Pencemaran Lingkungan - Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari
lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan social. Kita bernafas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan,
semuanya memerlukan lingkungan.
Lingkungan hidup adalah suatu satuan
sistem yang kompleks yang berada di luar individu yang sangat mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan suatu organisme; kesatuan dengan semua benda, daya
keadaan dan semua makhluk, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya; suatu
kesatuan hidup antarakondisi fisik yang mencakupkeadaan sumber daya alam
seperti, tanah, air, energy surya mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh
diatas tanah maupun di dalam lautan dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan
manusia seperti keputusan bagaimana mengunakan lingkungan fisik tersebut..
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya
yang melangsungkan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup
lainnya.
B. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena
mauknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping
dari aktifitas manusia dalam pembangunan.
Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi 4
(empat), yaitu:
a.Pencemaran
udara
Udara dikatakan tercemar jika udara
tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara.
Bentuk pencemar udara
bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair
atau padat.
1) Pencemar
Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi
lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk
hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa
belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat
menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem
pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem
saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan
partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat
menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar
Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk
cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut.
Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
b. Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu
perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan
dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung
berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap
kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat
disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari,
secara tidak sengaja telah menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan
mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap
organisme yang ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan
pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan
air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa
jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan
menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai
dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat
berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi
berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT
(Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk
memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan
organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT
atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
c. Pencemaran
tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di
mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran
ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri
atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah
dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat.
Jika suatu zat berbahaya telah
mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau
masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap
sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan
tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik
untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak , serta kerusakan ginjal.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bias di Obati,
PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat
menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit. Zat kimia
diatas bila dosis yang bayak, menimbulkan pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
Tanah merupakan tempat hidup berbagai
jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat
berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan
berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah
padat yang mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat
dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam
(tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk
hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik
biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah
dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah
anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
d. Pencemaran suara
Pencemaran suara adalah keadaan
dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan
lingkungan manusia. Pencemaran
suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian
suasana. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang
dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia Bunyi disebut bising apabila
inetensitasnya telah melampaui 50 desibel.
Suara dengan intensitas tinggi,
seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan
pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang
lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang
permanen.
Pencemaran suara dapat ditimbulkan
oleh adanya suara bising yang disebabkan oleh suara mesin pabrik, mesin
penggilingan padi, mesin las, pesawat, kendaraan bermotor yang berlalu-lalang,
dan suara kereta api.
Sesuai dengan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. Kep 48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat
kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari
suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
1 )
Jenis-Jenis Kebisingan Jenis-jenis kebisingan ada empat
macam, yaitu:
a. kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi
yang sempit, misalnya, mesin gergaji;
b. kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara
arus lalu lintas atau pesawat terbang;
c. kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau
suara ledakan;
d. kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin
tempa
2 ) Dampak
Pencemaran Suara (Kebisingan)
Suara bising ini dapat menyebabkan
terganggunya pendengaran manusia. Selain itu, lama-kelamaan suara bising ini
akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya, pusing, mual,
jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan darah.
Tingkat kebisingan atau ukuran energi bunyi dinyatakan dalam satuan desiBell (dB). Pengukurannya menggunakan alat yang bernama Sound Level Meter.
Tingkat kebisingan atau ukuran energi bunyi dinyatakan dalam satuan desiBell (dB). Pengukurannya menggunakan alat yang bernama Sound Level Meter.
C.Dampak
Pencemaran Bagi Manusia Secara Global
Pembakaran bahan bakar minyak dan
batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di
udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul
di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi
pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan
dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas.
Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas
lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol,
juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.
Efek rumah kaca dapat menyebabkan
suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan
global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah.
Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga
pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap
keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
Akibat lain yang ditimbulkan
pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam Terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai
menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang
hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh
terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
D. Upaya
Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan, baik
oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan,
antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut
tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita
terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1.Membuang
sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau
selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan
menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap
juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa
meyebabkan banjir pada musim hujan. Salah satu
cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan
memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara
sampah organik dan anorganik. Selanjutnya,
sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah
anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat
rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2.
Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung
bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut
akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah
pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan
sehingga tidak mengganggu ekosistem. Menempatkan
pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal
ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap
pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3.
Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari
pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi
dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber
pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan
berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi
jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan
pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4. Diadakan
penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara
untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang
berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian,
tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau
melepaskan O2 ke atmosfer.
5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat
meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran
jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak
negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat
anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan
menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan
musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau
serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6. Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di
atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara
penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh
manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan
ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.
Demikianlah materi Pencemaran Lingkungan yang sempat kami jelaskan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar Manfaat, Konservasi dan Dampak Keanekaragaman Hayati.