materi kuliah biologi, biologi kesehatan, biologi sel, karakteristik mahluk hidup, klasifikasi mahluk hidup, plantae, animalia dan kerugian dan keuntungan biologi bagi kehidupan, manfaat, obat tradisional, herbal dan khasiat tanaman

Struktur Dan Karakteristik Porifera

Struktur Dan Karakteristik Porifera Porifera dalam bahasa latin, kata Porus berarti Pori dan Fer berarti membawa. Porifera adalah hewan multiseluler (metazoa) yang paling sederhana. Hewan ini memiliki ciri umum, yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga porifera disebut juga sebagai hewan spons. Silahkan simak pengertian tentang porifera pada materi ini.
Pada materi ini, kami berharap pembaca dapat mengetahui tentang;
1. Bagaimana Struktur Filum Porifera?
2. Bagaimana Karakteristik Hewan Porifera?

Filum Porifera
Filum Porifera

Struktur Porifera
Porifera berasal dari kata phorus yang berarti lubang kecil atau pori, dan ferre yang berarti mempunyai. Jadi, Porifera dapat diartikan sebagai hewan yang mempunyai pori. Hewan porifera merupakan hewan multiselular yang paling sederhana. Hewan ini merupakan hewan sessile (hidup melekat pada substrat). Porifera memiliki ukuran bervariasi, yaitu berkisar dari 1 cm hingga 2 m. Sebagian besar hewan ini hidup di laut. 

Menurut Campbell (1998: 594), dari 9.000 spesies hewan spons, hanya 100 spesies saja yang hidup di air tawar, sisanya hidup di perairan laut. Pori-pori yang terdapat pada Porifera membentuk saluran air yang bermuara di rongga tubuh (spongocoel). Pada ujung rongga tubuh terdapat lubang besar yang disebut oskulum. Tubuh Porifera tersusun oleh dua lapisan, lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun oleh sel-sel berbentuk pipih dan berdinding tebal yang disebut sel pinakosit. Pada lapisan dalam spongocoel, dilapisi oleh sel yang berbentuk seperti lampu dan berflagel yang disebut sel koanosit. Untuk pencernaan makanannya, Porifera menelan makanan secara fagositosis. 

Porifera merupakan hewan heterotrof. Makanan Porifera biasanya berupa plankton yang masuk ke spongocoel. Adapun oksigen diserap oleh sel kollar atau sel koanosit. Untuk sisa makanan, dibuang melalui oskulum. Ada yang menarik pada porifera ini, yaitu oksigen dan makanan yang digunakan oleh sel koanosit sebagian di transfer ke selsel yang bergerak, yaitu sel amoebosit.

Porifera mempunyai sistem kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya. Porifera atau disebut juga hewan spons hampir semua hidup di laut, kecuali satu famili yang hidup di air tawar. Hewan ini merupakan hewan multiseluler atau bersel banyak dan masih primitif yang pada dasarnya adalah diploblastik.

Struktur tubuh porifera


Struktur porifera
Struktur porifera

Oskulum : Lubang tempat keluarnya air dai tubuh.




Sel leher (koanosit) : Sel untuk mencerna makanan secara intra seluler.
Spikula : Sel pembentuk tubuh.
Amebosit : Mengedarkan makanan dan bisa berubah menjadi sel kelamin.
Spongosol : Rongga tubuh.
Ostium : Tempat masuknya air.
Pinakosit : Sel pelapis bagian tubuh luar.
Miosit : sel untuk membuka dan menutup oskulum.
Skleroblas : Penghasil spikula untuk membentuk rangka tubuh.



Tipe saluran air

Karakteristik Porifera
Porifera memiliki beberapa karakteristik. Tubuhnya bersel banyak, simetri radial, atau asimetris. Sel-sel tersebut menyusun tubuh Porifera dalam dalam 2 lapis (dipoblastik), membentuk jaringan yang belum sempurna dan di antaranya terdapat gelatin yang disebut mesenkim. Tubuhnya mempunyai banyak pori, saluran-saluran, dan rongga sebagai tempat air mengalir. Sebagian atau seluruh permukaan dalam tubuhnya tersusun dari sel-sel yang berleher yang berflagelum, disebut koanosit.

Porifera melakukan pencernaan makanan di dalam sel atau secara intrasel. Umumnya Porifera mempunyai rangka dalam. Hewan berkembangbiak secara kawin dan tak kawin. Secara kawin dilakukan dengan sel telur dan sel spermatozoid. Larvanya berbulu getar dan dapat berenang. Sedangkan secara tidak kawin dengan bertunas.

Adapun karakteristik Porifera di antaranya:
1.      Tubuh spons / Poriferans adalah hampa. Hal ini terdiri dari substansi seperti jelly. Kolagen merupakan komponen penting dari substansi.
2.      Spons adalah filter feeder. Ini berarti bahwa mereka memperoleh makanan dengan menyaring air, pori-pori tubuh terbukti bermanfaat dalam menyaring air.
3.      Struktur tubuh spons adalah radial asimetris. Tubuh Poriferans terbentuk sel longgar terhubung satu sama lain. Ini bukan jaringan benar.
4.      Tubuh spons dibagi dalam tiga lapisan. Lapisan terluar terbentuk dari sel-sel epidermis (gepeng). Matriks semi-cairan membentuk lapisan tengah. Sel kerah membentuk lapisan terdalam dari tubuh Poriferans.
5.      Ada sebuah lubang di bagian atas tubuh spons yang dikenal sebagai osculum.
Spons dewasa sessile di alam, itu berarti mereka tidak bisa bergerak bebas. Larva Poriferans Namun, motil. Sebuah badan bersilia membantu dalam pergerakan larva.
6.      Plastisitas dari tubuh Poriferan memungkinkan mereka untuk mengubah bentuk mereka. Oleh karena itu kita dapat menemukan spons menempati ruang yang tidak teratur pada batu dan karang.
7.      Menjadi sessile di alam, spons dewasa membutuhkan substrat atau permukaan untuk tumbuh. Substrat bisa apa saja dari kerangka, batu, karang atau spons mati.
8.      Spons tidak bisa hidup tanpa air. Organisme ini karena, ketat air.
9.      Para Poriferans menjadi filter feeder, itu menarik untuk mengetahui bagaimana interaksi dengan air berlangsung. Choanocytes, sel-sel menyalahi memfasilitasi pergerakan arus air melalui kanal dan ruang tubuh.
10.  Pada rata-rata, sebuah Poriferan dengan panjang tubuh 10 cm dapat menyaring 100 liter air sehari-hari.
11.  Para Poriferans tidak memiliki suatu sistem saraf atau sirkulasi pencernaan.
12.  Reproduksi di spons terjadi baik dengan cara reproduksi seksual dan aseksual. The reproduksi aseksual terjadi melalui gemmules atau kuncup. Reproduksi seksual terjadi melalui sperma dan telur.
13.  Sebagaimana dinyatakan di atas, spons adalah filter feeder. Bakteri plankton dan partikel kecil lainnya yang ditelan oleh Poriferans untuk mendapatkan makanan.
14.  Proses mencerna makanan dengan spons disebut sebagai fagositosis.
15.  Beberapa spons tidak pengumpan filter, ini adalah karnivora di alam dan memakan makhluk seperti krustasea.
16.  Beberapa spons telah berubah karnivora karena mereka tinggal di daerah dengan makanan-kelangkaan. Jika tidak, mikroba photosynthesizing terbukti berguna bagi Poriferans untuk mendapatkan makanan. Mikroba ini hidup sebagai endosymbionts dalam tubuh spons.
17.  Ada fitur menarik tentang bagaimana jaringan yang rusak diperbaiki oleh spons. Spons, bukannya regrowing jaringan yang rusak, memobilisasi sel sebelah untuk menutupi luka.
18.  Sistem kekebalan dari spons sederhana. Cangkokan (jaringan) dari organisme jenis lain tidak diterima oleh spons. Namun, spons menerima jaringan dari organisme dari spesies yang sama.
19.  Secara teknis, spons tidak pernah menderita kematian alami selain melalui dehidrasi atau pembekuan.

Demikianlah materi tentang Struktur Dan Karakteristik Porifera dan jangan lupa juga untuk menyimak tentang pengertian dari filum porifera.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Struktur Dan Karakteristik Porifera

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment