Pengertian dan Ruang Lingkup Biologi, Biologi
berasal dari dua kata, yaitu ‘bios’ yang berarti hidup dan ‘logos’ yang berarti
ilmu. Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Apakah makhluk hidup
itu? Dirimu, orang tuamu, hewan peliharaanmu, pohon-pohon di halamanmu,
semuanya adalah contoh makhluk hidup yang ada di sekitar kita. Mulai dari paus
raksasa hingga kuman kecil di atas bukumu. Makhluk hidup ada berkilo-kilo meter
di atmosfer hingga ke lautan terdalam.
![]() |
Pengertian dan Ruang Lingkup Biologi |
A. Pengertian Biologi Menurut Para Ahli
Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari tentang makhluk
hidup dan lingkungannya. Biologi juga mempelajari seluruh komponen tubuh
makhluk hidup secara kompleks dan runut. Biologi juga berkaitan dengan ilmu
lainnya. Istilah biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata βίος (dibaca bios) dan
λογία (dibaca logia). Bios berarti “kehidupan” dan logia berarti “studi”. Jadi, secara harfiah
pengertian biologi adalah studi tentang kehidupan. Berikut adalah beberapa pengertian biologi menurut para ahli atau pakar.
- Maniam dan Ami S , Biologi
iyalah ilmu yang memiliki cakupan yang sangat luas sehingga untuk
mempermudah mempelajarinya, Biologi dibagi ke dalam berbagai cabang ilmu
sesuai dengan objeknya.
- Fuad Izzudin & Tajudin Biologi adalah ilmu yang
mempelajari sesuatu yang hidup beserta masalah-masalah yang menyangkut
hidupnya.
- 12. M. Widiyaningsih & S.H. Anwariningsih Biologi adalah ilmu yang
mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan
kehidupan.
- Bagod Sudjudi & Siti Laila Biologi adalah bagian dari
sains yang mengkaji tentang makhluk hidup dan lingkungannya.
- Nugroho & Sumardi Biologi merupakan ilmu
pengetahuan (science) yang mempelajari tentang perihal kehidupan
sejak beberapa juta tahun yang lalu hingga sekarang dengan segala
perwujudan dan kompleksitasnya, dimulai dari subpartikel atom hingga interaksi
antarmakhluk hidup dan makhluk hidup dengan lingkungannya.
- Rikky
Firmansyah Biologi adalah ilmu pengetahuan makhluk
hidup dan kehidupannya.
- Oman
Karmana Biologi adalah ilmu yang dapat menunjang
ilmu-ilmu lainnya dalam memecahkan suatu permasalahan.
- J.
Juniati, dkk Biologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang makhluk hidup yang obyek dan persoalannya banyak terjadi di
lingkungan alam sekitar.
- Wijaya
Jati Biologi adalah ilmu sains mengenai makhluk hidup
yang menitikberatkan kajian ilmu mengenai makhluk hidup dan kehidupannya.
- Deswaty Furqonita dan M. Biomed ,
biologi iyalah ilmu yang mempelajari serta mengkaji segala sesuatu tentang
makhlu hidup.
- Nur
Haryanti Biologi adalah ilmu tentang keadaan dan
sifat makhluk hidup (manusia, binatang, tumbuhan),
ilmu hayat.
- Deswaty
Furqonita & M. Biomed Biologi adalah ilmu
yang mempelajari dan mengkaji segala sesuatu tentang makhluk hidup dan
kehidupannya.
- Y. Fauziah & I Septifiranta Biologi adalah ilmu yang
mempelajari sesuatu yang hidup beserta masalah-masalah yang menyangkut
kehidupan.
- Fiktor
Ferdinand P & Moekti Ariwibowo Biologi adalah ilmu
tentang makhluk hidup beserta lingkungannya dan memiliki cabang-cabang
tersendiri yang mempelajari lebih spesifik lagi tentang makhluk hidup.
- J.
Saputra Biologi adalah ilmu yang mempelajari
segala sesuatu tentang makhluk hidup.
Biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup. Biologi
mempelajari makhluk hidup dan segala aspek yang menyertainya, mulai dari proses
biokimia di dalam sel sampai pada tingkatan ekosistem, bahkan hingga ke
perubahan iklim global. Pada awal
perkembangannya, ahli biologi banyak mempelajari tingkatan organism. Tentu kita masih ingat apa yang dilakukan oleh Antony Van Leuwenhoek dan Carolus Linneaus.
Leuwenhoek banyak mempelajari organism mikroskopis setelah ia menemukan
mikroskop. Sejak itu manusia menyadari bahwa di lingkungan terdapat berbagai
macam organisme yang tak tampak oleh mata. Carolus Linnaeus mencetuskan system
penamaan spesies dan penamaan berbagai macam tumbuhan. Pada masa itu kajian
tentang gen dan biokimia sel belum dilakukan.
Selain mengkaji tingkatan organism, ahli biologi saat ini lebih
banyak menfokuskan penelitiannya pada tingkatan molekul, misalnya proses
biokimia di dalam sel, bagaimana otak manusia bekerja, komposisi gen, dan kerja
system organ. Kajian para ahli pada gen dimulai sejak ditemukannya struktur DNA
dan RNA oleh James Watson dan Francis Crick. Gen dan urutan DNA manusia
merupakan topic kajian dalam biologi yang menarik karena memungkinkan para ahli dapat
memecahkan misteri perilaku manusia dan penyakit menurun.
Peneliti biologi saat ini juga sedang mencari sumber makanan
baru, baik untuk menemukan jenis organism baru maupun cara menstimulasi suatu
tumbuhan dan hewan agar berkembang lebih cepat sehinga menghasilkan sumber
makanan dalam waktu yang singkat. Apakah ahli biologi dapat menjawab semua
tantangan tersebut saat ini? Tentu tidak. Ini berarti bahwa kita dapat belajar menjadi peneliti
untuk menjawab permasalahan biologi yang selalu berkembang.
Selain pengembangan biologi, terdapat pula pengembangan
penerapan biologi yang dikenal sebagai biologi terapan. Tujuan penerapan ilmu
adalah agar ilmu itu dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat
manusia. bidang yang tergolong biologi terapan misalnya kesehatan, pertanian, perikanan,
kedokteran, bioteknologi, dan farmasi.
B. Ruang Lingkup Biologi
Sesuai dengan penamaannya, biologi merupakan ilmu yang
mempelajari makhluk hidup. Apa yang disebut hidup? Definisi tentang hidup tidak
dipelajari dalam biologi. Biologi hanya mempelajari bagaimana proses di dalam
jasad atau dengan kata lain mempelajari ciri-ciri makhluk hidup.
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
Di alam terapat penggolongan benda ke dalam kelompok makhluk
hidup dan benda mati. Perbedaan keduanya didasarkan pada ciri-ciri hidup. Benda
mati tidak memiliki ciri-ciri kehidupan, sedangkan benda hidup memiliki
ciri-ciri hidup. Para pakar biologi telah menyepakati bahwa makhluk hidup
memiliki ciri-ciri hidup sebagai berikut:
a. Membutuhkan nutrisi
Setiap makhluk hidup membutuhkan nutrisi. Bentuk dari
nutrisi ini berbeda tergantung pada jenis makhluk hidup. Tumbuhan memerlukan
nutrisi berupa zat organic, sedangkan jamur, protozoa, invertebrate,
vertebrata, dan manusia memerlukan zat anorganik. Zat organic adalah zat yang
tersusun atas senyawa karbon kompleks. Zat organic disusun dari zat-zat
anorganik, terutama melalui proses fotosintesis. Proses fotosintesis hanya
terjadi pada tumbuhan. Oleh karena itulah semua makhluk hidup yang tidak mampu
berfotosintesis, misalnya jamur dan hewan, sangat tergantung pada tumbuhan
untuk mendapatkan makanan (zat organic). Nutrient yang dikonsumsi makhluk hidup
digunakan antara lain untuk pertumbuhan, reproduksi, dan sumber energy.
b. Transportasi Sel
Nutrient,
oksigen, serta zat-zat lain yang diperlukan makhluk hidup harus diangkut menuju
sel yang memerlukan, sedangkan karbondiosida dan sisa metabolism harus dikeluarkan.
Jadi, di dalam tubuh organism harus ada mekanisme transportasi. Contoh system
transportasi pada hewan vertebrata adalah system peredaran darah.
c. Respirasi
Respirasi
merupakan proses pemecahan zat organic (karbohidrat, lemak, protein) menjadi
zat anorganik (CO2) dan air serta menghasilkan energy. Jadi, tujuan utama
proses respirasi adalah menghasilkan energy. Proses respirasi terjadi di dalam
semua sel. Proses respirasi dibedakan menjadi dua berdasarkan kebutuhan
oksigennya, yaitu respirasi aerobic yang menggunakan oksigen, dan respirasi anaerobic
(fermentasi) yang tidaki membutuhkan oksigen. Jumlah energy yang dihasilkan
pada proses aerob lebih banyak daripada proses anaerob.
Jika kulit tubuh suatu organism merupakan lapisan yang kedap
(tidak dapat tembus) oksigen, maka perlu ada mekanisme pengangkutan oksigen ke
dalam tubuh dan pengangkutan karbondioksida ke luar tubuh yang disebut proses
bernapas. Proses bernapas sering disamakan dengan proses respirasi. Tahukah
kamu perbedaannya?
d. Metabolisme
Di dalam tubuh organism terjadi proses reaksi kimia yang
dibantu oleh enzim. Reaksi tersebut dinamakan metabolism. Proses metabolism
dapat dibedakan atas reaksikatabolisme dananabolisme. Katabolisme merupakan
proses pembongkaran zat organic kompleks menjadi zat organic sederhana. Misalnya,
pembongkaran karbohidrat menjadi glukosa, lemak menjadi asam-asam lemak,
glukosa menjadi CO2 dan H2O, protein menjadi NH3, CO2, dan H2O. jadi, proses
respirasi merupakan proses katabolisme.
Proses anabolisme merupakan proses penyusunan, misalnya
pembentukan lemak, peotein, dan zat organic
kompleks (karbohidrat, vitamin). Proses anabolisme dan katabolisme dikendalikan
oleh enzim.
e. Ekskresi
Ekskresi
merupakan pengeluaran senyawa sisa-sisa proses metabolism. Sisa metabolism yang
dikeluarkan melalui proses ekskresi, misalnya karbondioksida, uap air, dan
ammonia.
f. Pertumbuhan dan perkembangan
Proses penyusunan dan penumpukan zat organic menybabkan
organism mengalami pertambahan jumlah senyawa kimia, volume sel, dan jumlah
sel. Perubahan tersebut dinamakan pertumbuhan. Pada organism yang memiliki
jaringan (jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk, ciri, struktur,
dan fungsi yang sama), pertambahan jumlah sel selalu diikuti dengan proses
diferensiasi dan spesialisasi. Artinya sel-sel yang mula-mula sejenis mengalami perubahan membentuk jaringan
dengan ciri-ciri khusus.
Pertumbuhan diikuti dengan proses perubahan menuju dewasa.
Pada manusia misalnya terjadi perubahan zigot menjadi embrio kemudian menjadi
janin (bayi) dan pada usia tertentu terjadi proses perubahan menjadi dewasa.
Proses pendewasaan disebut perkembangan. Pembentukan bunga pada tanaman juga
merupakan proses perkembangan.
g. Reproduksi
Setiap organism melakukan perbanyakan. Organism bersel
tunggal melakukan pembelahan dirinya dari 1 menjadi 2, dari 2 menjadi 4, dan
seterusnya. Organism bersel banyak, misalnya alga, melepaskan sebagian tubuhnya
untuk membentuk individu baru. Pada manusia dan vertebrata terjadi proses
pembentukan sel kelamin jantan dan betina. Jika sel kelamin jantan melebur
dengan sel kelamin betina, akan terbentuk individu baru. Proses menghasilkan
keturunan ini disebut reproduksi. Setiap jenis organism melakukan proses
reproduksi untuk melestarikan jenisnya.
h. Regulasi dan kepekaan menanggapi
rangsang
Di dalam tubuh organism terdapat proses pengaturan
kesetimbangan dalam tubuh atau homeostasis. Hewan berdarah panas (homoiotermik)
memiliki thermostat untuk mengatur suhu tubuhnya agar konstan meskipun suhu di
luar tubuh berubah-ubah. Proses reaksi enzimatis juga dikendalikan oleh produk
akhir agar tidak berlebihan.
Proses regulasi juga terkait dengan kemampuan menaggapi
rangsang. Pada mamalia (hewan menyusui), terjadi proses pengaturan intensitas
cahaya yang masuk dalam mata agar tidak merusak lensa mata. Proses pengaturan
cahaya ini dilakukan oleh pupil mata. Tumbuhan juga memiliki kepekaan terhadap
rangsang, misalnya tumbuhan akan tumbuh ke arah cahaya.
i. Adaptasi
Organisme memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Penyesuaian diri terhadap factor lingkungan pada waktu relative
pendek disebut toleransi. Penyesuaian diri dalam waktu yang relative panjang
disebut dengan adaptasi. Organism yang tidak mampu melakukan adaptasi biasanya akan
pindah ke tempat lain atau mengalami kematian.
2. Ruang Lingkup Biologi dan
Permasalahannya
System biologi terbentang dari lingkup yang paling kecil
yaitu molekul, hingga lingkup bioma di permukaan bumi. Dalam system molekul,
biologi mempelajari berbagai macam struktur dan ciri molekul yang melakukan
reaksi penyusunan dan pembongkaran. proses
pembentukan sel kelamin jantan dan betina. Jika sel kelamin jantan melebur
dengan sel kelamin betina, akan terbentuk individu baru. Proses menghasilkan
keturunan ini disebut reproduksi. Setiap jenis organism melakukan proses
reproduksi untuk melestarikan jenisnya.
a. Regulasi dan kepekaan menanggapi
rangsang
Di dalam tubuh organism terdapat proses pengaturan
kesetimbangan dalam tubuh atau homeostasis. Hewan berdarah panas (homoiotermik)
memiliki thermostat untuk mengatur suhu tubuhnya agar konstan meskipun suhu di
luar tubuh berubah-ubah. Proses reaksi enzimatis juga dikendalikan oleh produk
akhir agar tidak berlebihan.
Proses regulasi juga terkait dengan kemampuan menaggapi
rangsang. Pada mamalia (hewan menyusui), terjadi proses pengaturan intensitas
cahaya yang masuk dalam mata agar tidak merusak lensa mata. Proses pengaturan
cahaya ini dilakukan oleh pupil mata. Tumbuhan juga memiliki kepekaan terhadap
rangsang, misalnya tumbuhan akan tumbuh ke arah cahaya.
b. Adaptasi
Organisme memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Penyesuaian diri terhadap factor lingkungan pada waktu relative
pendek disebut toleransi. Penyesuaian diri dalam waktu yang relative panjang disebut
dengan adaptasi. Organism yang tidak mampu melakukan adaptasi biasanya akan
pindah ke tempat lain atau mengalami kematian.
3. Ruang Lingkup Biologi dan
Permasalahannya
System biologi terbentang dari lingkup yang paling kecil
yaitu molekul, hingga lingkup bioma di permukaan bumi. Dalam system molekul,
biologi mempelajari berbagai macam struktur dan ciri molekul yang melakukan
reaksi penyusunan dan pembongkaran. Molekul-molekul
tersebut berinteraksi membentuk sel. Sel berinteraksi menyusun jaringan dan beberapa jaringan menyusun organ. System organ
berinteraksi menyusun tubuh makhluk hidup.
Setiap individu makhluk hidup berinteraksi membentuk kumpulan
individu sejenis yang dikenal dengan populasi. Interaksi populasi dengan
populasi lain membentuk komunitas. Komunitas dengan lingkungan abiotik menyusun
ekosistem. Berbagai ekosistem berinteraksi menyusun bioma. Dan interaksi antarbioma
di permukaan bumi membentuk lapisan makhluk hidup di bumi yang dikenal sebagai
biosfer.
Biologi sangat bermanfaat bagi kehidupan. Manfaat tersebut
antara lain:
Membantu
dalam menemukan dan mengembangkan:
✔Bahan makanan
✔Bahan pakaian
✔Bahan peralatan
dan perumahan
✔Energy
Menemukan penyebab dan pengobatan berbagai macam penyakit,
baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Menyingkap rahasia proses-proses
kehidupan, pewarisan sifat, dan pengendali proses kehidupan (gen). Mengkaji dan
melestarikan lingkungan untuk kelestarian kehidupan.
C. Perkembangan Biologi
Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba
ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol,
melainkan dapat berdasarkan hasil penelitian orang lain. Jadi, ilmu pengetahuan
tidak muncul dari merenung dan bersemedi menunggu datangnya wangsit, melainkan
dari membaca informasi. Semakin banyak membaca, semakin banyak persoalan yang
ingin kita ketahui. Dengan membaca, kita dapat melanjutkan hasil penelitian
orang lain untuk ikut serta memperbesar pohon ilmu. Dari hasil penelitian orang
lain kita dapat mengemukakan pertanyaan sehingga kita ingin tahu jawaban atas
pertanyaan tersebut. Tanpa rasa ingin tahu, ilmu pengetahuan akan berhenti. Perkembangan
ilmu pengetahuan dapat diibaratkan sebagai pohon yang semakin membesar dan menghasilkan cabang, anak cabang, ranting, dan seterusnya hingga pohon tersebut
semakin rimbun. Biologi misalnya, kini memiliki cabang-cabang biologi yang
semakin spesifik dengan objek kajian yang semakin khusus.
Mengapa ilmu berkembang? Mengapa biologi memiliki banyak
cabang ilmu? Ketika pikiran mausia masih sangat terbatas, maka terbatas pula
kajian keilmuan. Ilmu mulai berkembang ketika manusia berpikir untuk menemukan
pemecahan masalah yang dihadapinya dan masalah tersebut semakin banyak. Kalau
kita mencermati cabang-cabang biologi pada table diatas, terlihat bahwa ada
cabang biologi yang dasar pemikirannya
adalah taksonomis, misalnya zoology, botani, dan ornitologi. Ada pula yang dasar pemikirannya adalah fungsi,
misalnya fisiologi, reproduksi, dan genetika. Bagaimana kaitan antara cabang
biologi yang didasarkan pada aspek taksonomis dan fungsi?
D. Belajar Biologi
Kalian perlu mengetahui bahwa para penemu teori dan hukum-hukum
dalam IPA bukanlah orang- orang yang super. Mereka adalah orang-orang biasa
bahkan ada yang kurang berhasil di sekolah. Mereka bukanlah orang-orang yang
memiliki IQ tinggi dan jenius. Kelebihannya adalah, mereka senantiasa tekun, rajin,
dan tidak mengenal putus asa. Kecerdasan saja tidak menjamin seseorang
berhasil. Keberhasilan lebih ditentukan oleh kerja keras dan ketekunan.
Mengapa kalian perlu berlatih? Kalian berlatih agar kalian
belajar melakukan keterampilan proses. Sebab, belajar dengan keterampilan
proses memiliki kelebihan dibandingkan dengan pendekatan fakta dan pendekatan
konsep. Berikut ini perbedaan ketiganya.
1. Pendekatan Fakta
Belajar dengan pendekatan fakta adalah belajar menghafalkan
fakta-fakta. Misalnya menghafalkan nama, definisi, dan gambar. Belajar dengan
cara demikian selain melelahkan juga data-data yang dihafalkan mudah
terlupakan. Hal ini disebabkan daya ingat setiap orang terbatas. Berapa fakta
yang kalian dengar dan lihat sejak pagi hingga sekarang dan berapa fakta yang
kalian ingat saat ini? Sedikit
bukan? Belajar dengan fakta berarti menganggap bahwa ilmu hanya sebagai gudang fakta. Akibatnya, kalian pasif dan hanya senang mendengarkan ceramah guru yang bercerita. Kalian menjadi seperti gelas kosong yang harus dituangi ilmu.
bukan? Belajar dengan fakta berarti menganggap bahwa ilmu hanya sebagai gudang fakta. Akibatnya, kalian pasif dan hanya senang mendengarkan ceramah guru yang bercerita. Kalian menjadi seperti gelas kosong yang harus dituangi ilmu.
2. Pendekatan Konsep
Konsep adalah hubungan dua fakta atau lebih yang membentuk
satu pengertian. Misalnya, apakah pernapasan aerobic itu, apakah system saraf
tangga tali itu, dan apakah tumbuhan monokotil itu. Belajar dengan pendekatan
konsep lebih baik daripada pendekatan fakta. Hanya saja kalian masih pasif dan
belum berupaya sendiri. Kalian masih bersikap sebagai “consumer” ilmu
pengetahuan.
3. Pendekatan Keterampilan Proses
Belajar dengan pendekatan keterampilan proses adalah belajar
sebagaimana cara ilmuwan mendapatkan ilmu. Siswa mendapatkan sendiri fakta dan
konsep. Hasil belajar yang demikian dapat bertahan dalam waktu lama serta dapat
membentuk sikap dan keterampilan ilmiah. Hasil belajar dapat diterapkan untuk
memecahkan persoalan-persoalan lain yang dihadapi siswa. Siswa menjadi aktif
dan kreatif. Siswa akan dapat menemukan ilmu itu sendiri.
Berdasarkan pemahaman tersebut, hendaknya kalian mencamkan prinsip
berikut ini: “Mendengar aku bias lupa, melihat aku bias ingat, dan melakukan
aku bias lebih memahami”. Oleh karena itu dalam belajar biologi kalian harus
belajar dengan pendekatan keterampilan proses.
D. Metode Ilmiah
Belajar dan bekerja dalam bidang biologi atau IPA pada
umumnya, akan berhubungan erat dengan tahapan-tahapan proses yang disebut
metode ilmiah. Melalui metode ilmiah inilah berbagai penemuan ilmu pengetahuan
terjadi. Bekerja secara ilmiah meliputi tahapan observasi, mengemukakan hipotesis
berdasarkan data hasil observasi, melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis,
menganalisis hasil eksperimen, dan menimpulkan berdasarkan hasil eksperimen. Untuk
dapat memiliki keterampilan proses dalam melakukan metode ilmiah, kalian juga
perlu memahami ciri-ciri IPA.
1. Ciri-ciri IPA
Apakah IPA itu? Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang
mempelajari gejala alam untuk memahami alam apa adanya. Dengan mempelajari
rahasia alam, orang mencoba menerapkannya untuk kesejahteraan umat manusia.
jadi, pada hakikatnya ilmu itu telah “tersedia dan tersembunyi” di alam dan manusia
berusaha “mengungkap” untuk memahami dan memanfaatkannya. Biologi termasuk
salah satu bidang IPA, bersama fisika
dan kima.
Untuk lebih memahami IPA, kita harus mengetahui
ciri-cirinya. Ciri-ciri IPA antara lain sebagai
berikut.
a.Memiliki
objek kajian berupa benda-benda konkret yang terdapat di alam, misalnya benda padat, cair, dan gas. Benda-benda konkret
adalah benda-benda yang dapat ditangkap indra kita. Seandainya indra kita tidak
dapat menagkapnya, maka dibuat peralatan yang mampu menangkap benda tau
gejalanya. Misalnya gelombang radio tidak dapat kita dengar tetapi dengan menggunakan
pesawat radio kita dapat mendengarnya. Demikian pula listrik, radioaktif, dan bakteri,
merupakan objek kajian IPA yang dapat ditangkap indra setelah menggunakan peralatan
khusus.
Objek kajian IPA dibedakan menjadi objek kajian fisika, kimia,
dan biologi. Objek kajian fisika adalah benda-benda alam termasuk benda-benda
angkasa. Objek kajian kimia adalah zat- zat kimia yang meliputi sifat dan
reaksi-reaksinya. Sedangkan objek kajian biologi adalah makhluk hidup yang
berkaitan dengan struktur dan fungsinya.
b.Dikembangkan
berdasarkan pengalaman empiris. Oleh karena objeknya konkret dan dapat ditangkap indra, IPA dikembangkan berdasarkan
pengalaman empiris (pengalaman nyata), yakni
pengalaman yang dapat dirasakan oleh setiap orang.
c.Memiliki
langkah-langkah sistematis. Langkah-langkah sistematis tersebut bersifat baku
untuk setiap bidang kajian (fisika,
kimia, biologi). Orang lain yang ingin membuktikan gejala yang sama dengan
langkah yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula asalkan situasi dan kondisinya
sama. Misalkan seseorang ingin membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbon dioksida.
Di mana pun dia berada asalkan langkah-langkah yang digunakan sama, maka dia
akan dapat membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbon dioksida. Jadi tidak
ada kebohongan
ilmiah.
ilmiah.
d.Menggunakan
cara berpikir logis. Cara berpikir menggunakan logika akan mengikuti
kontinuitas
dan disiplin dalam berpikir. Kesimpulan-kesimpulan ditarik berdasarkan logika-logika
tertentu, misalnya secara induktif dan deduktif.
Berpikir induktif artinya berpikir dengan menarik kesimpulan
dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Misalnya, ayam
mati, kucing mati, tumbuhan mati, dan manusia mati. Ayam, kucing, tumbuhan dan
manusia adalah makhluk hidup. Kesimpulannya semua makhluk hidup akan mati.
Berpikir deduktif artinya berpikir dengan menarik kesimpulan
dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan yang berlaku khusus. Misalnya, semua
makhluk hidup memerlukan oksigen untuk bernapas. Tumbuhan adalah makhluk hidup.
Kesimpulannya, tumbhuan memerlukan oksigen untuk bernapas.
e.Hasilnya
objektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subjektif). Hasil
penelitian
ilmiah bebas dari kepentingan seseorang atau politik sehingga tidak memihak
siapa pun selain memihak pada kebenaran
ilmiah.
f.Hasilnya
berupa hukum-hukum yang berlaku umum, di mana pun diberlakukan. Misalnya, jika
kita mengawinkan secara langsung tumbuhan A dan B, maka di mana pun hasilnya
akan mengikuti hokum-hukum persilangan yang
dibuat oleh Gregor Mendel.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, matematika tergolong IPA atau
bukan? Jawabannya, matematika bukanlah IPA karena objek matematika bukan benda.
Objek matematika berupa benda abstrak seperti garis, titik, dan angka.
Matematika tidak dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris melainkan pada cara
berpikir logis. Hasilnya berupa hukum-hukum dan aksioma-aksioma yang berlaku
universal yang artinya berlaku untuk seluruh jagad ray, tidak hanya di bumi
melainkan juga di luar angkasa. Hukum- hukum matematika banyak digunakan untuk
memecahkan segala persoalan kehidupan manusia.
Apakah agama itu ilmu pengetahuan? Agama bukan ilmu
pengetahuan karena tidak dikembangkan oleh manusia. Manusia hanya menerimanya melalui
wahyu. Jadi, agama tidak dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris. Misalnya,
tidak ada orang yang pernah secara empiris tinggal di alam kubur atau neraka,
bukan? Objek agama adalah semua benda yang ada dan mungkin ada, misalnya alam
raya dan akhirat. Jika ilmu pengetahuan dimulai dari tidak percaya, agama
dimuali dari
rasa percaya. Kebenaran ilmu pengetahuan senantiasa berubah (kebenaran relative) sedangkan kebenaran dagama bersifat mutlak (kebenaran absolute).
rasa percaya. Kebenaran ilmu pengetahuan senantiasa berubah (kebenaran relative) sedangkan kebenaran dagama bersifat mutlak (kebenaran absolute).
2. Keterampilam Proses
Dalam pembahasan sebelumnya, kalian telah belajar tentang
bagaimana belajar biologi. Dalam belajar biologi kita dapat meniru apa yang
dilakukan oleh para pakar. Para pakar berhasil menemukan ilmu pengetahuan
karena mereka bekerja secara sistematis, teliti, tekun, dan disiplin. Dalam
subpokok bahasan berikut kalian akan berlatih melakukan keterampilan proses
yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, menafsirkan, memprakirakan, mengajukan
pertanyaan, dan mengidentifikasi variable.
a. Mengobservasi
Keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang ilmuwan
adalah melakukan observasi. Mengobservasi adalah mencari gambaran atau
informasi tentang objek penelitian melalui indra. Observasi dapat dilakukan
melalui pengamatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan penciuman.
Hasil
Observasi Dalam biologi, hasil observasi
seringkali dibuat bentuk:
misalnya
gambar daun, batang, buah, bunga. Pola bentuk objek hendaknya sama,
misalnya
pola bentuk tulang daun, meskipun gambarnya tidak harus persis sama dengan bendanya.
a.Ukurannya
dapat dibuat dengan skala dari ukuran sebenarnya.
b.
Bagan, misalnya bagan siklus hidup kupu-kupu.
c.
Table, misalnya table pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.
d.
Grafik balok, grafik lingkaran, dan grafik garis.
e. Tulisan, yaitu mendeskripsikan dengan
kata-kata.
b. Menggolongkan
Menggolongkan
atau mengklasifikasi merupakan kegiatan untuk memudahkan dalam mempelajari
sesuatu. Setiap penggolongan mempunyai dasar dan tujuan tertentu, misalnya:
1)Penggolongan
daun berdasarkan bentuk ujung daun, ukuran daun, serta permukaan daun berambut
atau tidak
2)
Penggolongan bunga berdasarkan warnanya, bentuknya, atau baunya
3)
Penggolongan hewan berdasarkan cara berkembang biaknya, jenis makanannya, atau
bentuk kakinya.
c. Menafsirkan
Manafsirkan artinya memberikan arti pada suatu fenomena atau
kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya. Jadi, dalam memberikan arti
hendaknya memiliki acuan atau patokan. Tanpa acuan, sesuatu tidak dapat
dibandingkan dengan yang lain.
d. Memprakirakan
Istilah memprakirakan tidak sama dengan meramalkan. Hal ini
disebabkan karena meramal, seperti yang dilakukan oleh ahli nujum, memiliki
dasar yang berbeda dengan memprakirakan atau memprediksikan. Seorang ahli
geologi dapat memprakirakan terjadinya gempa berdasarkan data-data geologi.
Ahli meteorology dapat memprakirakan musim dan kapan jatuhnya hujan berdasarkan
data meteorology. Ahli astronomi dapat memprakirakan kapan terjadinya gerhana
matahari atau bulan, atau datangnya komet Halley, berdasarkan perhitungan. Jadi
mereka dapat memprakirakan kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta
hukum-hukum yang berlaku.
e. Mengajukan pertanyaan
Sejak kecil manusia memiliki naluri ingin tahu yang besar.
Anak kecil senantiasa bertanya tentang apa saja. Anak kecil adalah ilmuwan
sejati, akan tetapi, lingkungannya sering kurang mendukung untuk terus
berkembang menjadi ilmuwan. Secara pelan-pelan rasa ingin tahu itu dimatikan,
misalnya dengan memarahi anak tersebut jika ia terus-menerus bertanya.
Mengajukan pertanyaan sebenarnya adalah merumuskan
permasalahan. Seseorang mengatakan bahwa di lingkungannya tidak ada masalah,
sedangkan orang lain menganggap di lingkungan itu penuh masalah. Orang dapat
mengenal dan menemukan masalah tergantung pada pengetahuan orang tersebut.
Semakin luas pengetahuan seseorang, semakin mudah mengenali masalah yang ada di
sekitarnya.
Masalah didefinisikan sebagai kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Namun sebenarnya kita dapat mencari-cari masalah. Untuk menemukan
permasalahan, seseorang harus dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan.
f. Mengidentifikasi variable
Variable
adalah factor-faktor yang berpengaruh yang memiliki nilai (ukuran tertentu) dan
dapat berubah atau diubah. Karena itu variable
sering disebut peubah.
Factor-faktor
yang berpengaruh terhadap organism dapat
berupa factor berikut.
1)
Factor fisika, berupa tekanan udara, cahaya matahari, suhu, angin, dan
gravitasi bumi.
2)
Factor kimia, berupa mineral, pH, kadar garam, makanan, air, oksigen, dan
karbon dioksida.
3)
Factor biologi, berupa daur hidup, reproduksi, parasit, pemangsa, dan organism
lain dalam lingkungan.
Di dalam penelitian, factor-faktor yang berpengaruh itu
dibuat sama untuk semua organism uji, disebut variabel control. Satu factor
dibuat bervariasi dan disebut sebagai variabel bebas, karena peneliti bebas
melakukan perubahan-perubahan. Jika organism diberikan perlakuan, akibatnya
dapat diukur. Akibat dari perlakuan itu disebut variable terikat.
Mata Dunia
Mata Dunia