Kelainan-Kelainan yang Biasa Terjadi pada Sistem Pendengaran ( Telinga ), Telinga mempunyai reseptor khusus
untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama
dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam. Telinga
luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran
dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan
menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah. Sehingga ada
harus mengetahui jika terjadi sesuatu ditelinga anda dan mengatasinya secara
cepat agar tidak mempengaruhi sistem pendengaran anda. Berikut beberapa
kelainan yang biasa terjadi pada telinga.
![]() |
Kelainan-Kelainan yang Biasa Terjadi pada Sistem Pendengaran ( Telinga ) |
Kelainan-kelainan
Pada Telinga
Beberapa
penyakit telinga dapat menyebabkan ketulian sebagian bahkan ketulian total.
Bahkan lagi, kebanyakan penyakit pada telinga bagian dalam dapat mengakibatkan
gangguan pada keseimbangan. permasalahan yang terjadi pada telinga kita harus
ditangani oleh dokter spesialis khusus yang disebut otolaryngologist, yang mana
spesialist ini ahli dalam mengobati gangguan yang terjadi pada gendang telinga
sampai pada telinga dalam yang luka akibat benturan fisik.
Kelainan
pada telinga, diantaranya :
1. Radang telinga
(otitas media)
Penyakit
ini disebabkan karena virus atau bakteri. Gejalanya sakit pada telinga, demam,
dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah.
2. Labirintitis
Labirintitis
merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh
infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung,
mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.
3. Motion sickness
Mabuk
perjalanan atau disebut motion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan
gangguan pada fungsi keseimbangan. Penyebabnya adalah rangsangan yang terus
menerus oleh gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik
darat, laut maupun udara. Biasanya disertai dengan muka pucat, berkeringat
dingin dan pusing.
4. Tuli
Tuli
atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli
konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran
pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi
bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea khususnya
pada organ korti.
5. Othematoma
Pada
beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut othematoma
atau popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi dimana terjadi
gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal
serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan (sehingga telinga tampak
berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan oleh hilangnya aurikel
dan kanal auditori sejak lahir.
6. Penyumbatan
Kotoran
telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan gatal-gatal,
nyeri serta tuli yang bersifat sementara. Dokter akan membuang serumen dengan
cara menyemburnya secara perlahan dengan menggunakan air hangat (irigasi).
Tetapi jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang telinga atau
terdapat infeksi telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi. Jika
terdapat perforasi gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan
kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang dengan
menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap. Biasanya tidak
digunakan pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi
pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen secara adekuat.
7. Perikondritis
Perikondritis
adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Perikondritis
bisa terjadi akibat: - cedera - gigitan serangga - pemecahan bisul dengan
sengaja. Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di
sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke
kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya menyebabkan
kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi
perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan. Untuk
membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke
kartilago. Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik per-oral,
sedangkan untuk infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan.
Pemilihan antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya.
(medicastore) Ada banyak lagi gangguan yang terjadi pada alat pendengaran kita
ini, misalnya tumor, cedera, eksim, otitis dan lain-lain