Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh semak / perdu dan diselingi oleh beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia. Proses terbentuknya Sabana terjadi secara alami. Faktor alam yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan sabana adalah cuaca.
Flora dan fauna pada Bioma sabana |
A. Flora dan Fauna di Sabana
1. Jenis Flora di Sabana
Jenis flora yang terdapat di daerah sabana umunya adalah ekaliptus (dominan pada daerah Australia) dan baobab (adansonia digtata), yang dominan di daerah Kenya, dengan ciri – ciri daun dan cabang membentuk tajuk yang berbentuk seperti payung yang melebar, batangnya tebal dan relatif kasar. Vegetasi yang tumbuh dengan jarang disebabkan oleh kondisi musim panas yang lebih lama jika dibandingkan dengan musim hujan dan rendahnya curah hujan di daerah tersebut.
Sebagian besar jenis vegetasi atau tumbuhan yang mendominasi adalah rumput-rumputan dengan berbagai spesies, seperti suku Gramineae dan terkadang dijumpai suku Cyperaceae. Rumput yang mempunyai pertumbuhan dengan daun-daun kasar dan kaku akan cenderung bersifat dominan. Selain itu juga terdapat jenis Pennisetum purpureum, Acacia sp, dan suku Leguminoceae. Namun terdapat juga beberapa pohon seperti palem dan akasia meski dalam jumlah yang sangat sedikit.
2. Jenis Fauna di Sabana
Sama seperti flora, padang rumput juga memiliki fauna atau hewan khasnya sendiri. Hewan atau fauna yang hidup di padang rumput didominasi oleh binatang-binatang herbivora dan karnivora. Binatang herbivora yang tinggal di padang rumput ini pun didominasi yang memakan jenis rerumputan, seperti rusa, zebra, kuda, kambing liar, gajah, kerbau, jerapah, dan lain sebagainya. Sementara binatang karnivora akan mencari makan dengan memburu binatang- binatang pemakan rumput. Beberapa binatang karnivora yang tinggal di padang rumput antara lain singa, macan, anjing hutan, dan hyena.
B. Manfaat Sabana
Sama seperti hutan lainnya yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup di bumi, padang sabana atau hutan sabana juga memiliki berbagai manfaat bagi bumi terutama dalam mencegah pemanasan global.
Hutan hujan telah lama dikenal sebagai ekosistem yang secara produktif menyerap karbon dioksida di Bumi sehingga mengurangi efek rumah kaca. Namun, hutan hujan adalah tempat yang sudah sesak dengan pepohonan yang tumbuh subur dari tahun ke tahun, sehingga sulit untuk mencari lahan kosong untuk menanam tumbuhan lain sebagai penyimpan karbon.
Berbeda dengan sabana, di mana lahan semi-kering yang cenderung subur di tahun basah ini masih terdapat ruang untuk lebih banyak tumbuhan yang bisa tumbuh dan dijadikan wadah penampung karbon dioksida. Selain itu, dengan kecenderungan tumbuhan di sabana yang lebih subur di musim hujan, ada fluktuasi besar dalam proses penyerapan karbon dioksida yang terjadi antara musim hujan dan musim kering.
Dengan demikian, pelestarian sabana-sabana yang dulunya masih dianggap sepele sekarang sudah harus mulai diperhatikan, karena perannya yang tak kalah penting sebagai penghambat pemanasan global Bumi.
Salah satu peneliti studi, Josep G Canadell, mengatakan bahwa lahan-lahan sabana semakin berperan penting di masa depan saat Bumi menjadi semakin panas. Dengan meluasnya lahan semi-kering ini, berarti membantu mengembalikan fungsi planet.
C. Permasalahan Yang Terdapat Di Bioma Sabana
Pada sabana umumnya terjadi kebakaran hutan dan ekosistem yang muncul sebagai akibat dari ulah manusia. Sebagai contoh, terjadinya kebakaran pada luas savana di daerah tropis Australia dan New Guinea yang di duga dilakukan oleh suku Aborigin, dan kebakaran savana di India yang juga adalah hasil dari ulah manusia. Kebakaran ini biasanya terjadi terbatas pada lapisan herba. Kebakaran dapat mencegah pembentukan kanopi pohon secara terus menerus yang akan mencegah pertumbuhan rumput lebih lanjut. Menurut banyak ahli pembakaran hutan dapat menciptakan struktural lebih teratur pada savana terbuka. Sebagai contoh, perilaku Aborigin membakar hutan dapat menciptakan mosaik habitat baru yang mungkin dapat memunculkan peningkatan keanekaragaman hayati dan mengubah struktur hutan dan jangkauan geografis dari berbagai spesies hutan.