yang perlu diwaspadai adalah
infeksi sekunder oleh bakteri. Pilek tidak dapat diobati dengan antibiotik.
Antibiotik hanya berguna mengobati infeksi yang disebabkan bakteri.
20. Rabies (Anjing Gila)
Virus rabies
menyerang sistem saraf pusat penderita. Virus rabies berbentuk seperti peluru
dan dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas misalnya anjing, kelelawar,
serigala dan kucing. Manusia juga dapt terkena rabies. Gejala rabies pada
manusia adalah sakit kepala, gugup, demam, lesu dan lumpuh. Kemudian diikuti
mengigau, tertawa tanpa sebab dan koma. Penderita mengalami hidrofobia (takut
air).
Infeksi
terjadi karena gigitan hewan yang terinfeksi atau karena kontak luka terbuka
dengan ludah hewanyang terinfeksi. Masa inkubasi antara 10-14 hari sampai
beberapa bulan. Pengobatannya adalah dengan pemberian vaksin rabies.
21. Prion
Pada tahun
1998 negara-negara Eropa dan Asia menolak impor daging sapi dari Inggris,
karena diduga daging sapi dari Inggris berasal dari sapi yang terkena sakit gila
(penyakit sapi gila). Dikhawatirkan penyakit sapi gila ini menular kepada orang
yang memakannya.
Penyakit
sapi gila disebabkan oleh protein asing (prion) yang merusak pusat saraf
(otak). Penyakit ini dapat menyerang sapi, kambing dan domba. Prion adalah
suatu bentuk protein penginfeksi. Prion akan mengubah struktur normal protein
hewan yang terinfeksi sehingga menjadi abnormal. Prion pada umumnya tahan
terhadap enzim protease, panas, radiasi dan penggunaan formalin. Struktur prion
ini lebih sederhana dibanding struktur virus.
Tabel Beberapa virus, penyakit yang ditimbulkan, bagian tubuh
yang diserang serta cara penularannya
No.
|
Nama
Virus
|
Penyakit
yang Ditimbulkan
|
Bagian
Tubuh yang Diserang
|
Cara
Penularannya
|
1.
|
Virus
Cacar
|
Cacar
|
Saluran
pernapasan bagian atas dan menyebar melalui darah
|
Melalui
kontak langsung dengan sumber infeksi, sekresi hidung, mulut, dan benda yang
telah terkontaminasi oleh virus, seperti handuk, washlap, selimut, baju, dan
seprai
|
2.
|
Virus
Influenza
|
Influenza
|
Bagian
atas saluran pernapasan
|
Melalui
udara
|
3.
|
Virus
Polio
|
Polio
|
Selaput
otak dan merusak sel saraf otak depan
|
Melalui
feses orang yang telah terserang polio dan melalui makanan/minuman yang telah
terkontaminasi
|
4.
|
Virus
Gondong / Virus RNA
|
Gondong
|
Otak,
kelenjar parotid, pankreas, dan jantung
|
Kontak
langsung, percikan ludah (droplet), muntahan, dan bisa pula melalui air
kencing
|
5.
|
Virus
Rabies
|
Rabies
atau Penyakit Anjing Gila
|
Sistem
saraf pusat penderita
|
Melalui
gigitan dari hewan yang telah terinfeksi rabies
|
6.
|
Virus
Varisela
|
Herpes
Zoster atau Penyakit Cacar Air
|
Saluran
pernapasan bagian atas, kemudian menyebar melalui darah dan berhenti di dalam
kulit
|
Melalui
saluran pernapasan dengan cara airborne droplets dan secara kontak
langsung
|
7.
|
Virus
Dengue
|
Demam
Berdarah (DBD)
|
Pembuluh
darah
|
Melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti
|
8.
|
Virus
Ebola
|
Ebola
|
Sel
darah
|
Awalnya
virus ebola menyerang sel darah putih makrofag dan fibroblast, setelah itu
virus menyebar ke seluruh jaringan tubuh dan jaringan ikat di bawahnya
|
9.
|
Virus
Herpes Simplex
|
Herpes
Simplex
|
Kulit,
selaput lendir, mata, bibir, mulut, alat kelamin, dan kadang-kadang otak
|
Virus
masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil, pada bayi virus sering ditularkan
pada saat dilahirkan
|
Pencegahan dan pengobatan
Virus penyakit
dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan beragam cara, di antaranya melalui :
·
Makanan
·
Udara
·
Pakaian
·
Minuman
·
Transfusi darah
·
Air
·
Kontak tangan
·
Mulut
·
Tenggorokan
·
Air susu
·
Air liur
Namun
sebagian besar virus masuk ketubuh manusia melalui mulut dan hidung, sebagian
melalui kulit yang luka. Sebenarnya di dalam tubuh kita ada sistem pertahanan
yang dapat menyerang virus yang masuk. Ketika ada virus yang masuk, tubuh akan
segera menyerangnya dengan cara sebagai berikut :
1. Cara yang pertama adalah sel darah putih atau fogosit akan
segera memakan dan merusak virus.
2. Cara yang kedua adalah tubuh menghasilkan molekul protein yang
disebut antibodi. Benda asing yang masuk ke dalam tubuh
disebut antigen. Virus juga dikenali
tubuh sebagai antigen. Ketika antigen masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan
terpicu memproduksi antibodi. Antibodi ini sangat spesifik dan menyerang hanya
pada antigen yang memicunya.
Oleh karena virus menggunakan komponen sel untuk memproduksi
dirinya dan virus tinggal di dalam sel, maka sulit mengeleminasi virus tanpa
membunuh sel. Mematikan virus sama dengan mematikan sel. Oleh sebab itu, Metode pengobatan sejauh ini
yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi yang mencegah
sel dari infeksi virus, untuk merangsang kekebalan
alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala
akibat infeksi virus.
Penyembuhan
penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik dapat meningkatkan resistensi terhadap bakteri. terhadap
antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan
apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
Obat-obatan antibiotik yang digunakan dalam memerangi penyakit
infeksi oleh bakteri tidak dapat digunakan untuk mematikan virus. Namun jika
terserang influenza kita sering juga diberi obat antibiotik. Sebenarnya
antibiotik ini untuk mematikan bakteri penyebab infeksi sekunder yang sering
menyertai penyakit oleh virus. Demikian pula obat-obatan influenza sebenarnya
hanya untuk mengobati gejalanya. Virus itu sendiri hanya dapat dilawan oleh
daya tahan tubuh kita (antibodi). Oleh karena itu, jika terkena influenza,
makanlah makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.
Terbentuknya antibodi di dalam tubuh dapat dirangsang secara
buatan. Untuk merangsang sel tubuh membentuk antibodi, tubuh diberi vaksin atau bibit penyakit yang
dilemahkan. Setelah tubuh membentuk antibodi, tubuh akan kebal terhadap
serangan penyakit. Virus juga dapat dibuat vaksin, misalnya vaksin polio,
hepatitis, dan cacar. Vaksin merangsang sel-sel limfosit untuk menghasilkan
antibodi. Jadi, vaksin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pasa saat ini juga telah diketahui bahwa sel-sel inang yang
terinfeksi virus merespons dengan menghasilkan protein khas yang disebut interferon. Interferon ini tidak dapat
mengamankan sel dari infeksi virus. Akan tetapi, jika interferon ke luar sel
dan berinteraksi dengan membran sel, maka sel-sel yang mengikat interferon ini
tidak dapat diinfeksi oleh virus. Sekarang para ahli mengembangkan penelitian
tentang interferon ini dalam upaya menemukan obat anti virus.
He estado en sitios de blogs por un tiempo y hoy sentí que debería compartir mi historia porque yo también fui una víctima. Tuve el VIH durante 6 años y nunca pensé que podría curarme. esto me hizo imposible casarme con el hombre con el que se suponía que debía casarme incluso después de 2 años de relación. Rompió conmigo cuando descubrió que yo era VIH positivo. así que llegué a saber sobre el dr. itua en un sitio de blog que trató a alguien y la persona compartió una historia de cómo se curó y dejó sus datos de contacto, me comuniqué con el dr. itua y él realmente lo confirmó y decidí probarlo también y usar su medicina herbal. así fue como mi carga terminó por completo. mi hijo cumplirá 2 años pronto y estoy agradecido con Dios y también con su medicina. Dr itua también puede curar la siguiente enfermedad ... enfermedad de alzheimer, enfermedad de bechet, enfermedad de crohn, enfermedad de parkinson, esquizofrenia, cáncer de pulmón, cáncer de mama, colo -cáncer de recto, cáncer de sangre, cáncer de próstata, siva. factor de insomnio familiar fatal v mutación de leiden, epilepsia, enfermedad de dupuytren, tumor desmoplásico de células redondas pequeñas, diabetes, enfermedad celíaca, enfermedad de creutzfeldt-jakob, angiopatía amiloide cerebral, ataxia, artritis, amiotrófico esclerosis lateral, fibromialgia, síndrome de toxicidad por fluoroquinolonas fibrodisplasia osificante progreso esclerosis, convulsiones, enfermedad de alzheimer, carcinoma adrenocortical, asma, enfermedades alérgicas, sida para el vih, herpe, copd, glaucoma., cataratas, degeneración macular, enfermedad cardiovascular, enfermedad de la próstata. osteoporosis, enfermedad de Alzheimer, demencia, lupus. , enfermedad de Cushing, insuficiencia cardíaca, esclerosis múltiple, hipertensión, cáncer colorrectal, enfermedad de Lyme, cáncer de sangre, cáncer de cerebro, cáncer de mama, cáncer de pulmón, cáncer de riñón, vih, herpes, hepatitis b, inflamación del hígado, diabetes, fibroma, consiga su ex volver, si lo ha hecho (solo comuníquese con él en drituaherbalcenter@gmail.com o visite su sitio web en www.drituaherbalcenter.com)
ReplyDelete