Pengertian, Siklus Hidup dan Perkembangan Lumut (Bryophyta), Lumut merupakan kelompok tumbuhan kecil yang tumbuh
menempel pada berbagai jenis substrat. Substrat yang umum dapat di tumbuhi lumut
adalah pada pohon, kayu mati, kayu lapuk, serasah, tanah dan batuan dengan kondisi
lingkungan lembab dan penyinaran yang cukup. Kehidupan lumut dipengaruhi oleh faktor lingkungan
seperti, suhu, kelembaban dan cahaya. Lumut yang hidup seperti pada pohon akan
dipengaruhi oleh struktur permukaan kulit kayu atau tempat tersebut harus lembab dengan intensitas
cahaya yang cukup (Ariyanti, 2008).
Pengertian, Ciri-Ciri dan Siklus Hidup Lumut (Bryophyta) |
Lumut merupakan salah
satu kelompok tumbuhan
rendah dan bagian
dari keanekaragaman hayati yang belum banyak mendapat perhatian (Windadri, 2009). Ada 24.000 spesies Bryophyta yang dikenal, dan semua tumbuhan lumut membutuhkan kondisi lingkungan yang lembab yang masuk kedalam siklus kehidupan tumbuhan tersebut. Divisi Bryophyta dibagi menjadi tiga kelas, yaitu lumut hati (Hepatophyta)
dengan 9000 spesies dan 240 genus; lumut tanduk (Anthocerotopyhta)hanya 500 spesies; dan
lumut daun(Bryopsida) memiliki 12.000-14.500 spesies dan 670 genus (Semple,1999).
Bryophyta termasuk salah
satu bagian kecil dari
flora yang belum banyak
tergali juga merupakan salah satu penyokong keanekaragaman flora. Tumbuhan lumut tersebar luas dan merupakan kelompok tumbuhan yang menarik. Mereka hidup di atas tanah, batuan, kayu, dan kadang – kadang di dalam air. Lumut hati dan lumut daun yang hidup menyendiri biasanya tidak menarik. Namun dapat tampak bahkan menarik jika tumbuh berkelompok. Pada umumnya jenis tumbuhan ini kurang beradaptasi pada kondisi kehidupan daratan, dan sebagian besar merupakan tumbuhan yang hidup pada lingkungan lembab dan terlindung. Meskipun demikian, lumut tertentu khususnya lumut sejati
(Bryopsida), dapat bertahan hidup pada musim kering. Pertumbuhannya mengalami peremajaan jika air tersedia kembali (Tjitrosomo, 1984).
Kelas Bryopsida terdiri
dari ordo Archidiales, Polytrichales, Fissidentales, Dicranales,
Funariales, Eubryales, Isobryales, Buxbaumiales,
Hyponobryales dan Tetraphidales (Eddy,1988). Polytrichales merupakan lumut yang
memiliki penyebaran yang luas di dunia beberapa yang telah dikenali sebanyak 19 genus dan lebih kurang
370 spesies (Schofield, 1927).
Secara ekologis lumut berperan penting di dalam fungsi ekosistem. Seperti
lahan gambut sangat
tergantung pada lapisan atau tutupan lumut. Sehingga keberadaan lumutsebagai penutup
permukaan tanah juga mempengaruhi produktifitas, dekomposisi sertapertumbuhan
komunitas di hutan (Saw dan Goffinet, 2000).
Richardson (1981 cit. Windadri dan Siti, 2005) melaporkan
bahwa beberapa jenisanggota dari marga Polytrichum dimanfaatkan untuk
memperindah taman di sekitar pura Saihoji di kaki Gunung Koinzan di sebelah barat Kyoto.
Selain itu Polytrichum digunakan sebagai indikator terhadap kondisi asam serta memiliki
mineral dan unsur hara yang kaya (Glime dan Saxene, 1991).
A. Pengertian lumut
Secara ilmu tumbuhan, lumut termasuk
Bryophyta, atau tumbuhan non vaskuler. Lumut dapat dibedakan dari yang serupa
liverworts ( Marchantiophyta atau Hepaticae) dengan multisellular mereka
rhizoid. Lain perbedaan bukanlah universal untuk semua lumut dan semua
liverworts, yang membedakan “batang” dan “daun-daun”, ketiadaan daun-daun yang
terbagi-bagi atau berlekuk, dan ketidakhadiran daun-daun diatur dalam tiga
golongan, semua menunjuk tumbuhan lumut. Sebagai tambahan terhadap kekurangan
suatu sistem vaskuler, lumut mempunyai gametophyte-dominant siklus hidup,
yaitu.sel haploid untuk kebanyakan siklus hidupnya. Sporophytes (diploid)
berumur pendek dan dependen pada atas gametophyte.
Adapun
ciri – ciri dari lumut ialah sebagai
berikut :
a)
Lumut mempunyai klorofil
sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada
daun-daun disebut sebagai epifit. Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifit
maka hutan demikian disebut hutan lumut.
b)
Akar dan batang pada lumut
tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem). Pada tumbuhan lumut terdapat
Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu: Alat kelamin jantan disebut Anteridium
yang menghasilkan Spermatozoid. Alat kelamin betina disebut Arkegonium yang
menghasilkan Ovum
c)
Jika kedua gametangia
terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika terpisah
pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius). Gerakan spermatozoid ke arah
ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa
lendir yang dihasilkna oleh sel telur.
d)
Sporogonium
adalah badan penghasil spora, dengan bagian - bagian :Vaginula (kaki), Seta
(tangkai), Apofisis (ujung seta yang melebar), Kotak Spora : Kaliptra (tudung)
dan Kolumela (jaringan dalam kotak spora yang tidak ikut membentuk spora).
Spora lumut bersifat haploid.
e)
Lumut mengalami keturunan (metagenesis).
Dalam daur hidupnya, lumut mengalami duafase kehidupan, yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid). Alat perkembangbiakan jantan
berupa antheridium dan alat perkembangbiakan betina berupa arkegonium.
B. Siklus Hidup Lumut
Lumut (dan Bryophyta
lain) memiliki satu set kromosom
(haploid, beebrapa kromosom hidup dalam sebuah salinan sel yang unik). Periode
siklus hidup lumut secara lengkap, merusak kromosom, tetapi hal ini hanya pada
sporofit.
Siklus Hidup Lumut |
Lumut hidup diawali dari
sebuah spora haploid, yang bertunas untuk memproduksi sebuah protonema, yang
menumpuk filamen atau thalloid (flat dan seperti thallus ).Ini merupakan
tingkatan sementara dalam hidup lumut. Dari protonema tumbuh gametophore yang
dideferensiasi menjadi tangkai dan akar/ leaves (mikrofil).Dari tangkai atau
cabang berkembang organ sex lumut.Organ betina disebut archegonia (archegonium)
dan terlindungi oleh kumpulan tangkai yang termodifikasi yang disebut perichaetum
(plural, perichaeta).
Archegonia memiliki leher
disebut venter dimana sperma jantan turun. Organ jantan disebut antheridia
(singular antheredium) dan tertutup oleh modifikasi tangkai disebut perigonium
(plural, perigonia).Lumut bisa menjadi dioicous atau monoicous.Pada lumut
dioicous, kedua organ sex, jantan dan betina terlahir pada gametofit tanaman.
Pada monoicous (juga disebut autoicous) lumut, mereka terlahir pada tanaman
yang sama. Pada pengairan, sperma dari antheridia berjalan ke archegonia dan
terjadi fertilisasi, mengawali produksi sporofit diploid. Sperma lumut adalah
biflagellate, mereka memiliki dua flagella yang membantu sebagai daya
pendorong.Tanpa air, fertilisasi tidak dapat terjadi. Setelah fertilisasi,
sporofit mandul didorong keluar dari archegonial venter. Ini membutuhkan
kira-kira seperempat sampai setengah tahun untuk sporofit untuk matang.
Badan sporofit terdiri dari
gagang panjang, disebut seta, dan capsule disebut operculum. Kapsul dan
operculum terlapisi oleh kaliptra yang merupakan sisa archegonial venter.
Kaliptra biasanya mengecil/berkurang ketika kapsul matang. Di dalam kapsul,
sel-sel pereproduksi spora mengalami meiosis untuk membentuk spora haploid,
dimana siklus dapat berjalan lagi. Mulut capsule biasanya dikelilingi oleh set
gigi disebut peristome. Ini mungkin tidak terjadi pada beberapa lumut.Pada
beberapa lumut, struktur vegetatif hijau disebut gemmae yang diproduksi pada
tangkai atau cabang, yang bisa merusak dan membentuk kembali tanaman tanpa
perlu melalui fertilisasi.Ini disebut dengan reproduksi asexual.
C. Perkembangan
Lumut
Perkembangan lumut secara
singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah
menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut
ada yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat
kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya. Tubuh
tumbuhan lumut berupa tallus seperti lembaran-lembaran daun (hepaticae), atau
telah mempunyai habitus seperti pohon kecil dengan batang dan daun-daunnya
(pada musci), tetapi padanya belum terdapat akar yang sesungguhnya, melainkan
hanya rizoid-rizoid yang berbentuk benang-benang atau kadang-kadang memang
telah menyerupai akar. Pada tumbuhan inilah dibentuk gametangium.
Setelah sel telur dibuahi oleh spermatozoid
yang bentuknya seperti spiral atau alat pembuka gabus tutup botol dengan dua
bulu cambuk itu, maka zigot tidak memerlukan waktu istirahat dulu tetapi terus
berkembang menjdi embrio yang diploid. Bagian bawah embrio dinamakan kakinya. Kaki
masuk ke jaringan lumut yang lebih dalam dan berfungsi sebagai alat penghisap
(haustorium). Embrio itu lalu tumbuh merupakan suatu badan yang bulat atau
jorong dengan tangkai pendek atau panjang dan seperti telah telah disebut di
atas disebut sporogonium.
Di dalam bagian yang bulat
itu dibentuk spora, oleh sebab itu bagian tersebut juga disebut kapsul spora. Kapsul
spora juga dianggap sinonim dengan sporogonium karena leher arkegonium amat
sempit, maka sporogonium tidak dapat menembusnya dan bekas dinding arkegonium
ikut terangkat dan merupakan tudung capsule spora. Mengingat bentuknya seperti
tudung akar, pada ujung akar dan mungkin juga mempunyai fungsi yang sama
sebagai pelindung, maka bekas dinding arkegonium itu juga dinamakan kaliptra.
Jaringan dalam Kapsul spora dinamakan arkespora. Arkespora membentuk sel induk
spora, dan dari satu sel induk spora dengan pembelahan reduksi terjadilah 4
spora yang berkelompok merupakan tetrade. Seringkali pada pembentukan spora itu
ditentukan pula jenis kelaminnya. Dari spora itu, bergantung pada macam
sporanya, akan utmbuh lumut yang berumah satu atau berumah dua. Spora itu
membulat sebelum terpisah-pidah dan terlepas dari capsule spora.
Reproduksi lumut bergantian
antara seksual dengan aseksualnya, reproduksi aseksualnyadengan spora haploid
yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya denganmembentuk
gamet – gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam
gametofit.
Ada 2 macam gametangium, yaitu sebagai
berikut:
1. Arkegonium
adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang
disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
2. Anteredium
adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium
terdiri dari selapis sel sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk
spermatozoid.
It's hard to come by knowledgeable people for this subject,
ReplyDeletehowever, you sound like you know what you're talking about!
Thanks
Thanks
DeleteI think that what you wrote was actually very reasonable.
ReplyDeleteHowever, what about this? suppose you added a little content?
I am not suggesting your information is not good, however suppose you added something to maybe
get folk's attention? I mean "Pengertian, Ciri-Ciri dan Siklus Hidup Lumut (Bryophyta)" is a little
plain. You ought to look at Yahoo's home page and note how they create news headlines to get people
to open the links. You might try adding a video or a related picture or two
to get people interested about what you've written. Just my opinion, it
could bring your posts a little livelier.
Thanks
DeleteVery good information. Lucky me I recently found your website by chance (stumbleupon).
ReplyDeleteI've book-marked it for later!
Thanks
Delete