materi kuliah biologi, biologi kesehatan, biologi sel, karakteristik mahluk hidup, klasifikasi mahluk hidup, plantae, animalia dan kerugian dan keuntungan biologi bagi kehidupan, manfaat, obat tradisional, herbal dan khasiat tanaman

Mengenal Koloni Bakteri: Ciri-ciri, Sifat dan Bentuk Koloni Bakteri

Pada materi ini kita akan membahas tentang koloni bakteri, kalian mungkin bertanya-tanya tentang bagaimana pertumbuhan bakteri, seberapa banyak bakteri itu, seberapa cepat bakteri berkembang biak dan lain-lain.

Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka disertakan dengan gizi dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang. Melalui pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang-kadang akan menghasilkan koloni yang khas dalam penampilan. Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk lingkaran, sementara yang lain tidak teratur. Karakteristik koloni (bentuk, ukuran, warna, dll) yang diistilahkan sebagai “koloni morfologi”. Morfologi koloni adalah cara para ilmuwan dapat mengidentifikasi bakteri.

Koloni bakteri
Koloni Bakteri

Morfologi koloni dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu :
  1. Shape                  : Bentuk
  2. Edge                    : Tepi;pinggir
  3. Elevation            : Ketinggian
  4. Size                      : Ukuran
  5. Surface                : Permukaan
  6. Consistency        : Kekentalan ; kepadatan
  7. Odor                     : Bau
  8. Opacity                : Transparansi
  9. Chromogenesis  : Pigmentasi
(Anonim, 2008).

Ada empat cara yang dilakukan untuk mengetahui hasil dari identifikasi morfologi koloni bakteri yaitu sebagai berikut.

1. Metode piringan goresan dan metode piringan tuangan
Untuk memelihara bakteri dalam lempengan (di dalam petridish) sampel bakteri diambil dengan ujung kawat yang bengkok. Ujung yang bengkok ini kemudiaan digesekkan dengan gerakan ke kanan dan ke kiri sampai meliputi seluruh permukaan agar-agar. Dengan demikian akan diperoleh koloni-koloni yang mengggerombol dan koloni-koloni yang memencil. Yang terakhir inilah yang menunjukkan sifat-sifat yang harus diperhatikan. Sifat-sifat koloni pada agar-agar lempengan mengenai bentuk, permukaan, dan tepi. Bentuk koloni dilukiskan sebagai titik,-titik, bulat, berbenang, tak teratur, serupa akar, serupa kumparan. Permukaan koloni dapat datar, timbul mendatar, timbul melengkung, timbul mencembung, timbul membukit, timbul berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, adad yang berombak, ada yang berbelah-belah, ada yang bergerig, ada yang berbenang-benang, ada yang keriting ( Dwidjoeputro, 1987).

2. Metode tusukan agar tegak
Metode ini dapat diperoleh dengan menusukkan ujung kawat yang membawakan bakteri, lurus ke dalam medium melalui tengah-tangah medium. Bakteri yang aerob akan tampak tumbuh dekat permukaan medium. Sifat-sifat koloni tusukan dalam gelatin. Ada bakteri yang dapat mengencerkan gelatin, ada juga bakteri yang tidak mampu mengencerkan gelatin. Bentuk koloni serupa pedang, tasbih, bertonjol-tonjol, berjonjot, serupa batang, serupa kawah, mangkuk, corong, pundit-pundi (Jutono, 1980). Koloni juga dibedakan berdasarkan moril tidaknya. Bakteri dikatakan motil apabila bakteri menyebar ke sekitar tusukan, sedangkan bakteri dikatakan nonmotil bila pertumbuhannya hanya pada bekas tusukan (Indra, 2009).

3. Metode agar miring goresan
Untuk membuat piaraan disitu maka ujung kawat yang berisi bakteri digesekkan satu kali dari ujung bawah ke ujung atas sehingga garis itu merupakan diameter memanjang dari permukaan medium. Sifat khusus pada agar miring berkisar pada bentuk dan tepi koloni, dan sifat-sifat itu dinyatakan dengan kata-kata seperti : berupa pedang, serupa duri, serupa tasbih, titik-titik, batang, dan akar ( Dwidjoeputro, 1987).

4. Metode medium cair
Inolukasi juga dapat dilakukan degan metode adukan. Bakteri yang digunakan untuk membuaat piaaraaan adukan dapat diperoleh dari piaraan dalam medium cair, atau dari suatu koloni pada medium padat. Biakan diambil dengan kawat ose kemudian diadukkan dalam medium cair tersebut. Sifat koloni yang kelihatan akan berbeda-beda. Permukaan medium ini dapat memprlihatkan adanya serabut, cincin, langit-langit, atau selaput ( Dwidjoeputro, 1987).

Menurut Pradhika (2008), koloni bakteri memiliki ciri-ciri yang berbeda, tergantung jenisnya dan mediumnya. Ciri-ciri tersebut adalah :

1. Pertumbuhan pada petridish
a. Ukuran; pinpoint/punctiform (titik)
– Small (kecil)
– Moderate (sedang)
– Large (besar)

b. Pigmentasi : mikroorganisme kromogenik sering memproduksi pigmen intraseluler, beberapa jenis lain memproduksi pigmen ekstraseluler yang dapat terlarut dalam media

c. Karakteristik optik : diamati berdasarkan jumlah cahaya yang melewati koloni.
– Opaque (tidak dapat ditembus cahaya)
– Translucent (dapat ditembus cahaya sebagian)
– Transparant (bening)

d. Bentuk :
– Circular
– Irregular
– Spindle
– Filamentous
– Rhizoid

e. Elevasi :
– Flat
– Raised
– Convex
– Umbonate

f. Permukaan :
– Halus mengkilap
– Kasar
– Berkerut
– Kering seperti bubuk

g. Margins :
– Entire
– Lobate
– Undulate
– Serrate
– Felamentous
– Curled

2. Pertumbuhan pada Agar Miring
Ciri-ciri koloni diperoleh dengan menggoreskan jarum inokulum tegak dan lurus pada medium. Ciri koloni berdasarkan bentuk adalah :

Pertumbuhan pada Agar Miring


3. Pertumbuhan pada Agar Tegak
Cara penanaman adalah dengan menusukkan jarum inokulum needle ke dalam media agar tegak.

1. Ciri-ciri koloni berdasar bentuk :


Pertumbuhan pada Agar Tegak




2. Ciri koloni berdasar kebutuhan O2 :

4. Pertumbuhan pada Media Cair

Pola pertumbuhan berdasarkan kebutuhan O2

Pertumbuhan pada Media Cair

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Mengenal Koloni Bakteri: Ciri-ciri, Sifat dan Bentuk Koloni Bakteri

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment