materi kuliah biologi, biologi kesehatan, biologi sel, karakteristik mahluk hidup, klasifikasi mahluk hidup, plantae, animalia dan kerugian dan keuntungan biologi bagi kehidupan, manfaat, obat tradisional, herbal dan khasiat tanaman

Ciri-ciri, Klasifikasi, Morfologi dan Anatomi Serangga (Insecta)

Jenis-jenis Insecta (serangga)
Ciri-ciri, Klasifikasi, Morfologi dan Anatomi Serangga (Insecta) - Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Insecta merupakan anggota Filum Artrhopoda yang mempunyai 6 kaki sehingga disebut Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti “berkaki enam”) Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang, contohnya belalang /kupu-kupu. (Campbell, 2003).

Ciri-ciri Insecta
  • kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
  • Tubuh insecta beruas-ruas. 
  • terdiri atas segmen : kepala (cephalo) terdapat : Sepasang mata faset (majemuk), Sepasang antena/alat peraba, Tiga pasang alat mulut
  • Dada (toraks terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas
  • Perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas.
  • Hewan ini mengalami metamorphosis
  • Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat (4) tipe mulut, yaitu :
  1. mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan berbagai macam belalang. 
  2. mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam lebah.
  3. mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
  4. mulut mengisap, misalnya kupu-kupu
  • Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
  1. kaki untuk menggali (anjing tanah)
  2. kaki untuk meloncat (belalang)
  3. kaki untuk berenang (kumbang air)
  4. kaki untuk pengumpul serbuk sari
  5. kaki untuk berjalan (kumbang tanah) 
  6. kakiuntuk memegang (belalang sembah). (Rusyana adun. 2013)

Klasifikasi Insecta
Insekta dikelompokkan menjadi dua sub kelas

a. SUB KELAS APTERYGOTA ( tidak bersayap ) 
  • Sub kelas Apterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
  • Tidak bersayap. 
  • Tidak mengalami metamorfosis (ametabola). 
  • Tipe mulutnya menggigit. 
  • Batas antara kepala, dada, dan perut tidak jelas. 
  • Antenanya panjang tidak beruas-ruas. 
Contoh speciesnya yaitu kutu buku (Lepisma sacharina), kutu buku dapat merusak buku karena dapat mengeluarkan enzim selulase.

 b.SUB KELAS PTERYGOTA ( Bersayap ) `
Sub kelas Pterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
  • Memiliki sayap.
  • Mengalami metamorfosis. 
  • Tipe mulutnya bervariasi
Berdasarkan asal tumbuhnya sayap sub kelas Pterygota dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : 

Eksopterygota, adalah kelompok Insekta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh. Berdasarkan tipe sayap, tipe mulut, dan metamorfosisnya, eksopterygota dibedakan menjadi beberapa ordo yaitu ordo Isoptera, ordo Orthoptera, ordo Hemiptera, ordo Odonata.

1. Ordo Isoptera. 
Isoptera berasal dari bahasa Latin (is = sama, pteron = sayap) yang berarti Insekta bersayap sama.

Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo Isoptera adalah :
  • Memiliki dua pasang sayap tipis yang tipe dan ukurannya sama.
  • Mengalami metamorfosis tidak sempurna.
  • Tipe mulut menggigit.
  • Cara hidupnya membentuk koloni dengan sistem pembagian tugas tertentu yang disebut polimorfisme. 
  • Pembagian tugas itu adalah raja, ratu dan prajurit atau tentara.
Contoh : Helanithermis sp. (rayap). 

2.Ordo Orthoptera 
Orthoptera berasal dari bahasa Latin (orthop = lurus, pteron = sayap) yang berarti Insekta bersayap lurus. 

Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo orthoptera adalah :
  • Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap bagian depan lurus, lebih tebal, dan kaku (perkamen), sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.
  • Mengalami metamorfosis tidak sempurna. 
  • Tipe mulut menggigit. 
  • Kaki paling belakang (kaki ketiga membesar). 
Contoh : Kecoa (Periplaneta americana), Jangkrik (Grillus sp.). Belalang sembah (Tenodora sp). 

3.Ordo Hemiptera 
  • Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo hemiptera adalah :
  • Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan satu pasang seperti berkulit dan sayap belakang transparan.
  • Mengalami metamorfosis tidak sempurna. 
  • Tipe mulut menusuk dan menghisap.
Contoh : Kutu busuk (Cymex rotundus), Walang sangit (Leptocorisa acuta).

 4.Ordo Odonata. 
Ciri-ciri yang dimiliki oleh ordo homoptera adalah : 
  • Memiliki dua pasang sayap tipis seperti selaput. 
  • Mengalami metamorfosis tidak sempurna.
  • Tipe mulut menggigit. 
Contoh : Capung (Aesha sp.).

Endopterygota, adalah kelompok Insekta yang sayapnya berasal dari tonjolan kearah dalam dinding tubuh. Berdasarkan tipe sayap, tipe mulut, dan metamorfosisnya, endoptrygota dibedakan menjadi beberapa ordo yaitu ordo Coleoptera, ordo Hymenoptera, ordo Diftera, ordo Lepidoptera, ordo Shiponaptera. 

1.Ordo Coleoptera 
Coleoptera berasala dari bahasa Latin (coleos = perisai, pteron = sayap), berarti insekta bersayap perisai. 

Ciri-ciri ordo Coleoptera adalah :
  • Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.
  • Mengalami metamorfosis sempurna.
  • Tipe mulut menggigit. 
Contoh : Kumbang kelapa (Oycies rhinoceros), Kutu gabah (Rhyzoperta dominica) 

2.Ordo Hymenoptera 
  • Ciri-ciri ordo hymenoptera adalah : 
  • Mengalami metamorfosis sempurna.
  • Tipe mulut menggigit dan ada yang kombinasi untuk menggigit dan menjilat. 
Contoh : Lebah madu (Apis), tawon (Xylocopa latipes), semut hitam (Monomorium sp.

3. Ordo Diptera 
Ciri-ciri ordo diptera adalah : 
  • Memiliki satu pasang sayap depan dan sayap belakang mengalami redukasi membentuk halter (alat keseimbangan).
  • Mengalami metamorfosis sempurna. 
  • Tipe mulut menusuk dan menghisap serta menjilat. 
  • Dan memiliki tubuh ramping. 
Contoh : Nyamuk rumah (Culex pipiens), nyamuk malaria 
(Anopheles sp.), nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti), lalat buah (Drosophila melanogaster), lalat tsetse (Glossina palpalis).

4.Ordo Lepidoptera 
Ciri-ciri ordo Lepidoptera adalah :
  • Memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus.
  • Mengalami metamorfosis sempurna.
  • Tipe mulut pada tahap larva menggigit, sedangkan pada tahap dewasa menghisap.
  • Mata fasetnya besar. 
Contoh : Kupu-kupu Swallowtail, kupu-kupu sutera (Bombyx mori), kupu-kupu elang (Acherontia atropos).

5.Ordo Shiponaptera 
Ciri-ciri ordo shiponaptera adalah : 
  • Tidak memiliki sayap.
  • Mengalami metamorfosis sempurna. 
  • Tipe mulut menusuk dan menghisap.
  • Kakinya pipih panjang dan digunakan untuk meloncat. 
Contaoh : Kutu manusia (Pulex irritans), kutu kucing (Stenossphalus felic).

6.Ordo Dermaptera 
Ciri-ciri ordo dermaptera adalah :
  • Memiliki dua pasang sayap (satu pasang seperti berkulit, dan satu pasang bermembran), atau tidak bersayap.
  • Mengalami metamorfosis sempurna.
  • Tipe mulut menggigit. 
Contoh : Earwig. (Bland,R.G. and Jaques,H.E.,1978)

Morfologi dan Anatomi Insecta
Tubuh serangga dilindungi oleh rangka luar (eksos-keleton) yang berfungsi untuk perlindungan (mencegah kehilangan air) dan untuk kekuatan (bentuknya silindris. Rangka luar serangga sangat kuat, tetapi tidak menghalangi pergerakannya. Kelemahan dari rangka tersebut adalah berisi massa jaringan, ukuran tubuh serangga terbatas oleh rangka dan berat rangka lebih dari 10% dari

total berat tubuh. Dinding tubuh serangga terdiri dari kutikula atau lapisan kimia yg kompleks dan tersusun oleh polisakarida dan kitin, epidermis (tersusun satu lapis sel) dan selaput dasar (yg berada dibawah epirdermis dan berhubungan dengan bagian dalam tubuh).

Serangga umumnya berkelamin terpisah, sehingga terdapat jantan dan betina. Bentuk serangga jantan dan betina umumnya sama, tapi terdapat juga yang berbeda seperti kumbang kelapa atau Xylotrupes gideon, yaitu kumbang jantan memiliki tanduk sementara yang betina tidak. Ada pula perbedaan dalam ukuran tubuh, pada umumnya serangga jantan berukuran lebih kecil. 

Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen)

Secara anatomi tubuh serangga terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala, toaks, dan abdomen. Kepala terdiri dari tiga sampai tujuh ruas. Kepala berfungsi sebagai alat untuk pengumpulan makanan, penerima rangsangan dan memproses informasi di otak. Kepala serangga keras karena mengalami sklerotisasi. Kepala merupakan bagian anterior dari tubuh serangga yang memperlihatkan adanya sepasang mata, sepasang sungut dan mulut 

Mata merupakan organ penglihatan, pada serangga terdapat mata majemuk dan mata tunggal. Serangga dewasa mempunyai mata besar yang disebut mata majemuk atau mata faset yang terdiri dari beberapa ribu ommatidia, sehingga 

bayangan yang terlihat oleh serangga adalah mozaik . mata tunggal mempunyai lensa kornea tunggal, dibawahnya terdapat sel korneagen dan retina. Mata tunggal tidak membentuk bayangan dan lebih berperan dalam membedakan intesitas cahaya. Sungut adalah sepasang embelan beruas yang terletak di kepala, biasanya diantara atau di bawah mata majemuk. Sungut digunakan oleh serangga untuk menerima rangsangan dari lingkungan, fungsi utama sungut adalah untuk perasa dan bertindak sebagai organ pengecap, organ pembau dan organ pendengar. 

Sungut dapat di temukan pada semua serangga, baik pterigota maupun apterigota kecuali pada protura. Gillot (2005) membagi sungut menjadi 3 bagian yaitu : Skape (batang dasar), yaitu ruas dasar sungut, Pedikel (gantilan), yaitu ruas kedua, Flageum, ruas sisinya.

Sungut Insecta mempunyai bentuk dan ukuran yang sangat bervariasi yaitu: Setaseus (Berbentuk seperti duri, pada bagian distal ruasnya menjadi langsing. Contoh pada capung, capung jarum, dan peloncat daun), Filiform (Bentuk seperti benang, ruas-ruas hamper seragam dalam ukuran dan biasanya silindris, misalnya pada kumbang tanah dan kumbang harimau.), Moniliform (Sungut seperti satu untaian merjan, ruas-ruas sama dalam ukuran dan kurang lebih berbentuk bulat. Contohnya kumbang keriput kayu.), Serrata (Seperti gergaji, ruas-ruas terutama yang ada di distal separus atau dua pertiga sungut kurang lebih segi tiga, misalnya kumbang loncat balik.) Pektinat (Sungut terbentuk seperti sisir, kebanyakan ruas-ruas dengan juluran lateral, langsing dan panjang misalnya kumbang warna api.), Klavat (Berbentuk seperti gada, ruas-ruas meningkat garis tengahnya di sebelah distal, contoh apada kumbang hitam dan kumbang lady bird. Bila ruas-ruas ujung meluas ke lateral membentuk gelambir oval disebut lamelat , misalnya pada kumbang juni.), Genikulat (Berbentuk siku, dengan ruas pertama panjang dan ruas-ruas berikutnya kecil dan membelok pada suatu sudut dengan yang pertama. Misalnya pada kumbang rusa dan semut calsid.), Plumose (Sungut berbentuk seperti bulu, kebanyakan ruas-ruas dengan gerombolan rambut-rambut panjang, misalnya nyamuk jantan. ), Aristat (Ruas terdiri dari sungut biasanya membesar dan mengandung bulu-bulu dorsal yang banyak disebut arista. Contoh pada lalat rumah dan lalat syrphid.), Stilat (Pada ruas terahir sungut mengandung juluran yang berbentuk seperti stili. Misalnya sungut pada lalat perompak dan lalat penyelinap. (Cambell, 2003).

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Ciri-ciri, Klasifikasi, Morfologi dan Anatomi Serangga (Insecta)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment