Ekosistem air tawar, Ekosistem perairan berarti hubungan makhluk hidup perairan, seperti ikan, buaya dan lainnya dengan makhluk tak hidup, misal batu, air, udara dan lainnya. Ekosistem perairan meliputi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut . Ekosistem perairan (akuatik) sebagian besar komponen biotik dan abiotiknya berada di air.
Ekosistem Air Tawar |
Ekosistem
Air Tawar
Ekosistem air tawar adalah suatu
bentuk menyeluruh atau tatanan yang ada di dalam air tawar dan sekitarnya yang
terdiri dari makhluk hidup di dalam air tersebut dan lingkungan air tawar itu
sendiri. Ekosistem air tawar sering dikatakan juga sebagai perairan darat
(Kimball, 1991).
a. Ciri-ciri ekosistem air tawar ciri-ciri ekosistem air tawar dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Salinitas (kadar garam) rendah, lebih rendah jika dibandingkan
dengan sitoplasma
2. Adanya aliran air (arus), hal ini amat menentukan distribusi
gas yang vital, garam mineral dan organisme kecil.
3. Variasi suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar.
4. Penetrasi (masuknya) cahaya matahari terbatas/kurang.
5. Ekosistem air tawar tetap dipengaruhi oleh iklim dan cuaca,
meskipun pengaruh tersebut relatif kecil apabila dibandingkan
dengan ekosistem darat.
6. Perubahan ketinggian air terlihat nyata sekali , misalnya pada
waktu musim hujan air sungainya tinggi (berlimpah) dan musim kemarau
terlihat sedikit (kekeringan).
7. Kadar oksigen terlarut pada ekosistem air tawar relatif lebih
tinggi.
8. Intensitas cahaya yang diterima pada ekosistem air tawar cukup
tinggi, walaupun karena berbagai faktor penetrasi cahaya matahari ke dalam
air agak berkurang.
9. Secara fisik dan biologis ekosistem ait tawar merupakan perantaraan
ekosistem darat dan laut, yang sering disebut sebagai
air payau (lingkungan estuari), estuarin merupakan lingkungan lingkungan
perairan setengah tertutup di pinggiran daratan yang terpengaruh oleh pasang
surut air laut.
10. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan
lainnya adalah tumbuhan biji.
b.Penggolongan Ekosistem Air Tawar Berdasarkan Bentuknya Berdasarkan
bentuknya ekosistem air tawar dapat digolongkan menjadi:
1. Kolam
Kolam merupakan ekosistem buatan
dan sebuahperairan yang cukup dangkal sehingga cahaya dapat menembus
sampai ke dasarnya. Tumbuhan yang hidup dihabitat kolam antara lain teratai dan
enceng gondok. Organisme lain yang berada di dalam kolam adalah berbagai jenis
plankton, crustacea kecil, molusca, beberapa jenis
ikan, serta insecta.
2. Danau
Danau adalah perairan darat yang ukurannya lebih besar daripada
kolam. Akan tetapi batas-batas ukuran danau tidak
jelas. Para ahli menyebutkan danau adalah perairan darat yang mempunyai
kedalaman air sedemikian rupa, sehingga dasar perairannya selalu
gelap karena tidak dapat tercapai oleh cahaya matahari.
3. Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air
sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran
air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi
sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
4. Rawa
Ekosistem air tawar berupa
rawa memiliki habitat dengan ciri-cirinya adalah variasi temperatur atau suhu rendah,
kadar garam rendah, penetrasi cahaya yang kurang, dipengaruhi iklim dan cuaca
di sekitar, danmemiliki tumbuhan-tumbuhan tingkat tinggi (dikotil dan monokotil),
tumbuhan tingkat rendah (alga, jamur, gulma, ganggang hijau) yang berfungsi
sebagai produsen, serta memiliki ikan air tawar yang dapat dijadikan sebagai
sumber pangan protein hewani.
2.1 Danau
Danau adalah ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi
air. Jadi ekosistem danau adalah hubungan beberapa populasi yang hidup disuatu
ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi air yang mengadakan
interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungan abiotik
dan hubungannya adalah timbal balik.
a. Komponen Biotik
dan Abiotik Ekosistem Danau
Komponen ekosistem danau tersusun atas komponen hidup (biotik) dan
komponen tak hidup (abiotik) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Komponen Biotik
Komponen biotik dalam ekosistem danau meliputi semua jenis makhluk
hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.
Komponen abiotik
Komponen abiotik dalam ekosistem danau meliputi suhu, air, cahaya
matahari, angin, batu dan tanah, dan tingkat keasaman/pH tanah.
b.
Ciri-ciri ekosistem
air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis
ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat
dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi. Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
Adaptasi
tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding
selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel
hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti
teratai (Nymphaea gigantean)
mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di
habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau
isotonis.
Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan
yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi
yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan
tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam
tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
c. Macam-Macam
Danau
Berdasarkan Jenis Airnya Danau yang
terbagi didasarkan jenis airnya , menjadi :
a.
Danau air tawar
yaitu danau yang berair tawar, danau jenis ini memiliki ciri yaitu memiliki
pelepasan berupa sungai, contoh danau toba
b.
Danau air asin
yaitu danau yang berair asin dimana danau jenis ini tidak memliki pelepasan,
karena merupakan akhir dari sungai dan pelepasan hanya merupakan penguapan
saja. Contoh : Danau sentani (Papua).
c.
Danau air asam
yaitu danau yang airnya berasal dari belerang. dan memiliki ciri : biasanya
merupakan kawah gunung berapi yang berisi air hujan dan airnya berwarna hijau
kekuning-kuningan. Contoh Danau Tangkuban perahu.
Berdasakan Kapasitas Air Danau
berdasarkan kapasitas airnya , terbagi menjadi
a.
Danau permanen yaitu
danau yang
kapasitas airnya tidak dipengaruhi oleh musim
b.
Danau
temporer yaitu dana yang kapasitas
airnya bersifat fluktuaktif (meluap ketika musim hujan dan surut ketika musim
kemarau).
Berdasarkan Produksi Materi
Organik Danau berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai
berikut.
a.
Danau
oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan
makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya,
airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak
terdapat oksigen sepanjang tahun.
b.
Danau eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan
kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya
adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di
daerah profundal.
Berdasarkan Proses Terbentuknya Berdasarkan
proses terbentuknya, danau dibedakan atas beberapa jenis yaitu sebagai berikut
:
a.
Danau Tektonik,
yaitu danau yang terbntuk oleh tenaga endogen yang bersumber dari gerakan
tektonik seperti cekungan-cekungan akibat patahan dan lipatan. Contohnya Danau
Tempe, Danau Tondano dan Danau Towuti di Sulawesi.
b.
Danau Vulkanik,
yaitu danau bekas gunung api. Air danau berasal dari curah hujan yang
tertampung pada lubang kepundan atau kaldera. Contohnya Danau Kawah Gunung
Kelud, Gunung Batur, dan Gunung Galunggung.
c.
Danau
Vulkano-Tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena gabungan proses vulkanik
dan tektonik. Patahan atau depresi pada bagian permukaan bumi pasca letusan.
Dapur magma yang telah kosong menjadi tidak stabil sehingga terjadi pemerosotan
atau patah. Cekungan akibat patahan tersebut kemudian diisi oleh air contohnya
Danau Toba di Sumatera.
d.
Pembagian Daerah
dalam Ekosistem Danau
Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus
dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi.Tumbuhannya merupakan
tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.
Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat
(khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, crustacea, ikan,
amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa,
dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.
Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan
masih dapat ditembus sinar matahari.
Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton,
termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang
berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim
panas dan musim semi. Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan
udang-udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan
kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan
burung pemakan ikan.
Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik
danau. Mikroba dan organisme lain
menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus
yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba
Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan
sisa-sisa organisme mati
2.2 Ekosistem Lotik
Berdasarkan keadaan airnya, ekosistem air
tawar dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem air tawar lentik (tenang)
dan ekosistem air tawar lotik (mengalir).
a.
Perairan
Mengalir (lotik)
Perairan mengalir mempunyai corak tertentu yang
secara jelas membedakannya dari air menggenang walaupun keduanya merupakan
habitat air tawar. Semua perbedaan itu tentu saja mempengaruhi bentuk serta
kehidupan tumbuhan dan hewan yang menghuninya. Satu perbedaan mendasar antara
danau dan sungai adalah bahwa danau terbentuk karena cekungannya sudah ada dan
air yang mengisi cekungan itu, tetapi danau setiap saat dapat terisi oleh
endapan sehingga menjadi tanah kering. Sebaliknya, sungai terjadi karena airnya
sudah ada sehingga air itulah yang membentuk dan menyebabkan tetap adanya
saluran selama masih terdapat air yang mengisinya.
Aliran air
dalam ekosistem lotik merupakan factor pembatas bagi organisme yang ada di
dalamnya. Artinya organisme yang tidak dapat melakukan adaptasi terhadapadanya
aliran air akan tersingkir. Aliran ini juga dapatmenjadi penentu jenis dan
komposisi komponen biotikdalam ekosistem. Aliran air tergantung pada
topografi,besarnya sungai dan debit air yang mengalir. Misalnya, jenisorganisme
di pinggir sungai berbeda dengan jenis organismedi dalam atau di dasar sungai.
Air ekosistem
lotik tidak tetap, melainkan berubah tergantung pada musim. Di
Pulau Jawa, pada umumnya air sungai keruh dan banjir di musim hujan sedangkan
di musimkemarau airnya kecil dan bahkan mengering. Keadaan ini merupakan suatu
indikator adanya kerusakan ekosistem darat di daerah hulu sungai.
b.
Perairan
Menggenang (Lentik)
Perairan menggenang dibedakan menjadi
perairan alamiah dan perairan buatan. Berdasarkan proses terbentuknya perairan
alamiah dibedakan menjadi perairan yang terbentuk karena aktivitas tektonik dan
aktivitas vulkanik. Beberapa contoh perairan lentik yang alamiah antara lain
adalah danau, rawa, situ dan telaga, sedangkan perairan buatan antara lain
adalah waduk.
Mata Dunia
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete