Jaringan Ikat Pada Hewan, Macam
jaringan, organ dan sistem organ pada setiap organisme tidak selalu sama,
tergantung pada tingkatan organisme itu. Pada organisme tingkat rendah, sperti
protozoa, tubuhnya hanya terdiri dari satu sel. Jadi, protozoa tidak memiliki
jaringan, organ, dan sistem organ. Semakin tinggi tingkatan organisme itu,
semakin kompleks struktur penyusun tubuhnya.
Jaringan Ikat Pada Hewan |
Jaringan ikat
Jaringan
ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan
jaringan yang lain. Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal
dari mesoderm, yaitu lapisan embrio. Jaringan ikat sering disebut juga jaringan
penyokong atau penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berimpitan rapat,
tetapi tersebar.
Ciri
khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut
matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Dengan demikian,
secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan
matriks.
Fungsi jaringan ikat
antara lain sebagai berikut :
a.
Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
b.
Membungkus organ-organ
c.
Mengisi rongga di antar organ-organ.
d.
Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain
e.
Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
f.
Menghasilkan kekebalan (imunitasi).
1. Komponen Jaringan Ikat
Jaringan
ikat pada dasarnya tersusun atas tiga komponen utama, yaitu sel, serabut, dan
zat dasar( matriks).
a. Sel
Sel
yang menyusun jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis, namun semuanya berasal
dari sel mesenkim yang merupakan penyusun jaringan mesenkim pada awal kehidupan
embrio. Macam sel penyusun jaringan ikat antara lain fibroblas, makrofag, sel
tiang (mast), sel lemak, sel plasma, dan sel darah putih (leukosit).
Ada
berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi,
antara lain sebagai berikut :
1) Fibroblas berfungsi mensekresikan protein, khususnya fibroblast yang berbentuk
serat.
2) Makrofag berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat didekat pembuluh darah.
Makrofag dapat bergerak menuju tempat terjadinya peradangan.
3) Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine. Heparin
berfungsi mencegah pembekuan pembuluh darah, sedangkan histamine
berfungsimeningkatkan permebilitaskapiler darah.
4) Sel lemak dadalah sel terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika suatu
jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka jaringan ikat tersebut jaringan
adipose.
5) Sel darah putih berfungsi melawan pathogen yang berupa bakteri, virus, atau
protozoa. Sel darah putih dapat bergerak bebas secara diapedesis (bergerak
keluar menembus pembuluh darah) di8antara darah, limfa, atau jaringan ikat
untukn membersihkan patogen. Ada dua jenis sel darah putih yaitu yang
bergranula (granulosit), terdiri atas eosinofil, basofil, dan neotrofil, serta
tidak bergranula (agranulosit), terdiri atas limfosit.
b. Serabut
Serabut
atau serat penyusun jaringan ikat terdiri atas tiga macam, yaitu serat kolagen,
serat elastin, dan serat retikulum.
1) Serat kolagen (serabut
putih)
kolagen
merupakan serabut yang paling banyak ditemukan dan bersifat sangat liat dan
ulet. Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak berwarna
putih, misalnya kolagen terdapat pada tendon.yaitu jaringan yang menghubungkan
otot dengan tulang.
2) Serat elastin
(serabut kuning)
serabut
elastin ini lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat elastis (kenyal).
Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, namun dalam jumlah banyak berwarna kuning,
misalnya pada bantalan lemak, pembuluh darah, dan ligament.
3) Serat retikulum
Reticulum
(artinya jala) merupakan serabut halus dan bercabang berbentuk seperti jala.
Serat ini berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, misalnya
pada sistem saraf.
c. Zat dasar (matriks)
Zat
dasar dari jaringan ikat merupakan zat yang amrof (tidak berbentuk), tidak
berwarna dan homogen, yang tersusun atas molekul karbohidrat, protein, dan air.
Zat dasar berperan mengisi ruang antarsel dan serabut dari jaringan ikat. Bahan dasar penyusunan matriks adalah
mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Bentuk bahan ini adalah homogen
setengah cair. Jika kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat lentur.
Sebaliknya, jika mukosakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat kaku. Bahan
dasar ini jika terdapat di dalam sendi bersifat kental, tetapi jika terdapat di
dalam tulang punggung bersifat kental, tetapi jika terdapat di dalam tulang
punggung bersifat padat.
2. Macam-macam jaringan ikat
Jaringan ikat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu jaringan Adiposa, jaringan
ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan
tulang (Osteon), jaringan darah, dan jaringan limfa.
a. Jaringan
adiposa
Jaringan
adiposa adalah bentuk khusus dari jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak
dalam sel-sel adiposa yang tersebar di seluruh matriksnya.
Gambar
1: jaringan adipose
b. Jaringan ikat longgar
Jaringan
ikat longgar merupakan jaringan yang memiliki susunan serat-seratnya yang
longgar. Jaringan ini memiliki matriks besar dengan banyak sel dan serabut yang
melekat di dalamnya (fibroblast, sel plasma, makrofag, dan sel darah putih).
Jaringan pengikat longgar tersusun atas serabut kolagen dan serabut elastin.
Jaringan ikat longgar dapat ditemukan di sekitar serta diantara organ atau
pembungkus pembuluh darah dan saraf.
jaringan ikat longgar |
jaringan ikat longgar memiliki banyak substansi dasar, fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut :
1)
Memberi bentuk organ dalam, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang dan hati.
2)
Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain,
misalnya :
a)
Menyelubungi serat otot
b)
Melekatkan jaringan dibawah kulit
c)
Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut
d)
Membentuk membran yang disebut mesenteris yang berfungsi menempatkan organ pada
posisi yang tepat.
c. Jaringan ikat padat
Jaringan
ikat padat merupakan jaringan yang memiliki susunan serat-seratnya yang padat,
karena banyak mengandung serat berkolagen. Serat-serat itu tersusun dalam
berkas paralel.
jaringan ikat padat |
Jaringan ikat padat tersusun atas jaringan serabut putih (kolagen) yang
fleksibel, tetapi tidak elastin. Jaringan ini dapat ditemukan di fasia, selaput
urat, ligament, dan tendon.
Fungsi jaringan padat
yaitu sebagai penyokong dan proteksi. Selain itu, juga sebagai penghubung
antara otot dan tulang (tendon) serta penghubung antara tulang dan tulang
(ligament).
Jaringan
ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat padat teratur dan
tidak teratur :
1)
Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Jaringan ini
tidak terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang.
2)
Jaringan ikat padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jaringan ini terdapat
pada tendon yang mengubungkan otot dengan tulang ; dan ligament yang
menghubungkan tulang dengan tulang.
d. Jaringan tulang rawan
(kartilago)
Tulang
rawan merupakan hasil spesialisasi dari jaringan ikat berserat dengan matriks
elastis. Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida
yang disebut kondrin. Oleh karena itu tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit
dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat dalam
perikondrium.
jaringan tulang rawan |
Pada
manusia tulang rawan terdapat pada hidung, telinga, laring, trakea, lempeng
intervertebral, permukaan hubungan tulang, dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan
bersifat kuat dan lentur karena memiliki serat kolagen dan kondrin.
Ada
tiga jenis tulang rawan, yaitu : tulang rawan hialin, tulang rawan elastic, dan
tulang rawan fibrosa :
1)
Tulang rawan hialin
2)
Tulang rawan elastis
3)
Tulang rawan fibrosa
Gambar
1.6 : jaringan tulang fibroblast
e. Jaringan tulang sejati (osteon)
Gambar 1.7: tulang sejati |
Tulang
sejati merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral. Jaringan tulang sejati
disusun oleh sel-sel tulang atau osteosit. Osteosit berasal dari sel induk
tulang atau osteoblas. Osteosit terletak dalam lacuna. Osteosit satu dengan
yang lainnya saling berhubungan melalui kanalikuli. Osteosit tersusun dalam
lapisan konsentris yang disebut lamella. Perhatikan gambar : 1.7.
Sifat
tulang sejati lebih keras dibandingkan tulang rawan karena matriksnya
mengandung serabut kolagen dan bahan anorganik, antara lain kalsium, fosfor,
bikarbonat, serat, Mg, K, Na, dan hidroksi apatit. Jaringan tulang mengandung
osteoklas, yaitu sel berukuran besar dengan jumlah inti 6-50. Osteoklas
menghasilkan enzim kolagenase dan enzim proteolitik lain yang berfungsi
merombak tulang serta mengatur bentuk tulang.
Saluran Havers dikeliling oleh osteosit yang terdapat di dalam lakuna |
Lamella
adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral dan serat
kolagen. Lakuna adalah suatu ruang kecil di antara lamella yang di dalamnya
mengandung osteosit. Knalikuli adalah saluran yang berfungsi menyalurkan
makanan dan mengeluarkan zat sisa. Saluran havers, saluran yang berisi pembuluh
darah dan saraf. Di dalam saluran havers terdapat saluran volkman yang
menghubungkan dua saluran havers.
Jaringan
tulang memiliki matriks interseluler yang mengandung kapur. Hal ini disebabkan
oleh adanya endapan garam-garam mineral CaCO3 dan Ca(PO4)2. Jaringan tulang
mengalami klasifikasi, yaitu proses penambahan kalsium pada tulang sehingga
tulang mejadi kuat.
Berdasarkan
ada tidaknya rongga di dalamnya, tulang dibedakan atas tulang kompak (tulang
keras) dan tulang spons (tulang berongga).
1. Tulang keras (tulang kompak)
Jaringan
tulang karas merupakan jaringan yang memiliki matriks padat. Yang berfungsi
sebagai penyusun keranggka tubuh. Pada
tulang kompak terdapat sistem Havers yang terdiri dari 4-20 lamela Havers yang
tersusun kosentris mengelilingi saluran Havers. Sistem Havers merupakan unit
penyusun tulang. Saluran Havers mengandung pembuluh darah dan saraf sebagai
penyuplai nutrient untuk menghidupi tulang.
2. Tulang spons (tulang bunga
karang)
Jaringan
tulang spons merupakan jaringan yang memiliki matriks berongga. Pada tulang spons tidak terdapat
sistem Havers. Tulang spons terdiri dari trabekula. Tulang yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya. Trabekula adalah struktur penyusun tulang spons yang
berbentuk seperti kumpulan jarum atau lempengan.
tulang spons dan tulang kompak |
f. Jaringan darah
Jaringan
darah adalah gabungan dari cairan sel – sel dan partikel yang menyerupai
sel, yang mengalir dalam arteri kapiler dan vena. Jaringan darah memiliki
ciri-ciri tersusun atas bagian yang cair yang disebut (plasma darah) dan bagian
yang padat, yaitu sel darah itu sendiri. Jaringan darah berfungsi, antara lain
untuk Mengangkut sari–sari makanan (nutrien) keseluruh tubuh dan mengagkut
zat-zat buangan hasil metabolisme keluar dari sel, Mengangkut O2 dari paru
– paru ke seluruh tubuh, Mengangkut CO2 dari seluruh tubuh ke paru – paru,
dan melawan bibit penyakit.
Darah
termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal dari jaringan mesenkim.
Darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leokosit),
keeping darah (trombosit), dan plasma darah. Plasma darah merupakan cairan yang
mengandung anorganik (misalnya ion-ion karbonat, natrium, klorida) dan zat
organik (misalnya protein, asam amino, glukosa, hormone). Selain itu plasma
darah merupakan zat antar sel yang mengandung sel-sel darah dan keeping darah.
komponen penyusun darah |
Secara
umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah putih
(likosit dan monosit) dibentuk dalam darah. Sel darah putih berfungsi sebagai
pelindung terhadap benda asing yang masuk kedalam tubuh. Keeping darah berperan
dalam proses pembekuan darah.
g. Jaringan limfa
Jaringan
limfa yaitu jaringan yang berfungsi untuk mengangkut protein, lemak, dan zat
lain dari jaringan ke system peredaran. Jaringan limfa memiliki ciri-ciri,
antara lain terbentuk dari air, glukosa, lemak, dan garam; komponen selulernya
berupa limfosit serta granulosit. Cairan limfa berperan dalam sistem kekebalan
tubuh (imunitas).