Saraf Pusat dan Saraf Tepi pada Manusia, Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang
bagian-bagian sel saraf, maka pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan
pembahasan kita yang masih berhubungan denga sistem kordinasi ( saraf ) dan kita
membahas lebih dalam lagi tentang saraf pusat pada manusia yang terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang dan saraf tepi pada manusia yang terdiri dari sistem
saraf sadar dan sistem saraf non sadar. Baiklah silahkan simak materi
lengkapnya berikut ini.
A. Saraf Pusat Manusia
Sistem
saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik
gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak
sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.
Otak manusia merupakan organ vital
yang harus dilindungi oleh tulang tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang
belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang
belakang sama-sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya.
Membran pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges dari dalam keluar
terdiri atas tiga bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan durameter. Cairan ini
berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang belakang dari goncangan dan
benturan.
Selaput ini terdiri atas tiga bagian,
yaitu sebagai berikut:
a) Piamater. Merupakan
selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. Lapisan ini banyak
sekali mengandung pembuluh darah.
b) Arakhnoid. Lapisan ini
berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan duramater.
c) Duramater. Lapisan paling luar yang
terhubung dengan tengkorak. Daerah di antara piamater dan arakhnoid diisi oleh
cairan yang disebut cairan serebrospinal. Dengan adanya lapisan
ini, otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan benturan dengan kranium.
Kadangkala seseorang mengalami infeksi pada lapisan meninges, baik pada
cairannya ataupun lapisannya yang disebut meningitis.
Lapisan Otak |
Cairan Cerebrospinalis (Ccs)
1. Fungsi
CCS memberikan dukungan mekanik pada otak dan bekerja seperti
jaket pelindung dari air. Cairan ini mengontrol eksitabilitas otak dengan
mengatur komposisi ion, membawa keluar metabolit-metabolit (otak tidak
mempunyai pumbuluh limfe), dan memberikan beberapa perlindungan terhadap
perubahan-perubahan tekanan (volume venosus volume cairan cerebrospinal).
2. Komposisi Cairan
Cerebrospinalis
Komposisi Cairan Cerebrospinalis |
3. Sirkulasi CCS
CCS dihasilkan oleh pleksus choroideus dan mengalir dari
ventriculus lateralis ke dalam ventriculus tertius, dan dari sini melalui
aquaductus sylvii masuk ke ventriculus quartus. Di sana cairan ini memasuki
spatium liquor cerebrospinalis externum melalui foramen lateralis dan medialis
dari ventriculus quartus. Cairan meninggalkan system ventricular melalui
apertura garis tengah dan lateral dari ventrikel keempat dan memasuki rongga
subarachnoid. Dari sini cairan mungkin mengalir di atas konveksitas otak ke
dalam rongga subarachnoid spinal. Sejumlah kecil direabsorpsi (melalui difusi)
ke dalam pembuluh-pembuluh kecil di piamater atau dinding ventricular, dan
sisanya berjalan melalui jonjot arachnoid ke dalam vena (dari sinus atau
vena-vena) di berbagai daerah – kebanyakan di atas konveksitas superior.
Tekanan cairan cerebrospinal minimum harus ada untuk mempertahankan reabsorpsi.
Karena itu, terdapat suatu sirkulasi cairan cerebrospinal yang terus menerus di
dalam dan sekitar otak dengan produksi dan reabsorpsi dalam keadaan yang
seimbang.
1. Otak
Otak
merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total otak
dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram
dan mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan informasi di otak dilakukan
pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron sensorik.
Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron
yang berada di dalamnya. Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak
lekukannya. Lekukan yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan
yang berarah ke atas (gunungan) dinamakan girus.
Otak mendapatkan impuls dari sumsum
tulang belakang dan 12 pasang saraf kranial. Setiap saraf tersebut akan
bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian
utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Para ahli mempercayai
bahwa dalam perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga bagian yang
mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku, otak
tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam penciuman
(Campbell, et al, 2006: 578)
Otak |
a) Otak depan
Otak
depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus.
a.1) Otak
besar
Merupakan
bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume seluruh bagian otak.
Bagian tertentu merupakan bagian paling penting dalam penerjemahan informasi
yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan bagian tubuh lainnya. Bagian
otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu belahan otak kiri
dan otak kanan. Setiap belahan tersebut akan mengatur kerja organ tubuh yang
berbeda.besar terdiri atas dua belahan, yaitu hemisfer otak kiri dan hemisfer
otak kanan. Otak kanan sangat berpengaruh terhadap kerja organ tubuh bagian
kiri, serta bekerja lebih aktif untuk pengerjaan masalah yang berkaitan dengan
seni atau kreativitas. Bagian otak kiri mempengaruhi kerja organ tubuh bagian
kanan serta bekerja aktif pada saat Anda berpikir logika dan penguasaan bahasa
atau komunikasi. Di antara bagian kiri dan kanan hemisfer otak, terdapat
jembatan jaringan saraf penghubung yang disebut dengan corpus callosum.
bagian-bagian Otak Besar |
a.2) Talamus
Mengandung
badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar. Talamus memilih
data menjadi beberapa kategori, misalnya semua sinyal sentuhan dari tangan.
Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar sinyal lainnya. Setelah
itu talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak yang sesuai untuk
diterjemahkan dan ditanggapi.
a.3) Hipotalamus
Mengontrol
kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai macam hormon. Hipotalamus juga
dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus, dan hasrat
seksual. Hipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat kecanduan karena dapat
dipengaruhi oleh obatobatan yang menimbulkan kecanduan, seperti amphetamin dan
kokain. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel neuron yang
berfungsi sebagai jam biologis. Jam biologis ini menjaga ritme tubuh harian,
seperti siklus tidur dan bangun tidur. Di bagian permukaan otak besar terdapat
bagian yang disebut telensefalon serta diensefalon. Pada bagian diensefalon,
terdapat banyak sumber kelenjar yang menyekresikan hormon, seperti hipotalamus
dan kelenjar pituitari (hipofisis). Bagian telensefalon merupakan bagian luar
yang mudah kita amati dari model torso
Pembagian Fungsi pada Otak Besar |
Beberapa bagian dari hemisfer
mempunyai tugas yang berbeda terhadap informasi yang masuk. Bagian-bagian
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Temporal, berperan dalam mengolah
informasi suara.
b. Oksipital, berhubungan dengan
pengolahan impuls cahaya dari penglihatan.
c. Parietal, merupakan pusat pengaturan
impuls dari kulit serta berhubungan dengan pengenalan posisi tubuh.
d.
Frontal,
merupakan bagian yang penting dalam proses ingatan dan perencanaan kegiatan
manusia.
b) Otak tengah
Otak tengah merupakan bagian terkecil
otak yang berfungsi dalam sinkronisasi pergerakan kecil, pusat relaksasi dan
motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil pada mata. Otak tengah terletak
di permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada otak tengah terdapat lobus
opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata. Pada bagian otak
tengah, banyak diproduksi neurotransmitter yang mengontrol pergerakan lembut.
Jika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami penyakit
parkinson. Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak menghasilkan
neurotransmitter dopamin.
c) Otak belakang
Otak belakang tersusun atas otak kecil
(cerebellum), medula oblongata, dan pons varoli. Otak kecil berperan dalam
keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan otot. Otak kecil akan
mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari sistem gerak sehingga berperan
penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas. Kerja otak
kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya, seperti proprioreseptor
dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga keseimbangan posisi tubuh.
Informasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh yang diolah di bagian
otak besar akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf yang disebut
pons varoli. Di bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan antara
otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan medula oblongata. Medula
oblongata berperan pula dalam mengatur pernapasan, denyut jantung, pelebaran
dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk. Batas antara medula
oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas. Oleh karena itu, medula
oblongata sering disebut sebagai sumsum lanjutan.
Otak kecil |
Pons varoli dan medula oblongata,
selain berperan sebagai pengatur sistem sirkulasi, kecepatan detak jantung, dan
pencernaan, juga berperan dalam pengaturan pernapasan. Bahkan, jika otak besar
dan otak kecil seseorang rusak, ia masih dapat hidup karena detak jantung dan
pernapasannya yang masih normal. Hal tersebut dikarenakan fungsi medula oblongata
yang masih baik. Peristiwa ini umum terjadi pada seseorang yang mengalami koma
yang berkepanjangan. Bersama otak tengah, pons varoli dan medula oblongata
membentuk unit fungsional yang disebut batang otak (brainstem).
2.
Medulla Spinalis (Sumsum Tulang Belakang)
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem
saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras, sumsum tulang
belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang
memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan. Bila sumsum tulang
belakang ini mengalami cidera ditempat tertentu, maka akan mempengaruhi sistem
saraf disekitarnya, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan di area bagian bawah
tubuh, seperti anggota gerak bawah (kaki).
Secara anatomis, sumsum tulang
belakang merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Sumsum tulang belakang atau biasa disebut medulla spinalis ini,
merupakan kumpulan sistem saraf dari dan ke otak.
Secara rinci, ruas-ruas tulang belakang yang melindungi sumsum tulang belakang
ini adalah sebagai berikut:
Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang
terdiri dari 7 pasang dari
segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen koxigeus
Medula Spinalis (Sumsum Tulang Belakang) |
·
Vertebra
Servikalis (ruas
tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah tengkuk.
·
Vertebra
Torakalis (ruas
tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk bagian belakang torax
atau dada.
·
Vertebra
Lumbalis (ruas
tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk daerah lumbal atau
pinggang.
·
Vertebra
Sakralis (ruas
tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os sakrum (tulang
kelangkang).
·
Vertebra
koksigeus (ruas
tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk tulang koksigeus (tulang
tungging)
B.
Saraf Tepi Manusia
Susunan saraf tepi terdiri atas serabut
saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal). Serabut saraf
sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang
belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf
otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga,
dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan
motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem
saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya, yaitu sebagai
berikut.
1)
Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar bekerja atas dasar
kesadaran dan kemauan kita. Ketika Anda makan, menulis, berbicara, maka saraf
inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini mene-ruskan impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot
kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang
keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang
belakang 31 pasang saraf spinal terlihat pada Gambar 8.8. Saraf-saraf spinal
tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik.
Dua belas pasang saraf kranial
tersebut, antara lain sebagai berikut.
a) Saraf olfaktori, saraf optik, dan
saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakansaraf sensori.
b) Saraf okulomotori, troklear, abdusen,
spinal, hipoglosal. Kelima saraf tersebut merupakan saraf motorik.
c)
Saraf
trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. Keempat saraf tersebut
merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik. Agar lebih memahami
tentang jenis-jenis saraf kranial.
2)
Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)
Sistem saraf ini bekerja tanpa
disadari, secara otomatis, dan tidak di bawah kehendak saraf pusat. Contoh
gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan pupil mata, gerak alat
pencernaan, pengeluaran keringat, dan lain-lain. Kerja saraf otonom ternyata
sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Coba Anda ingat kembali
fungsi hipotalamus yang sudah dijelaskan di depan. Apabila hipotalamus
dirangsang, maka akan berpengaruh terhadap gerak otonom seperti contoh yang
telah diambil, antara lain mempercepat denyut jantung, melebarkan pupil mata,
dan menghambat kerja saluran pencernaan.
Sistem saraf otonom ini dibedakan
menjadi dua.
a)
Saraf Simpatik
Saraf ini terletak di depan ruas
tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama untuk memacu kerja organ tubuh,
walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja organ tubuh. Fungsi memacu,
antara lain mempercepat detak jantung, memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus.
Adapun fungsi yang menghambat, antara lain memperlambat kerja alat pencernaan,
menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung seni.
b)
Sistem Saraf Parasimpatik
Saraf ini memiliki fungsi kerja yang
berlawanan jika dibandingkan dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki
fungsi, antara lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata,
memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan
mepercepat kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu berlawanan,
makamengakibatkan keadaan yang normal.
Saraf Parasimpatik dan Simpatik |
I have been exploring for a little bit for any high-quality articles or blog posts on this kind of area .
ReplyDeleteExploring in Yahoo I at last stumbled upon this website. Studying this information So i'm satisfied to show that I have an incredibly just right uncanny feeling I found out just what I needed.
I such a lot surely will make certain to do not put out of
your mind this web site and give it a look
regularly.