Pertumbuhan dan perkembangan selalu berjalan
beriringan pada setiap makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Pada kegiatan belajar pertama ini yang akan
dibahas adalah pengertian pertumbuhan dan perkembangan
serta perbedaannya, dan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
![]() |
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan |
Prinsip Dasar Pertumbuhan Dan Perkembangan Dari Perpektif
Islam
Ketika
menyatakan bahwa Allah adalah Maha Pencipta, Maha Penjaga dan Maha Pemelihara
segala sesuatu, Alquran juga mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia dari
berbagai tahap progresif pertumbuhan dan perkembangan. Dengan kata lain,
kehidupan manusia memiliki pola dalam tahapan-tahapan tertentu yang termasuk
tahapan dari pembuahan sampai kematian. Tahapan yang tertjadi dalam pertumbuan
dan perkembangannya bukan karena suatu kebetulan namun merupakan sesuatu yang
telah dirancang, ditentukan dan ditetapkan langsung oleh Allah. Banyak ayat
Alquran yanmg menyatakan hal ini. Salah satunya sebagai berikut:
... dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia
menetapkan segalanya dengan ukuran-ukuran dengan serapi-rapinya. (QS.
Al-Furqaan 25:2)
pertumbuhan
& perkembangan manusia tidak terjadi serta merta dalam satu waktu, namun
melalui tahapan yang telah ditentukan ukurannya yang membuatnya berjalan
dalam proses yang berangsur-angsur atau
gradual. Ayat berikut ini dengan jelas menyatakan bahwa manusia diciptakan dan
ditentukan untuk berkembang dalam tahapan.
Mengapa kamu tidak percaya kepada kebesaran Allah?
Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan
kejadian. (QS. Nuh 71:13-14)
Ibn Kastir melaporkan bahwa Abdullah Ibn
Abbass dan lain-lain menrjemahkan ayat ini dalam pengertian bahwa manusia
tumbuh dari satu keadaan ke keadaan lain sedemikian rupa, menjadi kana-kanak
setelah bayi, menjadi tua setelah muda dan kuat.
Ayat-ayat
diatas menunjukan bahwa manusia tumbuh dan berkembang mengikuti tahapan
tertentu. Tahapan ini secara khusus dinyatakan dalam berbagai ayat Alquran yang
lain dengan cara yang lebih rinci. Selain itu Nabi Muhammad saw. Juga
menyatakan tahapan ini lebih lanjut dalam beberapa hadist. Jika dianalisis,
Alquran dan Hadist secara umum membagi kehidupan manusia (pertumbuhan dan
perkembangan) di dunia menjadi kategori besar, prakelahiran dan pascakelahiran.
Masing-masing tahapan ini juga dapat dibagi atas berbagai bagian lagi dengan
istilah dan periode yang berbeda-beda. Banyak ayat Alquran yang secara
substansi cukup rinci membahas tentang tahapan kehidupan manusia di dunia.
Meski dalam beberapa ayat yang lain hanya menggambarkan tahap pertama kehidupan
manusia, yaitu tahapan prakelahiran. Salah satu contohnya adalah ayat Alquran
berikut ini:
...Dia menjadikanmu dalam perut ibumu kejadian demi
kejadian dalam tiga kegelapan. Yang demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan yang mempuanyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia, maka bagaimana
kaamu dapat dipalingkan? (QS
Al-Zumar 39:6)
Selain itu,
berbagai ayat Alquran juga menggambarkan kedua tahap (prakelahiran dan
pascakelahiran) dengan cara yang sangat jelas:
Dialah yang menciptakanmu dari tanah kemudian dari
tetesan (nutfah), sesudah itu dari segumpal darah (alaqah); kemudian
dilahirkan-Nya kamu tumbuh kepada masa (dewasa yang penuh kekuatan); kemudian
(dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, diantara kamu ada yang diwafatkan
sebelum itu, Kami perbuat demikian supaya kamu sampai kepada ajal yang
ditentukan dan supaya kamu memahaminya.(QS
Al-Mu’min 40:67)
Alquran juga
menyatakan bahwa tahap pertama memiliki aturan dan waktu yang ditentukan untuk
mencapai tugas perkembangannya. Setelah itu tahap pertama ini terputus dengan
adanya kelahiran (melalui persalinan). Hal ini terlihat dalam petikan ayat
berikut:
... dan Kami tetapkan dalam rahim siapa yang kami
kehendaki sampai waktu yang ditentukan... (QS Al-Hajj
22:5)
Ayat
tersebut dalam kutipan yang lebih lengkap terlihat membagi dua tahapan besar
perkembangan manusia, ayat tersebut berbunyi:
Hai manusia,
jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka ketahuilah sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari tanah (turab), kemudian dari tetesan (nutfah), kemudian
segumpal darah (alaqah), kemudian dari struktur daging (mudgah) yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna agar kami jelaskan padamu, dan Kami
tetapkan dalam rahim siapa yang Kami kehendaki sampai waktu yang ditentukan,
kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian berangsur-angsur kamu
menjadi dewasa, dan diantara kamu yang diwafatkan dan adapula yang diperpanjang
umurnya sampai pikun, supaya tidak diketahui lagi sesuatu yang dulu
diketahuinya... (QS
Al-Hajj 22:5)
Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang
bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya
pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses
pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan
dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses
perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan
bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Organisme
disebut telah dewasa apabila telah mampu berkembang biak secara generatif. Pada
tumbuhan, hal itu ditandai dengan terbentuknya bunga. Sedang pada manusia dan
mamalia lainnya ditandai dengan telah berkembangnya gonade yang
menghasilkan sel-sel kelamin (gamet). Pada pria ditandai dengan
dimulainya produksi sel sperma oleh testis, dan pada wanita menghasilkan
ovum (sel telur) yang dibentuk di ovarium.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pada
tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan
dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya
air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah
optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput
biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula
adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil
(calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan
yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
|
Perkembangan
|
Bersifar irreversibel
|
Bersifat irreversibel
|
Dinyatakan secara kuantitatif
|
Dinyatakan secara kuaitatif
|
Bertambahnya ukuran dan jumlah sel
|
Berubahnya struktur dan fungsi sel
kearah yang lebih dewasa dan sempurna
|
Perkembangan
Bakal Biji dan Bakal Buah:
Perkembangan
Bakal Biji
Bakal biji akan tumbuh dan berkembang menjadi biji.
Didalam bakal biji terdapat zigot dan endosperm. Zigot akan tumbuh dan
berkembang menjadi embrio.
Perkembangan endoperm
Endosperm tumbuh dan berkembang lebih dahulu
dibandingkan pertumbuhan dan perkembangan embrio. Endosperm kaya akan cadangan
makanan. Cadangan makanan tersebut digunakan digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan embrio.
Perkembangan embrio
Pertumbuhan dan perkembangan embrio diawali dengan
pembelahan zigot secara mitosis menghasilkan sel basal dan sel terminal. Sel
basal berkembang menjadi suspensor. Suspensor berfungsi sebagai penghubung
antara embrio dan kulit bakal biji, serta mengalirkan nutrien dari tumbuhan
induk atau dari endosperm. Sel terminal berkembang menjadi proembrio yang
melekat pada suspensor. Kotiledon mulai berkembang membentuk tonjolan pada
proembrio yang juga diikuti perkembangan embrio. Embrio berkembang membentuk
ujung batang dan ujung akar.
Struktur biji yang matang
Selama pematangan biji, biji mengalami pengurangan
kandungan air sampai tinggal sekitar 5%-15% dari berat biji. Selanjutnya embrio
berhenti berkembang sampai biji mengalami perkecambahan. Biji yang matang
mengandung embrio yang dikelilingi kotiledon, endosperm atau keduanya. Biji
dilundungi oleh kulit biji.
Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon. Pada
perkembangan embrio tumbuhan dikotil akan terbentuk epikotil dan hipokotil.
Epikotil terletak diatas kotiledon. Di ujung epiotil terdapat plumula, yaitu
berupa ujung batang dan sepasang calon daun. Hipokotil terdapat di bagian bawah
kotiledon yang membentuk calon akar. Sementara itu, pada tumbuhan monokotil
hanya terdapat satu kotiledon. Kotiledon pada beberapa tumbuhan monokotil
disebut skuletum.
Perkembangan
Bakal Buah
Ketika bakal biji berkembang menjadi biji, bakal buah
menjadi buah. Buah berfungsi melindungi biji ketika biji dipencarkan oleh angin
atau hewan. Buah mulai berkembang setelah terjadi setelah terjadi penyerbukan.
Penyerbukan merangsang perubahan hormon yang menyebabkan bakal buah berkembang.
Dinding bakal buah berkembang menjadi perikarp (bagian dinding buah yang paling
tebal). Pada saat bakal buah berkembang, bagian-bagian bunga yang lain gugur.
Jika pada suatu bunga tidak terjadi penyerbukan, buah tidak akan berkembang dan
semua bagian bunga gugur dari tangkainya.
Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa
dormansi pada biji. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke
dalam biji, yang disebut dengan proses imbibisi. Proses tersebut akan
menginduksi aktivitas enzim sehingga awal perkecambahan mulai berjalan. Setelah
berakhirnya masa dormansi, tahap berikutnya tumbuhan akan melakukan proses
perbanyakan sel atau pembelahan aktif. Setelah mencapai massa sel tertentu,
tumbuhan akan melakukan proses deferensiasi. Deferensiasi merupakan proses
pertambahan jenis dan fungsi sel yang jelas. Setelah itu akan dibentuk
organ-organ melalui proses organogenesis. Proses organogenesis berbagai organ
yang berbeda bentuk serta berguna untuk melengkapi struktur dan fungsi.
Tipe
perkecambahan terdiri dari 2 macam :
1. Perkecambahan
Epigeal
Hipokotil
tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar ke
permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh
perkecambahan ini terjadi pada kacang tanah, kacang hijau.
![]() |
Perkecambahan Epigeal |
2. Perkecambahan
Hipogeal
Gambar disamping memperlihatkan terjadinya pertumbuhan
memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan menembus pada
kulit bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya
masih tetap berada di dalam tanah.Contoh perkecambahan ini terjadi pada kacang
kapri.
![]() |
Perkecambahan Hipogeal |
Faktor-Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan
pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor luar
Faktor luar adalah
materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman
itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar
adalah cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan
lain-lain.
1. Nutrisi
Tumbuhan
memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam
jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro.
2. Cahaya
Cahaya
mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi
pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat,
karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat
pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah,
yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu
yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal.
Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.

Pot kiri
adalah perkecambahan normal, sedangkan sebelah kanan perkecambahan yang
mengalami etiolasi
Pada
tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon
tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar
matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme,
yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan
pembentukan bunga.
Berdasarkan
panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis,
yaitu:
- Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) :
Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode
kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
- Tumbuhan berhari panjang (longday plant) :
berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada
periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
- Tumbuhan netral (dayneutral plant) :
Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer,
dan bunga matahari.
3. Suhu
Secara umum,
suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim
akan rusak, dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
4. Kelembaban atau kadar air
Sampai pada
batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat.
Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan,
akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat
mencapai ukuran maksimalnya.
b. Faktor dalam
Selain
faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-hormon
yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang
dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang
berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh
bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini adalah
macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
- Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung
batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan
mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif
sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical
dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang,
sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin
dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya
dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan
terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil
yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke
arah datangnya sinar.
- Giberelin : Hormon
ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan
pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk
merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji
(partenokarpi).
- Sitokinin :
Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan
pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan
hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri
tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
- Asam Absisat (= dormin) : Asam
absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa
jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam
absisat adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan
memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
- Gas etilen : Buah
yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang
dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen
meningkatkan respirasi
sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa
manis.
- Kalin: Kalin adalah hormon yang
merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya,
kalin dibedakan atas:
- Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
- Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar.
Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1
(thiamin)
- Filokalin : merangsang pembentukan daun
- Antokalin : merangsang pembentukan bunga
- Asam traumalin :
Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki
kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau
regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium
luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali
dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti
dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh
tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.