Macam-macam Adaptasi pada Mahluk Hidup, Adaptasi Morfologi yaitu penyesuaian
bentuk tubuh atau struktur tubuh tertentu dari suatu organisme terhadap
lingkungannya. adaptasi merupakan cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Adaptasi ini diperlukan oleh
makhluk hidup dibumi, karena setiap lingkungan dibumi memiliki karakteristik
sendiri. Misalkan dikutub suhunya sangat dingin serta banyak terdapat air
sedangkan sebaliknya di daerah gurun suhunya panas, gersang, dan sulit untuk
mendapatkan air. Oleh karena itu ditempat tersebut makhluk hidupnya
memiliki bentuk dan karakteristik berbeda untuk menyeseuaikan diri dengan
lingkungannya. Seperti, Beruang kutub memiliki bulu yang lebat untuk melindungi
tubuhnya dari suhu dingin dan di gurun unta memiliki punuk atau bagian yang
menonjol di punggungnya sebagai penyimpan cadangan air karena digurun sulit
untuk mendapatkan air.
A. Adaptasi Morpologi
Macam-macam adaptasi
morfologi pada hewan:
a. Adaptasi morfologi
pada bentuk paruh dan kaki pada burung
Semua makhluk hidup
membutuhkan makanan agar tetap hidup. Begitu juga dengan burung atau jenis
unggas, mereka juga membutuhkan makanan agar tetap hidup. Setiap jenis hewan
dalam hal ini jenis unggas atau burung
memiliki cara tersendiri dalam memperoleh makanan. Setiap jenis unggas atau burung makanannya
berbeda-beda. Ada yang berupa cairan madu (nektar), biji-bijian, atau daging.
Oleh karena itu, bentuk paruh setiap jenis burung juga berbeda-beda. Perbedaan
makanan ini
1) Burung pipit mempunyai
paruh pendek dan kuat. Bentuk paruh ini
sesuai untuk memakan jenis biji - bijian. Paruh ini berfungsi menghancurkan biji tersebut.
adaptasi Burung pipit |
2) Burung elang mempunyai
paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian
ujungnya. Paruh seperti ini sesuai untuk
mencabik mangsanya.
adaptasi Burung elang |
3) Bebek mempunyai paruh yang berbentuk seperti sudu. Bentuk paruh seperti ini sesuai untuk mencari makanan di tempat becek, berlumpur, atau di air.
adaptasi Bebek |
4) Burung pelatuk
mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh burung pelatuk untuk
mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.
5) Burung kolibri
mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh seperti itu
memudahkan burung kolibri mengisap nektar.
adaptasi Burung kolibri |
6) Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa ada kesesuaian antara bentuk paruh burung dan jenis makanannya.
adaptasi Burung pelikan |
Selain bentuk paruh, kaki
pada berbagai burung juga mempunyai bentuk bermacam-macam. Berbagai bentuk kaki
burung merupakan salah satu bentuk penyesuaian terhadap cara memperoleh
makanan.
Berbagai macam bentuk
kaki burung
a. Kaki burung kakatua
untuk memanjat. Selain itu, juga untuk memegang
makanan.
adaptasi Kaki burung kakatua |
b. Kaki ayam untuk mengais tanah saat mencari makanan.
c. Burung elang mempunyai
kaki kuat dengan kuku tajam. Kaki ini untuk mencengkeram mangsanya.
adaptasi kaki elang |
d. Burung pipit mempunyai
kaki langsing untuk bertengger.
e. Kaki itik dan pelikan
berselaput sehingga cocok untuk berenang di air.
f. Burung pelatuk pandai
memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk memanjat.
Berdasarkan gambar di
depan, terdapat hubungan antara bentuk kaki burung dengan cara memperoleh
makanannya.
b. Adaptasi morfologi pada mulut serangga
Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan dengan cara mengambil makanannya.
contoh adapaptasi serangga:
1) Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas
dan rahang bawah yang kuat untuk menggigit, misalnya: lipas, jengkerik, dan
belalang.
2) Tipe mulut penghisap dan penjilat,memiliki
bibir untuk menjilat, misalnya: lebah
madu dan lalat.
3) Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai
rahang yang runcing dan panjang untuk
menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk.
4) Tipe mulut penghisap, mempunyai alat
penghisap seperti belalai yang panjang dan dapat digulung sehingga dapat menghisap
madu yang terdapat jauh di dasar bunga,
misalnya kupu-kupu.
B.
Adaptasi Fisologi
Adaptasi fisiologi adalah
penyesuaian fungsi kerja alat-alat tubuh suatu organisme terhadap lingkungannya.
Contoh Adaptasi Fisiologi
1. Ikan memiliki gurat sisi untuk
mengetahui tekanan air.
2. Orang yang tinggal di pegunungan
memiliki jumlah haemoglobin yang lebih banyak ketimbang orang biasanya.
3. Manusia mengeluarkan keringat
sebagai pengatur suhu tubuh dan membuang zat sisa.
4. Cacing teredo mengeluarkan enzim
selulase untuk mencerna kayu yang dimakannya.
5. Herbivora menggunakan enzim
selulase untuk mencerna rerumputan.
6. Ikan yang hidup di perairan
berkadar garam tinggi memiliki urine yang lebih pekat.
7. Cacing tanah mengeluarkan zat
kapur untuk menetralkan asam di kerongkongannya.
Contoh Lain
1. Adaptasi terhadap sistem
pencernaan
Hewan-hewan herbivor beradaptasi
terhadap makanan secara fisiologis. Sapi, kambing, kerbau, dan domba merupakan
hewan herbivor yang dapat mencerna zat makanan di dalam lambung. Rayap dan
Teredo navalis yang hidup di kayu galangan kapal dapat mencerna kayu dengan
bantuan enzim selulose.
2. Tumbuhan pemakan serangga
(insektivora)
Contoh tumbuhan pemakan serangga
adalah tumbuhan venus.Tumbuhan ini memiliki jebakan atau trap (modifikasi dari
daun) yang dapat tertutup bila ada serangga yang masuk di antara rambut-rambut
trap tersebut. Didalam trap tersebut juga diproduksi cairan asam enzimatik yang
akan menguraikan jaringan hidup, mengubahnya menjadi bentuk yang dapat dimakan
oleh tanaman tersebut. Ketika proses pencernaan telah selesai maka trap akan
membuka kembali, dan menyisakan struktur seperti rangka sedangkan materi
nitrogen telah digunakan oleh tanaman sebagai nutrisi.Selain venus tumbuhan
yang memakan serangga yaitu kantung semar dan embun matahari.
Venus Flytra |
C.
ADAPTASI TINGKAH LAKU
Adaptasi tingkah laku adalah
perubahan perilaku suatu organisme untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.Beberapa contoh adaptasi tingkah laku adalah sebagai berikut:
Contoh Adaptasi Tingkah laku
1. Kaki seribu akan menggulung bila
disentuh.
2. Bunglon akan melakukan mimikri,
mengubah warna tubuhnya sesuai lingkungan bila dalam keadaan bahaya.
3. Ikan pari torpedo akan
mengeluarkan muatan listrik untuk melindungi diri dari musuhnya.
4. Tupai dan kumbang akan pura-pura
mati bila dalam keadaan bahaya.
5. Kerbau berkubang di lumpur untuk
melunakkan kulitnya dan mengurangi keadaan panas.
6. Cumi-cumi menyemprotkan tinta bila
dalam keadaan bahaya.
7. Rayap yang baru menetas menjilati
dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagela.
Contoh Lain:
1. Mimikri Adalah perubahan warna kulit
hewan sesuai lingkungan tempat ia tinggal, contohnya bunglon. Apabila bunglon
tinggal di daun yang hijau, tubuhnya akanberwarna hijau seperti daun. Serangga
juga memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya seperti
belalang yang memiliki bentuk seperti daun dan ranting. Hal ini menyebabkan
bunglon terhindar dari pemangsanya
Bunglon |
2.
Autotomi
Yaitu mengelabuhi musuh dengan cara
memutuskan ekor. Cecak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus, dalam
keadaan bahaya, cecak akan menggunakan cara itu untuk mengelabuhi musuh.
Cicak sedang autotomi |
3. Hibernasi
Pada saat musim dingin ular bartahan
hidup dengan cara hibernasi, yaitu terlelap pada tidur khusus yang sengaja
dilakukan pada saat musim dingin.
4.
Estivasi
Estivasi yaitu tidur dikala musim
panas, pada saat musim panas beberapa hewan bergerak mencari perlindungan dan
tidur karena udaranya sangat panas dan kering. Contoh hewan yang melakukan
estivasi yaitu kelelawar dan tupai.
5.
Munculnya paus ke permukaan laut
Paus merupakan hewan mamalia yang
hidup diair. Mereka bernafas menggunakan paru – paru untuk mrnghirup undara
yang menggandung oksigen, hewan tersebut muncul kepermukaan air laut
6.
Pengeluaran cairan tinta (tentacles) oleh cumi – dan gurita.
Untuk melindungi diri dalam keadaan
bahaya cumi – cumi dan gurita akan mengeluarkan tinta hitam dari tubuhny,
sehingga musuh tidak dapat mengetauhi keberadaannya karena lingkungannya gelap.
7.
Perilaku Produksi
Dalam perilaku reproduksi, biasanya
seekor hewan jantan bertarung dengan jantan lain. Hal ini terjadi agar dapat
menguasai si betina dan dapat melakukan perkawinan untuk berkembang biak. Ada
pula jantan yang menunjukkan bagian-bagian tertentu dari tubuhnya untuk menarik
perhatian si betina. Contohnya, burung merak jantan akan mengembangkan bulu
ekornya untuk menarik perhatian betina saat musim kawin.
8.
Adaptasi tingkah laku rayap
Pada saat mengalami pengelupasan
kulit, hewan flagellata pada usus bagian belakang rayap ikut terkelupas. Untuk
mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali
kelupasannya kulitnya.
9.
Pohon Jati
Pohon jati menggugurkan daunnya saat
musim kemarau untuk mengurangi penguapan
10. Tingkah laku lebah, kelabang dan
kalajengking Lebah, kelabang, dan kalajengking melindungi diri dari musuhnya
dengan cara mengeluarkan racun yang terdapat pada ujung ekornya.