materi kuliah biologi, biologi kesehatan, biologi sel, karakteristik mahluk hidup, klasifikasi mahluk hidup, plantae, animalia dan kerugian dan keuntungan biologi bagi kehidupan, manfaat, obat tradisional, herbal dan khasiat tanaman

Mekanisme atau Proses Mendengar (Cara Kerja Telinga)

Mekanisme atau Proses Mendengar - Proses pendengaran dapat dibagi menjadi 2 bagian : Bagian penghantaran atau bagian konduktif, yaitu telinga bagian luar dan telinga bagian tengah. Bagian penerimaan atau bagian perseptif, yaitu sebagian dari telinga bagian dalam, saraf pendengaran N.Cochlearis dan N.Akustikus dan sebagian dari otak.

Proses mendengar
Mekanisme Mendengar


Telinga bagian luar terdiri dari :
  1. Aurikulum : Berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi, menentukan arah sumber bunyi
  2. Meatus Akustikus Eksternus (MAE) : Berfungsi melanjutkan gelombang bunyi
  3. Membran Tympani : Berfungsi Memperkuat gelombang bunyi
Telinga bagian tengah terdiri dari :

1.Kavum Tympani terdiri dari 

a. Ossikula : 
  • Malleus
  • Incus
  • Stapes

b. Muskuli :
  • -Muskuli Tensor Tympani 
  • Muskuli Stapedeus
  • Keduanya berfungsi meredam bunyi yang terlalu keras untuk melindungi telinga bagian dalam

2. Tuba Eustachii

Telinga bagian dalam terdiri dari :
1. Vestibuli
2.Kanalis Semisirkularis ( Alat Keseimbangan )
3.Cochlea memiliki 3 ruang : 
Skala Vestibuli
Skala Tympani
Keduanya berisi cairan Perilimf
Skala Media
Berisi cairan Endolimf

4. Ada 2 foramen, foramen ovale tempat stapes melekat, dan foramen rotundum.

Cochlea berbentuk rumah siput, merupakan sebuah lilitan yang menipis di bagian ujungnya yang disebut helicotrema atau apex, sepanjang cochlea dipisahkan oleh septum, mulai dari vestibulum diantara foramen ovale dan foramen rotundum. Pada apex atau helicotrema tidak terdapat septum, saluran diatas septum disebut skala vestibulum yang berhubungan dengan foramen ovale dan alat keseimbangan, sedangkan yang dibawah disebut skala tympani yang berhubungan dengan foramen rotundum, keduanya berisi cairan perilimf, didalam septum ada saluran lagi yang disebut skala media yang berisi cairan endolimf. Selaput tipis diantara skala media dan skala vestibuli disebut membran reissner, dan yang memisahkan skala tympani dengan skala media disebut skala basilaris.

Sepanjang skala media ada organon corti dimana terdapat sel-sel rambut yang pada sisi lain mempunyai ujung-ujung saraf yang ditutupi oleh membran tektoria, bila membran tektoria digerakkan oleh getaran bunyi maka membran tektoria akan menyentuh rambut dibawahnya dan menimbulkan reaksi yang diteruskan ke ujung saraf dan akhirnya melalui N. Akustikus ( N VIII ) ke medula oblongata lalu ke pusat pendengaran di korteks serebri lobus temporalis.

Jadi getaran suara melalui udara masuk ke dalam liang telinga diterima oleh membran tympani dan menimbulkan getaran di basis stapes, lalu membuat gelombang pada cairan perilimf di skala vestibularis, lalu menggetarkan membran reissner sehingga membuat cairan endolimf dalam skala media bergelombang dan menimbulkan getaran pada membran basilaris, lalu diterima oleh organ corti yang terdapat di membran basilaris, dan diteruskan oleh N VIII (Akustikus) ke medula oblongata dan diteruskan ke korteks serebri lobus temporalis.

Proses mendengar diawali dari sumber bunyi dekat telinga yang memancarkan getaran — getaran bunyi ke semua arah. Perubahan dalam tekanan udara itu akan masuk ke dalam liang telinga dan menggetarkan membrana timpani, getaran ini diteruskan oleh maleus, incus, dan stapes kecairan dibelakang foramen ovale, cairan itu mulai bergelombang dalam cochlea, karena cairan tidak dapat dipadatkan maka tekanan diteruskan langsung oleh cairan tersebut. Membrana basilaris akan mengikuti gelombang dalam cairan itu. Gelombang dalam cairan itu tidak merata, tetapi memuncak pada tempat tertentu. Gelombang itu mulai dari vestibulum ke apeks, tempat dimana gelombang itu memuncak tergantung pada frekwensi bunyi itu. 

Untuk frekwensi rendah tempatnya dekat apeks, sedangkan untuk frekwensi tinggi tempatnya dekat vestibulum dekat foramen ovale dan foramen rotundum. 

Untuk frekwensi tinggi disentuh sel-sel rambut yang lain dari yang untuk frekwensi rendah. Dari sini rangsang diteruskan melalui N.Cochlearis bersama-sama N.Vestibularis menjadi N.VIII (N.Akustikus) ke medula oblongata, akhirnya ke pusat pendengaran pada korteks serebri lobus temporalis

Selain getaran bunyi masuk ke telinga bagian dalam melalui telinga bagian luar dan tengah, seperti yang kita uraikan diatas yang disebut hantaran lewat udara, tengkorak kita juga dapat digetarkan oleh gelombang bunyi, tapi getaran ini langsung masuk ke dalam koklea dan tidak melalui proses pengerasan suara seperti di membran tympani. Inilah yang disebut dengan ”hantaran lewat tulang”

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Mekanisme atau Proses Mendengar (Cara Kerja Telinga)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment